Bagus Pamungkas saat membawakan materi di LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten (Rabu, 16/6/2021) |
Pradirwan - Rabu malam, 14 Juli 2021, hawa dingin Bandung mengiris hati dengan rasa kehilangan. Pukul 20.18 WIB, mobil jenazah membawanya menuju peristirahatan terakhir di Yogyakarta. Lenyaplah sosok pria berjuluk “Profesor e-Faktur” itu. Keahliannya mengedukasi wajib pajak tentang faktur pajak elektronik membuat ia menyandang julukan itu.
Baru beberapa minggu bertugas di Help Desk (loket pelayanan konsultasi perpajakan) KPP Pratama Bandung Cibeunying, testimoni kepuasan layanan dari wajib pajak berdatangan. “Petugas Help Desk pak Bagus Pamungkas begitu telaten dan sabar melayani para wajib pajak, bahkan tidak sungkan-sungkan mengajari Wajib Pajak seperti dosen ngajarin mahasiswanya,” ungkap wajib pajak yang pernah ia layani, Kamis (20/5).*
Testimoni tak hanya datang dari wajib pajak. Satpam yang berjaga di depan pintu masuk Tempat Pelayanan Terpadu KPP Pratama Bandung Cibeunying pun mengatakan hal serupa. “Saya senang kalau ada pak Bagus. Wajib pajak akan puas setelah konsultasi dengannya,” ujar Kang Ridho pada suatu hari.
Aku merasakan hal yang sama. Kehadiran pak Bagus di grup Penyuluh Pajak kantor ini menambah amunisi yang lengkap. Aku merasa lebih percaya diri melayani wajib pajak jika bersamanya.
Pengalamannya menjadi Penelaah Keberatan di Kanwil DJP Jatim III dan Account Representative di KPP Pratama Yogyakarta sangat mumpuni dalam teknis perpajakan. Meski singkat, Pak Bagus bagiku telah menunjukkan dedikasi, konsistensi, inovasi, keunikan, dan kemampuannya menuntaskan setiap tugas yang diamanahkan kepadanya.
Bagus Pamungkas memang unik. Perkenalanku dengannya dimulai saat nama kami ada dalam Surat Keputusan yang sama. Sudah menjadi adat turun temurun, kami berempat menghadap Kasuki di hari pertama masuk KPP Pratama Bandung Cibeunying pertengahan April lalu.
Setiap ada suara adzan, beliau akan mengajak seluruh pegawai muslim untuk segera salat. “Tinggalkan perniagaan!” ujarnya mengingatkan. Pesan sederhana yang akan selalu menjadi pengingat kami.
Bagus Pamungkas jelas telah mengambil peran dalam keluarga besar KPP Pratama Bandung Cibeunying. Tak jarang kehadirannya membawa suasana kerja menjadi semakin bergairah. Ia ramah terhadap semua orang dan suka bercanda.
“Aku kelihatannya mau cuti panjang ini,” ungkap pak Bagus Pamungkas dalam grup WA kami, Jumat (2/7). Sontak saja obrolan tentang angka-angka kinerja dan target kami mendadak terhenti. Kami bertanya-tanya, ada apakah gerangan? Nyatanya ketika pertanyaan itu kami ajukan, pak Bagus enggan menjawab. Entah ada hal apa yang membuatnya berubah menjadi pendiam.
Barangkali Pak Bagus rindu dengan Yogyakarta. Sudah beberapa minggu ini beliau tak pulang kampung. Terlebih mulai tanggal 3 – 20 Juli 2021 pemerintah memberlakukan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19 di pulau Jawa dan Bali. Hal ini tentu saja membuatnya harus menunda rindunya akan Yogyakarta.
“Yang tidak ada sekat sekarang hanya antara pulsa dan data, dalam satu kartu, jalan bersama,” kata Pak Bagus berseloroh saat kami membahas kemungkinan penyekatan jalan di Bandung. Belakangan aku mengetahui kalau beliau mengeluh sakit kepala (pusing).
Hari-hari berikutnya, kondisinya semakin memburuk. Pada 7 Juli, Pak Bagus membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih serius. Ia menyampaikannya dalam WA grup kami. Dengan berbagai upaya, pak Bagus berhasil mendapat perawatan di RS Advent Bandung. Hingga pada momen Hari Pajak 2021 ini, pukul 11.50 WIB, Sang Pencipta memungkasi rasa kesakitan pak Bagus. DJP kembali berduka.
