Tahukah anda tentang hari ayah...?
Mugiyono dan Raeni (Foto: google) |
Pagi tadi saya menyaksikan bagaimana kerasnya perjuangan seorang
ayah yang hanya menjadi tukang becak yang berhasil menyekolahkan anaknya dan
lulus dengan IPK 3,96. Adalah Mugiyono, seorang yang berprofesi sebagai tukang
becak di Kelurahan Langenharjo, Kendal, menjadi orang paling beruntung dan
berbahagia. Ia berhasil menyekolahkan anaknya hingga lulus dengan nilai yang
luar biasa. Dan Raeni, anak yang yang membanggakan orang tuanya dengan cara
membuktikan prestasinya. Ia tidak pernah merasa kondisi ekonomi keluarganya
menjadi penghalang baginya untuk berprestasi.
Raeni, wisudawan dari Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes) berkali-kali membuktikan
prestasinya beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4, sempurna. Penerima
beasiswa Bidikmisi ini memiliki cita-cita meneruskan kuliah ke Inggris. Dan impiannya
itu akan terwujud karena presiden SBY telah memberinya beasiswa S2 ke Inggris.
Mugiyono selaku orang tua hanya bisa mendukung cita-cita
dari putrinya tersebut. Dengan rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan
kayu lapis agar mendapatkan pesangon yang selanjutnya digunakan untuk biaya
sekolah putrinya. Setelah itu Mugiyono pun mengais rejeki dengan menjadi
penarik becak. Sebagai tukang becak, diakui Mugiyono, penghasilannya tak
menentu, sekitar Rp 10 ribu - Rp 50 ribu. Karena itu, dia juga bekerja sebagai
penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450 ribu per bulan. Siang ga ada
dirumah, malam pun ga ada dirumah. Begitulah kesehariannya.
Namun kali ini saya tidak hendak menceritakan keseluruhan
kisah Raeni dan Mugiyono yang berhasil menjadi pembicaraan hangat minggu ini. Ini
karena tak sengaja saya membaca kalimat tentang father’s day atau hari ayah. Penasaran,
saya lalu seperti biasanya bertanya pada “mbah google” tuk mengetahuinya.
Ketemulah halaman wikipedia, dari sinilah tulisan ini bermula sambil
membayangkan sosok sang ayah...
ilustrasi (Foto: eramuslim.com) |
Hari ayah di 76 negara di dunia diperingati tepat hari ini,
yaitu hari Minggu ketiga setiap bulan Juni. Kebetulan pada tahun 2014,
bertepatan dengan tanggal 15 Juni 2014. Sedangkan di Indonesia, hari ayah
diperingati setiap tanggal 12 November. Tentu sebagian dari pembaca pasti sudah
tahu, namun tak sedikit pula yang lupa atau tidak tahu sama sekali. Memang sih menurut saya “Hari Ayah” tidak
setenar “Hari Ibu” di negara kita, tapi kalau kita telusuri lebih jauh ternyata
di negara lain “Hari Ayah” sangat dinantikan, anak-anak selalu memberikan
hadiah terbaik bagi ayahnya karena mereka tahu Ayah adalah orang yang paling
berjasa bagi kehidupan mereka.
Hari ayah diadakan karena betapa besar dan berat tanggung
jawab Ayah karena memikul tanggung jawab di dunia atas kehidupan anak dan
istinya, juga tanggung jawab di akhirat atas mendidik anak dan istri. Selain
semua itu juga Ayah adalah tulang punggung, sandaran, dan pelindung dalam
sebuah rumah tangga. Ibu mempunyai istilah surganya seorang anak di bawah kaki
ibu, yang artinya anak harus patuh terhadap ibunya. Sedangkan ayah adalah
surganya ibu (istri) di bawah kaki ayah (suami), yang artinya seorang ibu (istri)
harus patuh kepada ayah (suami)nya. Bahkan di Al-quran telah diperintahkan
bahwa tanggung jawab seorang ayah(suami) adalah memelihara dirinya dan keluarganya
(anak dan istri) dari api neraka (QS. At Tahrim 66:6).
Hari Ayah dan Sejarahnya
Ternyata Hari Ayah sudah diperingati sejak ratusan tahun
yang lalu, tepatnya tahun 1910 di Amerika. Sejarah ini bermula dari seorang
anak perempuan bernama Sonora Smart Dodd
yang hanya tinggal bersama dengan Ayahnya yang membesarkannya sejak
kecil dikarenakan ibunya yang telah meninggal dunia. Semenjak kecil, Smart Dodd
bersama dengan kelima saudaranya dibesarkan seorang diri oleh sang Ayah.
