Minggu malam, 1 December 2013, sekitar pukul
18.00 WIB, salah satu temanku sedaerah, Virgiawan, SMS klo dia mau datang kerumah untuk
silaturahmi. Cukup terkejut juga, karena aku dah lama ga pernah SMS-an sama
dia, komunikasi hanya melalui media sosial FB saja. Lantas aku tanya, “Sama
siapa saja?”. Dia menjawab sama Endel dan kang Iwan (Siwan). Ups, surprise....
Saudaraku sepupuku juga ikut.
Saya coba
menjemputnya...
Ga berapa
lama ayah mertua saya juga datang...
dan singkat
cerita kita dah kumpul dirumah...
Kondisi
badanku waktu itu sedang ga enak badan...
Lama ga
pernah kumpul, banyak yang diceritakan, tak terasa sudah pukul 21.00 WIB,
berhubung kondisi sedang tidak sehat, saya minta izin untuk istirahat...
Sekitar tengah
malam, HP berdering, namun karena pengaruh obat yang saya minum, saya tidak
terbangun. Lalu ada SMS masuk. Ternyata dari bokap saya... semuanya saya
ketahui setelah saya bangun tidur dan melihat HP saya.
SMS berbunyi “Innalillahi
wa inna ilaihi roji’uun... telah berpulang ke Rahmatulloh, bapak Dimiyati
(menantu bapak Sumadi) karena kecelakaan”. Terkejut saya membacanya. Tak Pernah
dibayangkan sebelumnya, lama tak pernah terdengar beritanya, tiba-tiba saya
mendengar bahwa guru ngaji saya dulu waktu SD, seorang ustadz yang dulu suka
khutbah di masjid kami, guru SMA adik kandung saya, sekarang sudah tiada. Lantas
saya hanya bisa berdoa “Semoga Allah menerima segala amal baiknya, menghapus
segala dosanya, dilapangkan kuburnya,
dijauhkan dari siksa kubur, ditempatkan disisi Allah ditempat yang mulia, dan
keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menerima
cobaan ini”.
Dari berita
online yang saya baca, begini ceritanya...
Korban
meninggal dunia setelah motor yang ia kendarai masuk jurang sedalam 10 meter di
Sungai Ciparigi Desa Cisaat Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon, Minggu
(1/12) sekitar pukul 20.30 WIB.
Diduga,
korban masuk kedalam jurang bersama dengan sepeda motornya. Akibat kurang
hati-hati saat mengemudikan kendaraannya dimalam hari terlebih dalam kondisi
cuaca sedang hujan lebat ketika korban hendak pulang ke rumahnya yang melintasi
jalan tersebut. Saat itu korban sedang menaiki sepeda motor jenis Satria FU
nopol E 4724 HI melaju dari arah Desa Mandala menuju ke Cisaat, dalam kondisi
cuaca sedang hujan deras. Kemudian saat di lokasi kejadian jalannya menurun dan
menikung tajam korban tidak bisa mengadalikan laju motornya. Hingga korban
bersama sepeda motornya pun terjatuh ke dalam jurang sedalam hampir 10 meter.
Setelah terjatuh korban pun sempat terseret arus sungai yang sedang banjir
hingga 100 meter. Sedangkan sepeda motornya berada tak jauh dari lokasi.
Kapolres
Cirebon AKBP Irman Sugema melalui Kapolsek Dukupuntang AKP Sudarman,
membenarkan kecelakan tunggal tersebut yang menyebabkan korban jiwa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban terbentur bebatuan di dasar
jurang dan meninggal dunia sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Menurutnya,
pihaknya mendapatkan laporan dari warga sekitar dan langunsg mendatangi lokasi guna
mengevakusi korban dan kendaraan. Setelah beberapa waktu baru tubuh korban bisa
ditemukan oleh pihaknya yang dibantu warga setempat.(sumber
berita disini)
Sesungguhnya kematian merupakan misteri bagi
manusia. Tak seorangpun yang tahu kapan datangnya. Namun satu kepastian bahwa
ajal (waktu kematian) seseorang sudah tercatat jauh hari di Lauhul Mahfudz
sebelum manusia diciptakan. Dan ketika seseorang sudah tiba ajalnya, maka tidak
bisa diajukan barang sesaat ataupun diundurkan. Allah Ta’ala berfirman :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka
apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat
pun dan tidak dapat (pula)
memajukannya.”(QS. Al A’raf: 34)
Demikianlah Allah telah
mengingatkan kepada kita semua, tentang kematian. Maka dari itu, mari kita
manfaatkan waktu yang sedikit ini dengan sesuatu yang bermanfaat. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian...
Post a Comment