Akhir Pekan di Floating Market Lembang Bandung |
Pradirwan - Terinspirasi dari tulisan mas Farchan Noor Rachman tentang harapannya bisa berkunjung ke Bangkok di blog efenerr berjudul “Akhir Pekan di Bangkok”, saya mulai menuliskan akhir pekan saya minggu lalu (16/05/2015) di Lembang, Bandung.
Menurut mas Farchan, salah satu yang menjadi daya tarik Bangkok adalah pasar terapungnya (Floating Market). Damnoen Saduak Floating Market, pasar terapung yang sudah dikenal sebagai pusat wisata terkenal di Bangkok dan karena pasar inilah yang mengukuhkan Bangkok sebagai Venesia dari Timur.
Bagi yang belum bisa berjalan-jalan ke Floating Market Bangkok, bisa coba datang saja ke Bandung. Siapa yang tak mengenal Bandung? Selain dikenal sebagai Kota Kembang, Kota Mode (Paris van Java), dan Kota Kuliner, Bandung dikenal juga sebagai gudangnya objek wisata. Dan Lembang adalah salah satu destinasi favorit para pengunjung objek wisata di Bandung.
Lembang adalah nama desa/kecamatan di wilayah Bandung Utara. Lembang masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Disana banyak objek wisata yang terkenal, misalnya Gunung Tangkuban Parahu dengan legenda Sangkuriangnya, dan yang sekarang menjadi trend adalah adanya Floating Market Lembang.
salah satu sudut Floating Market Lembang, Bandung |
Floating Market Lembang resmi dibuka pada 12 Desember 2012. Destinasi wisata ini luasnya sekitar 7 hektare. Pembuatan objek wisata yang berlokasi di Situ Umar ini memang terinspirasi oleh pasar terapung yang berada di Banjarmasin dan Bangkok. Berdasarkan yang saya ketahui, dulunya Situ Umar ini hanyalah sebuah danau yang digunakan sebagai tempat pemancingan bagi penduduk setempat.
Akses menuju lokasi Floating Market Lembang ini sangat mudah. Dari arah barat atau utara, pengunjung bisa melalui Subang-Lembang, melewati objek wisata Sari Ater dan Tangkuban Parahu, kemudian melewati Pasar Panorama Lembang dan jalan Grand Hotel Lembang dimana Floating Market Lembang berada. Pengunjung juga bisa menuju kesana dari arah Bandung menuju Lembang. Patokannya adalah Pasar Panorama Lembang dan jalan Grand Hotel Lembang tersebut.
Begitu memasuki lokasi parkir yang luas, pengunjung langsung disuguhi tiket masuk seharga Rp 15.000 per orang. Tiket ini nanti bisa ditukarkan dengan minuman yang berlokasi di pintu masuk. Disini tempat penukarannya cukup banyak, sehingga pengunjung tidak perlu mengantri lama.
Mata pengunjung dibuat berbinar begitu tiba di dalam. Pengunjung akan langsung disuguhi pemandangan yang sangat indah berupa danau yang luas dan bersih, yang diatasnya berlayar perahu berwarna-warni dan makin dipercantik dengan tempat makan terapung yang berlatarkan pegunungan hijau. Suasana pedesaan tradisional pun kental terasa.
Memang Floating Market Lembang ini tidak hanya sekedar “pasar terapung”. Pengunjung juga akan disuguhi suasana desa yang asri, sejuk dan damai. Begitu memasuki lokasi, pengunjung akan melihat jejeran rumah-rumah panggung tradisional tempat berjualan berbagai souvenir yang bisa pengunjung jadikan oleh-oleh. Selain itu, rumah-rumah tradisional ini juga sebagai tempat makan (restauran) bagi para pengunjung.
Pose di sisi Situ Umar Lembang |
Terdapat satu bagian disalah satu sudut sebelah kanan ada area perkampungan khas Sunda yang disebut Kampung Leuit. Disini ada saung-saung diatas area persawahan. Saung ini bisa digunakan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung. Sambil beristirahat di salah satu saung ini, pengunjung akan merasakan seolah benar-benar berada di kampung, apalagi sambil menikmati semilir angin yang membawa aroma padi dengan iringan suara gemericik air yang mengalir.
Selain itu tersedia juga berbagai wahana, diantaranya adalah Taman Angsa, Taman Ikan, Taman Kelinci, Taman Batu dan yang baru dibuka akhir tahun 2014 adalah wahana miniatur kereta api.
miniatur kereta api |
Konon katanya, wahana miniatur Kereta Api ini menjadi wahana terbesar di Indonesia karena berada di area terbuka dengan luas 2.000 meter persegi. Pemandangan miniatur kereta api ini mirip sekali dengan daerah yang dilintasi kereta api Bandung – Cikampek khususnya wilayah Cikalong. Jika anda melewati jalan Padalarang-Purwakarta, anda akan melihat pemandangan dalam miniatur ini mirip, mulai pegunungan, lembah, jembatan tinggi, terowongan dan lain-lain.
Pengunjung juga tak perlu takut kelaparan disini. Ada pasar terapung yang menyediakan berbagai makanan. Tak hanya makanan asli Indonesia seperti Tahu Gejrot dan karedok, makanan luar negeri juga tersedia disini. Singkatnya, mau makan apa pun pengunjung dapat menemukannya di tempat ini.
Demikian cerita akhir pekan saya di Floating Market Lembang, Bandung. Semoga bermanfaat ya...
Floating market memang enak tempatnya, thanks info nya
ReplyDeleteYa..ga heran makin penuh pengunjungnya.
Deletesama-sama.