Tepat pada perayaan Hari Ibu tanggal 22 Desember 1909 saat
khotbah Hari Ibu dikumandangkan di Gereja yang merupakan tempat ibadah Smart
Dodd, tiba-tiba ia mengingat tentang jerih payah ayahnya yang telah
membesarkannya bersama dengan kakak-adiknya. Hal tersebut mendorong Dodd untuk
memberi ide kepada gereja – gereja lokal untuk juga memperingati Hari Ayah.
Akhirnya, Hari Ayah pun dicetuskan meskipun secara tidak resmi dan hanya
merupakan peringatan tentang penghargaan terhadap seorang laki-laki yang
menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Hari resmi yang diakui
pemerintah di Amerika sendiri, baru diakui pada tahun 1972 ketika masa Presiden
Richard Nixon menjabat.
Apa keutamaan Ayah?
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa peran seorang
ayah ga kalah penting dengan peran seorang ibu. Ada peran yang cukup vital yang
dimiliki seorang ayah dalam keluarganya. Peran yang sarat tekanan, harus
dihadapi dengan tenaga, pikiran, dan mental. Bahkan pepatah begitu hebatnya
menggambarkan peran ini dalam kata-kata: "Peras keringat, banting
tulang."
Mencari nafkah. Itu lah peran yang dimiliki oleh seorang
ayah. Sebagai kepala keluarga, seorang ayah punya tanggung menafkahi anggota
keluarganya. Bahkan sebelum menjadi seorang ayah, seorang suami punya kewajiban
menafkahi istrinya. Seperti itu peran utama seorang kepala keluarga. Lalu
adakah hubungannya dengan surga?
Jawabannya, ada!!! Pada keringat seorang ayah, ada
pengampunan yang Allah janjikan.
"Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak
dapat terhapus dengan puasa dan shalat". Maka para sahabat pun bertanya:
"Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab:
"Bersusah payah dalam mencari nafkah."" (HR. Bukhari)
Tuhan menciptakan makhluknya yang bernama laki-laki dengan
berbagai keutamaan. Tuhan membuatnya sebagai pemimpin sekaligus tiang penyangga
bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar setiap
anggota keluarga merasa aman dan teduh terlindungi.
DiberikanNya keperkasaan, kegagahan, dan mental baja yang
membuat dirinya pantang menyerah. Dia akan merelakan kulitnya tersengat panas
matahari, basah kuyup kedinginan, atau berdebu karena tiupan angin, demi
bekerja keras menghidupi keluarga tercinta yang selalu dia ingat.”
DiberikanNya kesabaran, ketekunan, serta keuletan yang
membuat dirinya selalu berusaha merawat, membimbing, dan membina keluarganya
tanpa keluh kesah. Walau di perjalanan hidup, keletihan dan kesakitan kerap
kali menyerang.
DiberikanNya kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk
memberikan pengetahuan. Ia mungkin tidak tahu jawaban akan segala sesuatu, tapi
ia selalu membantu mencarikan solusi.
DiberikanNya kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa
laki-laki senantiasa berusaha sekuat daya untuk menemukan cara paling bijak
pada setiap problematika. Tapi kerasnya perjuangan yang dilakukan, sebenarnya
bersumber dari kelembutan hati. Bahkan saking tak kuasa menolak, laki-laki
hanya sanggup berdalih, ‘tanyakan saja pada ibumu’ ketika ia ingin berkata
tidak.
Ayah, Bapak, Papa atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa
“KAMU BISA” dalam segala hal…
Dan entah kenapa, tiba-tiba saya tertarik dengan lirik lagu “Titip
Rindu Buat Ayah” oleh: Ebiet G Ade
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah,
dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah terima kasih untukmu yang sudah menafkahi, mendidik,
menjaga, dan menjadi panutan kami.
Maafkan kami jika memang belum bisa membalas semua jasa - jasa yang ayah
berikan selama ini. Ayahlah Pahlawan
Sejatiku !
Didedikasikan untuk seluruh Ayah di Indonesia
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Ayah
http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/tentang-hari-ayah-dan-sejarahnya/
https://riezka135.wordpress.com/tag/keutamaan-ayah/
Post a Comment