Menjelang subuh tadi, Pak Bagus tiba di Yogyakarta. Selamat menjalani 'cuti panjang', Pak Bagus. Terima kasih telah menginspirasi kami. Semoga semangat dan ketulusan Bapak akan selalu mengiringi kami dalam mengabdi kepada negeri tercinta ini.
Allahumaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu.... Aamiin...
Baru beberapa minggu bertugas di Help Desk (loket pelayanan konsultasi perpajakan) KPP Pratama Bandung Cibeunying, testimoni kepuasan layanan dari wajib pajak berdatangan. “Petugas Help Desk pak Bagus Pamungkas begitu telaten dan sabar melayani para wajib pajak, bahkan tidak sungkan-sungkan mengajari Wajib Pajak seperti dosen ngajarin mahasiswanya,” ungkap wajib pajak yang pernah ia layani, Kamis (20/5).*
Testimoni tak hanya datang dari wajib pajak. Satpam yang berjaga di depan pintu masuk Tempat Pelayanan Terpadu KPP Pratama Bandung Cibeunying pun mengatakan hal serupa. “Saya senang kalau ada pak Bagus. Wajib pajak akan puas setelah konsultasi dengannya,” ujar Kang Ridho pada suatu hari.
Aku merasakan hal yang sama. Kehadiran pak Bagus di grup Penyuluh Pajak kantor ini menambah amunisi yang lengkap. Aku merasa lebih percaya diri melayani wajib pajak jika bersamanya.
Pengalamannya menjadi Penelaah Keberatan di Kanwil DJP Jatim III dan Account Representative di KPP Pratama Yogyakarta sangat mumpuni dalam teknis perpajakan. Meski singkat, Pak Bagus bagiku telah menunjukkan dedikasi, konsistensi, inovasi, keunikan, dan kemampuannya menuntaskan setiap tugas yang diamanahkan kepadanya.
Bagus Pamungkas memang unik. Perkenalanku dengannya dimulai saat nama kami ada dalam Surat Keputusan yang sama. Sudah menjadi adat turun temurun, kami berempat menghadap Kasuki di hari pertama masuk KPP Pratama Bandung Cibeunying pertengahan April lalu.
Setiap ada suara adzan, beliau akan mengajak seluruh pegawai muslim untuk segera salat. “Tinggalkan perniagaan!” ujarnya mengingatkan. Pesan sederhana yang akan selalu menjadi pengingat kami.
Bagus Pamungkas jelas telah mengambil peran dalam keluarga besar KPP Pratama Bandung Cibeunying. Tak jarang kehadirannya membawa suasana kerja menjadi semakin bergairah. Ia ramah terhadap semua orang dan suka bercanda.
“Aku kelihatannya mau cuti panjang ini,” ungkap pak Bagus Pamungkas dalam grup WA kami, Jumat (2/7). Sontak saja obrolan tentang angka-angka kinerja dan target kami mendadak terhenti. Kami bertanya-tanya, ada apakah gerangan? Nyatanya ketika pertanyaan itu kami ajukan, pak Bagus enggan menjawab. Entah ada hal apa yang membuatnya berubah menjadi pendiam.
Barangkali Pak Bagus rindu dengan Yogyakarta. Sudah beberapa minggu ini beliau tak pulang kampung. Terlebih mulai tanggal 3 – 20 Juli 2021 pemerintah memberlakukan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19 di pulau Jawa dan Bali. Hal ini tentu saja membuatnya harus menunda rindunya akan Yogyakarta.
“Yang tidak ada sekat sekarang hanya antara pulsa dan data, dalam satu kartu, jalan bersama,” kata Pak Bagus berseloroh saat kami membahas kemungkinan penyekatan jalan di Bandung. Belakangan aku mengetahui kalau beliau mengeluh sakit kepala (pusing).
Hari-hari berikutnya, kondisinya semakin memburuk. Pada 7 Juli, Pak Bagus membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih serius. Ia menyampaikannya dalam WA grup kami. Dengan berbagai upaya, pak Bagus berhasil mendapat perawatan di RS Advent Bandung. Hingga pada momen Hari Pajak 2021 ini, pukul 11.50 WIB, Sang Pencipta memungkasi rasa kesakitan pak Bagus. DJP kembali berduka.
Menjelang subuh tadi, Pak Bagus tiba di Yogyakarta. Selamat menjalani 'cuti panjang', Pak Bagus. Terima kasih telah menginspirasi kami. Semoga semangat dan ketulusan Bapak akan selalu mengiringi kami dalam mengabdi kepada negeri tercinta ini.
Allahumaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu.... Aamiin...
Pradirwan
Bandung, 15 Juli 2021
Bandung, 15 Juli 2021
Sumber:
*Tingkatkan Pelayanan Terbaik, KPP Pratama Cibeunying Terapkan Metode Ini, 21/05/2021
Terima kasih atas tulisannya....Pak Bagus benar2 orang baik
ReplyDeletesama-sama, kak.
DeleteMas bagus penuh dgn keistiqomahan
ReplyDeletebanyak teladan yang bisa kami ambil dari beliau, pak.
DeleteSelamat Jalan teman, sahabat dan guru dalam kehidupan. Pesan beliau "setiap manusia pasti memerlukan bantuan, Maka bantulah orang lain dulu sebelum kamu minta bantuan"
ReplyDeleteterima kasih, kak. semoga kita yang ditinggalkan bisa menjalankan pesan-pesan beliau. Aamiin
DeleteBeliau orang baik, teman sepermainan di malang
ReplyDeletebetul. kita kehilangan orang baik seperti beliau. salam hormat pak Agung.
DeleteSugeng tindhak mas Bagus...
ReplyDeleteMugi husnul khotimah kagem panjenengan...
aamiin. matur nuwun
DeleteSelamat jalan...bagus, semoga mendapat tempat terbaik disisi Nya, pertemuan singkat setelah 21 th .....ternyata cuma sebentar....
ReplyDeleteya, kak. meski singkat, semoga banyak manfaat. aamiin
DeleteMas Bagus Tiyang Sae
ReplyDeleteleres pisan. hatur nuhun
DeleteNa'am... pak Bagus orang baik..
ReplyDelete.meski saya blm pernah jumpa,
tgl 7 juli itu saya begitu semangat mencoba memberi saran alternatif pengobatan tuk beliau jika blm dapat RS,lewat diskusi dg pak Faisal ( fpp kpp p cbnying)
Likulli ummatin ajal.. idzaa jaa a ajaluhum laa yastakhiruuna sa'atan walaa yastaqdimuun
terima kasih, pak.
DeleteSaya bersaksi, beliau orang baik, temannya banyak dari berbagai kalangan.Semoga husnul khatimah
ReplyDeleteaamiin... terima kasih, kak.
DeleteSaya 2x ke rumah beliau di Jogja, bukan untuk membahas tentang pajak. Namun, untuk mengambil pesanan martabak manis spesial dari pak Bagus.
ReplyDeleteYa, pak Bagus mempunyai keahlian membuat martabak manis yang menurut saya martabak manis terenak yg pernah saya makan. Merk yg terkenal dari putra pimpinan negeri ini tidak ada apa-apanya.
Meskipun beliau belum terang-terangan dalam berjualan, hanya saat beliau mau.
Beberapa hari sebelum beliau wafat, sempat memberikan komentar di unggahan istri saya soal gambar minuman dengan tulisan penambah imun. Pak Bagus berkomentar: apalagi ditambah martabak ya?
Sontak istri saya langsung membalas: pesan ya pak..
Dan dibalas: saya kirim dari Bandung ya..
Saya bersaksi beliau orang baik..
Al fatihah
Ya Allah, saya baru tahu tentang martabak ini. Seandainya saja saya tahu, barangkali saya akan memesannya juga.
DeleteTerimakasih om Maswanz... Beliau memang orang baik. Semoga doa-doa kita untuk beliau dikabul Allah. Aamiin.
Kami turut berbelasungkawa yg mendalam, merupakan suatu kehormatan mengenal alm, sebagai tetangga rmh mepet tembok persis di malang city,...terasa kebersamaan berlalu begitu cepat dan kini tinggal kenangan,.. tdk ada sesuatu yg abadi di dunia ini, tak terkecuali manusia, Allah memiliki hak untuk memberi dan mengambil sesuatu dari hambaNya, skenario dan rencana smuanya adalah yg terbaik dlm pandangan Allah Swt, fase yg smua kt pasti mengalami, tidak peduli suka ataupun tidak, smua hrs dihadapi, oleh karenanya teruslah kt sm2 membuat amal kebaikan di dunia yg sementara ini utk negri akhirat yg selama2nya,..teruntuk klrga yg ditinggalkan smg sabar, tabah, ikhlas, berdoa yg terbaik utk almarhum... Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, smg Allah Swt memberikan keampunanNya dan Jannatul Firdaus...Selamat jalan pak Bagus..panjenengan tiyang sae
ReplyDeleteAamiin.. Terima kasih banyak pak/bu. 🙏
DeleteInsya allah jannah untuk beliau al'fatihah ... (salam Security kpp 423)
ReplyDeleteaamiin... terima kasih teman-teman.
DeleteSaya teman sekolahnya pak Bagus Pamungkas sewaktu di SMP N 7 Yogyakarta 1986 sd 1989. Nama panggilannya Ipam. Wktu itu pak Ipam mahir skli main volly. Kami sering menontonnya saat ada lomba2. Slnjutnya kami ada dlm 1 group wa. Sktr 1 minggu sblm beliau pergi, kami masih ngobrol di group. Beliau sering bercanda dan kami pun senang terhibur. Sungguh beliau org yg baik yg saya kenal dr sejak SMP. Seminngu sblm wafatnya..sy kirim lagu keroncong di group kami..dan pak Ipam merespon "lagunya enak menemani isoman" .. itulah terakhir pak Ipam comment di group kami. Sangat sedih kehilangan beliau..hanya doa yg bs sy panjatkan semoga husnul khotimah, diterima iman islamnya, diampunin dosa2nya, diberikan tmpt yg terindah di sisi Allah. Hari ini hari ke-5 nya..yasiin Insya Allah ttp sy bacakan utk pak Ipam. Slmt istirahat pak Ipam, sy dan teman2 sll mendoakanmu. Aamiin ya Allah..
ReplyDeleteAamiin Ya Allah... Terima kasih banyak, Bu. Pak Bagus beruntung memiliki teman baik seperti ibu Herlina. Salam hormat untuk ibu sekeluarga. Semoga sehat-sehat selalu. aamiin.
Delete....kridaning ati ora bakal iso mbedhah kuthanung pesti......sugeng tindak ing alam karahayon sedulurku lanang Gusti Kang Murbeing Dumadi kerso nimbali mugio husnul khotimah......Aku Kang bakal dadi seksimu.....😭😭😭
ReplyDeleteAamiin... terima kasih, kak
DeleteTurut berduka cita ya mas herry, covid ini memang jahat, tak pandang bulu merenggut jiwa teman2 terdekat...
ReplyDeletedjangki
terima kasih, mas. semoga sehat selalu, mas. aamiin
DeleteAmien mas, salam sehat selalu
ReplyDeletedjangki
dan dengan tulisan yang saya ketik di tahun 2024 ini saya sangat merasakan pak Bagus adalah seorang dengan pribadi yang baik, ramah dan agamis, dan juga saat kami dalam 1 bagunan kos yang sama setelah saya pulang dari semarang saya selalu memanggil beliau, "Pak bagus, saya bawa lumpia dari semarang nih, yuk kita goreng & makan bareng", dan beliau juga sering bertanya mengenai jadwal kereta dan ketersediaan tiket kereta kepada saya hal itu yang membuat pertemanan kami dekat.
ReplyDeletesekarang kamar kos pak Bagus saya huni dan masih merasakan keberadaan pak Bagus.
Sugeng tindak pak Bagus, mugi husnul khotimah, aamiin
- Edwin, rekan satu kos pak Bagus
Hari ini akan menjadi salah satu catatan sejarah bagi saya, Mas Edwin. Saya percaya Tuhan selalu punya maksud mempertemukan kita.
DeleteSemoga doa-doa kita diijabah Tuhan YME. Aamiin.
Terima kasih, Mas Edwin. 🙏