BREAKING NEWS

Desiderata

Desiderata - that which is to be desired (image from dustinhanson.com
Pradirwan - Aku mulai membuka kembali catatan lamaku saat aku kuliah di STAN, sekitar tahun 2003 lalu. Tak sengaja aku baca kembali sebuah puisi yang dulu pernah aku tuliskan di buku catatanku. Desiderata, karya Max Ehrmann.

Aku sungguh tak tau apa arti Desiderata, apalagi mengenal pengarangnya, Max Ehrmann. Bagiku kala itu, aku hanya ingin menulisnya saja, karena puisi ini menurutku laksana "nasihat orang tua tentang kehidupan". Dan entah mengapa, aku menyetujui setiap kata-kata dalam Desiderata, meski aku tak mengenal Max Ehrmann. Aku bahkan tak pernah mencari tahu, siapa sebenarnya Max Ehrmann.

Malam ini, rasa penasaranku mulai mengusikku. Dengan bantuan internet, aku mencoba mencari tau arti Desiderata dan siapa Max Ehrmann.

Wikipedia mengungkapkan bahwa "Desiderata" atau dalam bahasa latin "hal-hal yang diinginkan" ditulis tahun 1927 oleh seorang Amerika bernama Max Ehrmann. Banyak yang tak mengetahui kehidupan sang penulisnya, naskahnya mulai dikenal luas setelah digunakan dalam rekaman kata yang diucapkan dalam kebaktian pada tahun 1971 dan 1972.
"Desiderata" (Latin: "desired things") is a 1927 prose poem by American writer Max Ehrmann. Largely unknown in the author's lifetime, the text became widely known after its use in devotional and spoken-word recordings in 1971 and 1972. 
Businessballs.com lebih detil menjelaskan siapa Max Ehrmann dan Desiderata. Sedikit ku kutip dari situs itu. Ku terjemahkan sebisanya (maaf kalau ga pas).

Mitos umum mengatakan bahwa puisi Desiderata ditemukan di sebuah gereja Baltimore pada 1692 dan berusia berabad-abad, dan tidak diketahui asalnya.
Desiderata itu sebenarnya ditulis sekitar tahun 1920 (meskipun beberapa mengatakan diawal-awal tahun 1906), dan tentu saja hak cipta pada tahun 1927, oleh pengacara Max Ehrmann (1872-1945) yang berbasis di Terre Haute, Indiana. 
Mitos Desiderata dimulai setelah Pendeta Frederick Kates mereproduksi puisi Desiderata dalam koleksi karya inspiratif untuk jemaatnya pada tahun 1959 pada catatan gereja, menuju: 'The Old St Paul Church, Baltimore, AD 1692' (tahun gereja didirikan). 
Salinan halaman Desiderata beredar di kalangan teman-teman, dan mitos tumbuh berkembang, semakin cepat terutama ketika salinan (attributed) Desiderata ditemukan di samping tempat tidur politisi Demokrat, (alm.) Aidlai Stevenson pada tahun 1965.
Terkait sejarah Max Ehrmann lebih lanjut, silakan cek langsung Businessballs.com ya.

Inilah puisi "Desiderata" - oleh Max Ehrmann yang pernah aku catat tahun 2003 itu.

Pergilah dengan tenang diantara kebisingan dan ketergesaan, dan ingatlah ketentraman yang ada dalam kesunyian. Sejauh mungkin, tanpa menyerah, berbaiklah dengan semua orang. Ucapkan kebenaranmu dengan tenang dan jelas; dan dengarkan orang lain, bahkan yang membosankan dan yang bodoh, mereka juga mempunyai kisah masing-masing. 

Hindari orang yang nyaring dan agresif, mereka sungguh menyebalkan.Kalau kamu membandingkan dirimu dengan orang lain, kamu mungkin akan merasa sedih atau hampa; karena selalu akan ada orang yang lebih hebat atau lebih jelek daripada dirimu. Nikmatilah apa yang kamu raih dan rencanamu. 

Tetaplah menaruh minat dalam karirmu, betapapun rendahnya; pekerjaanmu adalah milikmu yang nyata dalam waktu yang terus berubah, yang memberikan keuntungan. Berhati-hati dalam masalah bisnis, karena dunia ini penuh dengan tipu daya. Tapi jangan biarkan hal ini membutakanmu pada ketulusan yang ada; banyak orang mencoba meraih idealisme yang tinggi, dan dimana-mana kehidupan penuh dengan kepahlawanan. Jadilah dirimu sendiri. Terutama, jangan berpura-pura mengasihi. Tapi jangan sinis tentang kasih; karena dihadapan kegersangan dan keburukan itu, kasih adalah seabadi rumput.

Terimalah kebajikan tahun-tahun yang kamu lalui, serahkan baik-baik segala hal dari masa muda. Pupuklah kekuatan semangat untuk melindungimu dalam musibah mendadak. Tapi jangan ganggu dirimu dengan khayalan. Banyak rasa takut yang dilahirkan dari kelelahan dan kesepian.

Dibalik disiplin, berbaiklah pada dirimu sendiri. Kamu adalah anak alam semesta, tidak berbeda dengan pohon dan bintang; kamu berhak ada disini. Dan entah hal ini jelas bagimu atau tidak, tak diragukan lagi, alam semesta terbuka sebagaimana mestinya.

Karena itu, berimanlah pada Tuhan, apa pun keyakinanmu, dan apa pun pekerjaan dan cita-citamu, dalam hiruk pikuknya kehidupan, berdamailah dengan jiwamu. Dengan segala tipu daya itu, pekerjaan yang tidak menarik dan impian yang hancur, dunia tetap indah. Cerialah. Berusahalah untuk bahagia.

Max Ehrmann

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes