yang sering kuungkap dalam bait puisi
yang sering mengiringi debar hati
Tentang senja, gerimis, dan fatamorgana
Kau tahu?
Hari-hariku kini berpacu dengan waktu
Mengurai mimpi-mimpi yang beku
Melenyapkan rindu yang kian bertalu-talu
Mendamba jawabmu
Untukku sekadar mengobat pedih ini
Untukku sekadar merajut lagi mimpi-mimpi
yang diremukkan keadaan
menjadi serpihan-serpihan
yang terserak di sepanjang jalan
Jarak memang telah memisahkan kita
Dan kau telah biarkanku sendiri
merawat janji setia
yang sering kutitipkan lewat doa
Kini biarkan aku bermain-main
Dengan segala ingin
Mencintaimu dari jauh
Mengikuti arah rindu
Meski harus menentang semesta
dan tertawa dalam rinai air mata
Hingga kelak...
Ku temukan sebuah senja
yang akan menjadi narasi penutup kisah kita
yang akan dikenang selamanya
tanpa dendam dan duka
Kita sepakat saling pisah
Dengan menyimpan segala tanya
Membiarkannya menjadi rahasia
Berganti dengan jiwa yang kuat
Memendam rasa yang kian lekat
Pradirwan,
Bandung, 8 November 2020
Post a Comment