BREAKING NEWS

Tips Berburu Milky Way untuk Pemula

Milky way di atas rumah


Pradirwan - Aku suka langit. Bagiku, langit merupa kanvas besar ciptaan Tuhan yang setiap saat memberikan kejutan yang berbeda. Tak hanya waktu matahari terbit atau terbenam, saat siang hari, bahkan malam hari langit membuatku kagum. Awan, matahari, bulan, petir, pelangi, dan gugusan bintang menjadi penghias langit, sekaligus sebagai petunjuk bagi manusia.

Bersyukurlah kita tinggal di Bumi yang indah ini. Sedikit flashback ke pelajaran astronomi, Bumi yang kita tempati ini berada di galaksi bimasakti (milky way). Konsekuensinya, kita tak mungkin memotret keselurahan galaksi, hanya sebagian kecil sisi dari bimasakti. Kecil, tapi luar biasa.

Baca juga : Berburu Milky Way ke Ciwidey

Caranya gampang kok, serius! 4 hal yang kita butuhkan untuk memotret bintang dan milky way ini baru aku coba dan berhasil. Apa saja?

1. Langit malam cerah
Sebetulnya memotret bintang tak perlu di gunung atau di pantai. Namun, agar bintang terlihat jelas, kita tak boleh di tempat yang banyak polusi cahaya.

Makanya memang lebih mudah memotret bintang/milky way di pegunungan atau pantai daripada di area kota.

Ini sebetulnya bagian tersulit, sih. Hehe, paling nggak, ada alasan baru buat naik gunung dan mengeksplor tempat baru, kan?

Tapi klo blm ada kesempatan, coba explore sekeliling tempat tinggalmu, barangkali ada tempat yang cukup gelap. Foto yang aku posting ini diambil di halaman rumah tadi pagi sebelum sahur. Terlalu banyak cahaya memang, sehingga milky way tak nampak jelas.

Polusi cahaya juga bisa diakibatkan oleh bulan. Makanya, memotret milky way paling bagus saat bulan mati (+/- 4 hari), jangan mendekati atau pas bulan purnama. Selain itu, cuaca tidak sedang banyak awan. Klo bisa, cerah secerah-cerahnya.

Langit berawan, milky way semakin samar


2. Cek posisi milky way


Jika hanya ingin memotret bintang, mungkin bisa kapan saja. Tapi ingat, bumi kita berputar. Ada kalanya milkyway tidak terlihat dari tempat kita berdiri.

Banyak software untuk mengecek kondisi bintang seperti stellarium, sky guide, dan banyak sekali di app store. Searching sendiri aja ya. Aku pakai stellarium. Ini karena ikut-ikutan saja sih. Klo mau ikutan juga, gpp kok 😁



3. Set Fokus ke Infinity, perkirakan komposisi


Taruh dulu kameranya di tripod ya. Setelah itu fokuskan lensa ke posisi tak hingga.

Kalau di lensanya sudah ada distance scale, silakan diset ke posisi infinity, biasanya berbentuk simbol angka delapan tengkurap (∞). Mode ini juga biasanya dipakai untuk motret landscape.

Kalau nggak ada scale nya seperti lensa kit 18-55, fokus saja ke benda terjauh yang bisa difokuskan. Dan dikira-kira. Untuk komposisi, trial & error aja. Karena emang gelap, sih.

Memotret bintang dan milky way memang harus pakai perasaan 🤣🤣🤣


4. Set kamera ke diafragma & ISO tertinggi, dan coba 30 detik


Aku memakai lensa 15-45 mm f/3.5. Jadi aku test kamera pertama kali di ISO 2500, f/3.5, dan 30 detik.

Kenapa 30 detik? Konon katanya, 30 detik itu adalah waktu maksimum agar bintang tetap seperti titik, bukan sebuah garis.

Kalau lebih dari 30 detik, maka bintang akan ‘berjalan’ dan nampak seperti apa yang kita sebut sebagai light painting. Kecuali, memang efek seperti itu yang ingin didapatkan sih.

So, tertarik memotret milky way? Atau masih ada yang kurang jelas? Silakan tinggalkan komentar di bawah ya.

Share this:

1 comment :

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes