BREAKING NEWS

Taman Alun-Alun Bandung sekarang mah keren pisan...



Ingatanku kembali ke masa lalu, ketika pertama kali aku menginjakkan kaki di Masjid Raya Bandung, sekitar tahun 2002-2003. Waktu itu, bangunan masjid seperti yang tampak sekarang sebagian masih dalam renovasi (finishing), sedangkan Taman Alun-Alun Bandung masih dalam tahap penggalian.

Adalah saudara sekaligus guru mengajiku yang biasa kami panggil dengan kak Mudi, mengajakku untuk sholat disana sore itu. Kak Mudi memang sudah relatif lama tinggal di Bandung, karena alasan kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung, maka ia lebih akrab dengan Kota Bandung dibanding denganku. Sebagai seorang yang baru datang di Kota Bandung, aku membutuhkan teman yang bisa membawaku mengenal Bandung. Beruntunglah diriku, ada Kak Mudi yang bersedia menjadi pemanduku. Gratis lagi. Alhamdulillah...

Sore itu, kami memasuki tempat wudhu yang berada di basement dari arah Jl. Dalem Kaum, kami berwudhu. Perasaanku takjub melihat desain masjid ini. Sungguh luar biasa. Masjid ini adalah masjid terbesar yang pernah aku kunjungi. Udaranya sangat sejuk. Airnya pun sangat dingin menyapu kulitku. Maklumlah, di daerah asalku, Cirebon, udaranya cukup panas, air juga terasa hangat, khas pesisir pantura.

Kami naik melalui tangga menuju ruang yang aku sebut semacam “pendopo”. Lagi-lagi aku dibuat takjub. Seluruh lantainya terbuat dari marmer. Bukan itu saja, dindingnya pun terbuat dari marmer. Cukup luas bila dibandingkan dengan masjid yang di kampungku, mungkin bisa masuk dua atau tiga masjid luasnya.

Aku diajak kak Mudi memasuki ruang utama masjid. Aku memasukinya mendekati mimbar sambil terus memandangi seluruh ruangan. Ternyata, ruang “pendopo” itu, jauh lebih kecil dari ruang utama masjid ini. Benar-benar hebat. Fantastik.

Kami pun mulai sholat berjamaah. Selesai sholat, kak Mudi bercerita, bahwa masjid ini bisa menampung 13.000 jamaah. Aku makin takjub membayangkannya. Bagaimana tidak? Masjid dikampungku, tidak seluas dan semewah ini. Sayangnya, di masa itu, aku tidak dapat mengabadikan moment tersebut. HP kamera belum banyak beredar. Kalaupun ada, hanya kalangan tertentu saja yang bisa memilikinya...

Tahun baru 2011

Tahun berlalu dengan cepatnya. Untuk pertama kalinya aku mengajak kekasih halalku berjalan-jalan ke kota Bandung. Aku mengajaknya ke Masjid Raya Bandung dan menghabiskan waktu di taman alun-alun Bandung.

Suasananya sudah jauh berbeda dengan saat pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di sana, beberapa tahun yang lalu. Para pedagang sudah memenuhi sebagian besar teras Masjid Raya Bandung. Tak hanya itu, mereka juga beredar memenuhi taman alun-alun Bandung, menghampiri pengunjung sambil berharap mereka mau membeli dagangannya. Kesan kumuh dan semrawut tampak kentara waktu itu.

Untunglah, berbekal kamera hape seadanya, kami sempat mengabadikan beberapa moment yang kini disebut “selfie”.

pradirwancell.blogspot.com
Foto yang berhasil ku abadikan di Taman Alun-alun Bandung

Sungguh kebahagiaan tersendiri bisa mengajak istriku berpacaran di taman alun-alun Bandung. Momen yang mungkin sangat langka bahkan mustahil bisa kami dapatkan saat kami dulu belum menikah. Hubungan jarak jauh yang kami jalani saat berpacaran dulu, memang tak mudah untuk mendapatkan kesempatan bersama. Syukurlah, semuanya dapat kami lalui hingga kami dapat bersama hingga saat ini, dan mudah-mudahan selamanya. Amin.

Tahun baru 2015.

Kabar renovasi alun-alun Bandung sudah sangat heboh akhir-akhir ini. Seingatku, di Facebook dan Twitter pak Walikota Bandung, Ridwan Kamil, rencana renovasi taman alun-alun Bandung sudah di posting siteplane-nya. Beberapa hari yang lalu, kabar peresmiannya pun sudah ku ketahui. 31 Desember 2014, Taman alun-alun Bandung diresmikan.

Hari itu, aku diajak bos ku ke Kanwil. Pulang dari sana, kami melewati alun-alun Bandung. Persis di depan BRI Tower, sedikit kemacetan memberiku kesempatan menengok lebih lama ke taman alun-alun Bandung. Wow, rame sekali dan sekarang mah tampak keren pisan. Ideku muncul, aku harus mengajak istriku jalan-jalan ke taman alun-alun Bandung besok.

1 Januari 2015, aku ajak istriku jalan-jalan ke taman alun-alun Bandung. Arlojiku menunjukkan pukul 11.20 WIB ketika aku memarkirkan motorku di basement 2 taman alun-alun Bandung. Sayang sekali kondisi basement sepertinya belum layak. Lantainya masih kotor sekali, banyak air menggenang di sana-sini. Becek tak terhindarkan. Udaranya terasa pengap dan lembab. Tapi apa mau dikata, mencari tempat parkir lumayan susah di sekitar situ. Kalaupun ada, paling di sepanjang sisi Jl. Kepatihan dan Jl. Dalem Kaum. Itupun pasti padat.

Kami menaiki tangga ke lantai basement 1 dan akhirnya sampai di permukaan. Aku coba hirup udara segar, nikmat sekali.

Pandanganku mengarah langsung ke taman alun-alun Bandung. Wajah baru taman alun-alun Bandung mampu menyedot perhatian pengunjung, termasuk kami. Suasana ramai tak terhindarkan lagi. Ribuan warga berada diatas rumput sintetis itu yang menghampar hijau itu. Anak-anak dengan riang bermain, sedangkan orang dewasa banyak yang mengabadikan dengan berfoto melalui kamera digital maupun dengan menggunakan gadget yang mereka bawa.

Kami pun melepas sandal kami dan menginjakkan kaki kami di rumput sintetis itu. Berbaur dengan pengunjung yang lainnya. Kami berfoto bergantian.

Pradirwancell.blogspot.com
Berselfie ria
Sayang sekali, matahari sedang tidak bersahabat. Cuaca sangat terik saat itu membuat rumput sintetis terasa agak panas. Kami yang tidak tahan, lantas meninggalkan area rumput sintetis, beralih kesebelah utara. Ada tempat duduk disana. Dibelakang kami, halte bus juga ternyata direnovasi dan bertuliskan "ALUN-ALUN BANDUNG". Konon katanya, halte itu adalah halte terpanjang di Indonesia.

pradirwancell.blogspot.com
Foto di sebelah utara
Aku kembali teringat saat dulu pertama kali aku dan istriku kesini. Kesan semrawut dengan pedagang itu sudah tidak ada. Salut buat pak Ridwan Kamil.

Taman sudah dibangun, tinggal dijaga. Ingat selalu pesan pak wali saat peresmian kemarin. "Taman istimewa ini salah satu persembahan untuk warga. Silakan gunakan. Jaga etika dan jaga kebersihan" Gampang bukan?

Bagi anda yang belum sempat ke Taman Alun-alun Bandung, silakan datang. Taman Alun-Alun Bandung sekarang mah keren pisan...

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes