 |
| Glamping Lakeside Rancabali, eksotisme wisata alam Parahyangan |
Pradirwan ~ Ini tentang perjalanan saya ke Glamping Lakeside Rancabali.
Fajar telah menyingsing. Jarum jam dinding dirumah kami menunjukkan pukul 05.30 pagi. Kami masih bergumul dengan persiapan. Memastikan barang bawaan wajib: charger, bank daya, telpon seluler, dompet, telah dimasukkan dalam tas kecil kami. Tak lupa, alat vital kami untuk memotret, Camera DSLR, harus dibawa serta. Kami mengecek pintu, kompor gas, dan listrik. Semuanya harus dipastikan aman selama kami pergi.
 |
| Sebuah jembatan gantung, salah satu akses menuju Pinisi Resto |
Kami sengaja memilih pergi pagi-pagi. Alasan klasik, menghindari macet. Jarak yang akan kami lalui bukan jalan tol yang relatif lancar dan nyaman dilalui. Kami melewati Baros (Cimahi). Jalan yang kami lalui hanya jalan desa hingga sampai di komplek Pemda Soreang (Bandung). Setelah melewati RSUD Soreang arah ke Ciwidey, jalan akan semakin menyempit, menanjak, dan berkelak-kelok. Ditambah kepadatan arus kendaraan, yang semakin siang biasanya semakin meningkat.
Untuk mencapai lokasi Glamping Lakeside, gampang banget. Lokasinya masih sejalan yang sama dengan kawah putih Ciwidey, bumi perkemahan Ranca Upas, dan Situ Patenggang.
Glamping Lakeside, dari namanya sudah asing bagi kami. Pertama kali kami mengetahui informasi tentangnya dari beberapa postingan teman-teman di media sosial yang kami ikuti. Foto-foto yang dibagikan membuat kami penasaran. Beruntung, kami hari ini bisa berada di Glamping Lakeside.
Glamping berasal dari kata glamorous camping. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia kira-kira berarti kegiatan berkemah yang mewah. Tidak seperti berkemah yang biasa kita lakukan, yang semua kebutuhan harus kita bawa dan persiapkan sendiri, dan tentunya membuat kita repot.
Dengan kata lain, kita tidak perlu disibukan dengan mempersiapkan peralatan berkemah sebagaimana mestinya, mendirikan tenda, bawa kompor masak, peralatan mandi termasuk perlengkapan tidur dan lain-lain, semua fasilitas dan perlengkapan kita berkemah sudah disediakan dengan standar resort mewah.
Pengunjung yang mencoba menginap di Glamping ini akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti di hotel berbintang, seperti kamar mandi air panas dan tempat tidur yang sangat nyaman. Disini ada balkon yang dipakai untuk bersantai dengan view menghadap langsung situ Patenggang, tepat di areal batu cinta, dan diantara hamparan perkebunan teh Rancabali sehingga suasananya sangat asri. Itulah barangkali kenapa muncul istilah Lakeside, karena lokasinya di sisi danau.
Objek wisata ini baru dibuka sekitar Juli tahun 2016 lalu. Belum genap satu tahun. Namun pengunjung yang datang kesini sudah cukup banyak. Ga cuma lokal, Internasional juga.
Seperti disebutkan di atas, Glamping Lakeside ini mengusung sebuah perahu pinisi yang terdampar. Ternyata, perahu ini adalah sebuah restoran. Pinisi resto namanya. Restoran ini terbagi menjadi 2 area yang berdiri dalam 2 lantai ruangan restoran. Lantai pertama adalah tempat untuk memesan makanan, area makan, indoor dan outdoor, serta dapur. Sedangkan lantai 2, hanya area makan outdoor dan indoor saja. Untuk bagian outdoor, adalah lokasi paling favorit karena seperti berada di dek kapal pinisi.
Selain dua fasilitas tadi, Glamping Lakeside Rancabali juga menyediakan fasilitas lainnya yaitu rafting, fun game, offroad, tea walk, gathering dan masih banyak yang lainnya. Mungkin karena masih baru, beberapa fasilitas pendukung seperti jalan masuk masih belum selesai diaspal. Meski begitu, daya tarik Glamping Lakeside ini tetap sangat disayangkan jika terlewatkan.
Glamping Lakeside, dari namanya sudah asing bagi kami. Pertama kali kami mengetahui informasi tentangnya dari beberapa postingan teman-teman di media sosial yang kami ikuti. Foto-foto yang dibagikan membuat kami penasaran. Beruntung, kami hari ini bisa berada di Glamping Lakeside.
 |
| Tempat berkemah ala resort mewah di tepian danau. Itulah kenapa disebut Glamping Lakeside. |
Glamping berasal dari kata glamorous camping. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia kira-kira berarti kegiatan berkemah yang mewah. Tidak seperti berkemah yang biasa kita lakukan, yang semua kebutuhan harus kita bawa dan persiapkan sendiri, dan tentunya membuat kita repot.
Dengan kata lain, kita tidak perlu disibukan dengan mempersiapkan peralatan berkemah sebagaimana mestinya, mendirikan tenda, bawa kompor masak, peralatan mandi termasuk perlengkapan tidur dan lain-lain, semua fasilitas dan perlengkapan kita berkemah sudah disediakan dengan standar resort mewah.
Pengunjung yang mencoba menginap di Glamping ini akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti di hotel berbintang, seperti kamar mandi air panas dan tempat tidur yang sangat nyaman. Disini ada balkon yang dipakai untuk bersantai dengan view menghadap langsung situ Patenggang, tepat di areal batu cinta, dan diantara hamparan perkebunan teh Rancabali sehingga suasananya sangat asri. Itulah barangkali kenapa muncul istilah Lakeside, karena lokasinya di sisi danau.
Objek wisata ini baru dibuka sekitar Juli tahun 2016 lalu. Belum genap satu tahun. Namun pengunjung yang datang kesini sudah cukup banyak. Ga cuma lokal, Internasional juga.
Seperti disebutkan di atas, Glamping Lakeside ini mengusung sebuah perahu pinisi yang terdampar. Ternyata, perahu ini adalah sebuah restoran. Pinisi resto namanya. Restoran ini terbagi menjadi 2 area yang berdiri dalam 2 lantai ruangan restoran. Lantai pertama adalah tempat untuk memesan makanan, area makan, indoor dan outdoor, serta dapur. Sedangkan lantai 2, hanya area makan outdoor dan indoor saja. Untuk bagian outdoor, adalah lokasi paling favorit karena seperti berada di dek kapal pinisi.
Oh ya, untuk bisa masuk ke lokasi ini, kita harus membayar tiket di gerbang utama, Rp 20 ribu per orang dan Rp 15 ribu untuk mobil. Nanti pengunjung akan diberikan kartu akses untuk membuka gerbang. Mirip kartu tol otomatis.
Tunggu apalagi, jika berkesempatan ke Bandung, jangan lupa mampir ke Glamping Lakeside Rancabali.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Bandung, 21/05/2017
Post a Comment