BREAKING NEWS

Neraca: Pengertian dan Unsur-unsurnya

Neraca atau Timbangan 
Pradirwan - Neraca adalah salah satu bagian dari Laporan Keuangan. Neraca juga sering disebut dengan istilah Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Posisition).

Secara arti kata Neraca biasa juga disebut sebagai Timbangan, sebuah alat yang menunjukkan posisi kanan dan kirinya sama atau seimbang (lihat gambar).


Jika diambil definisi dari makna kata diatas, maka Neraca merupakan sebuah laporan yang selalu dalam posisi seimbang. Tak heran, itulah mengapa Neraca biasa juga disebut Balance Sheet.

Sebagaimana sebuah timbangan, posisi Neraca terdiri dari dua pos yaitu Aktiva dan Pasiva. Dua pos tersebut terdiri dari tiga unsur yaitu Harta atau aset (aktiva) dan kewajiban (utang) dan modal (ekuitas) pada pos pasiva. Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta = Kewajiban + Modal
Bila ditinjau dari ilmu Akuntansi, Neraca dapat didefinisikan sebagai suatu daftar yang disusun secara sistematis (laporan) yang menggambarkan kondisi Aktiva (Harta/aset), Kewajiban (Utang) dan Modal (Ekuitas) sebuah perusahaan (entitas) dalam posisi Debet-Kredit yang seimbang dan dalam periode tertentu. 

Informasi yang terkandung dalam Neraca adalah informasi mengenai jumlah kekayaan (harta), kewajiban (utang) dan modal (ekuitas) pemilik perusahaan tertentu yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan dan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis.

Informasi yang bisa disajikan didalam neraca diantaranya posisi atas sumber kekayaan perusahaan (entitas) dan sumber dari pembiayaan untuk mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan tersebut didalam suatu periode akuntansi, baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa dalam neraca harus disebutkan:
  • Entitas bisnis menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan hutang (kewajiban) jangka pendek terpisah dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada industri atau jenis usaha tertentu yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Khusus. Aktiva lancar disajikan dengan menurut pada urutan likuiditas (kelancaran) dan sedangkan utang atau kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo.
  • Entitas bisnis wajib mengungkapkan informasi nominal jumlah tiap aktiva yang akan diterima serta utang (kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan) dari tanggal neraca.
  • Jika perusahaan (entitas bisnis) menyediakan barang dan jasa di dalam siklus operasional perusahaan yang bisa diidentifikasikan dengan jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang dalam sebuah neraca memberi informasi yang bermanfaat dengan membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan jangka panjang.

Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa depan, atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lampau. Dengan kata lain, Aktiva atau harta (aset) yaitu segala kekayaan yang dimiliki perusahaan (entitas) dan memiliki manfaat dimasa yang akan datang.

Harta terdiri atas:
  • Harta Lancar yaitu harta yang bisa untuk dicairkan berupa uang tunai atau manfaatnya kurang dari satu tahun, contohnya Kas, Kas Bank, Piutang, Perlengkapan, Persediaan Barang.
  • Harta Tetap yaitu harta yang memiliki nilai manfaat lebih dari satu tahun, contohnya peralatan, gedung kantor, kendaraan, tanah.
  • Harta Tidak Berwujud adalah harta yang tidak ada wujudnya, contohnya seperti goodwill, Hak Paten, Hak Cipta, Merk Dagang.
Unsur selanjutnya adalah kewajiban (utang), yaitu pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lampau. Singkatnya, kewajiban adalah yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga.

Kewajiban terdiri atas :




  • Utang lancar (utang jangka pendek) yaitu Utang yang sifatnya mendesak dengan jangka waktu kurang dari setahun. Contohnya utang dagang, Utang ke supplier.
  • Utang Jangka Panjang yaitu utang yang sifatnya tidak mendesak dan biasanya lebih dari setahun. Contohnya Obligasi, Investasi Pihak ketiga.
Unsur yang terakhir adalah Modal (ekuitas), adalah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya, atau dengan kata lain, modal adalah selisih antara harta setelah dikurangi dengan utang. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.

Sumber:
http://akuntansi-id.com
http://forum-ukm.blogspot.co.id
http://nichonotes.blogspot.co.id

Share this:

2 comments :

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes