BREAKING NEWS

Tari Kecak di Pura Uluwatu

Tari Kecak di Uluwatu, Bali

Pradirwan
~ Kesempatan kedua kami ke Pura Uluwatu, Bali, bulan lalu tak kami sia-siakan. Tujuan utama kami memang ingin melihat tari tradisional khas pulau Dewata, tari Kecak. Sebuah tarian yang menceritakan kisah Ramayana.

Rama dan Shinta

Umumnya, sebuah tarian diiringi oleh musik. Berbeda dengan tari Kecak ini. Tarian yang dibawakan oleh puluhan pria yang seringkali mengangkat kedua tangannya ke atas sambil menyerukan "cak-cak-cak" ini tidak menggunakan satupun alat musik. Semua backsound suara yang terdengar "cak-cak-cak" berasal dari mulut para penari.
Para penari Tari Kecak

Konon, tarian ini berasal tari sakral (Sang Hyang). Pada tari Sang Hyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para Dewa atau leluhur yang sedang disucikan. Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para Dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Pada tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita Ramayana ke dalam tarian tersebut.
Pelakon Ramayana

Secara singkat, cerita Ramayana dalam tari Kecak, dimulai ketika Sri Rama, putra mahkota yang sah dari kerajaan Ayodya, diasingkan dari istana oleh ayahandanya, Sang Prabu Dasarata. Hal ini terjadi karena fitnah yang dilakukan Dewi Kakayi (ibu tiri) Sri Rama. Bersama adik laki-lakinya, Laksamana dan istrinya, Dewi Sinta, Sri Rama pergi ke hutan Dadanka.
Rahwana, raja Alengka yang menculik Dewi Shinta.

Keberadaan mereka di hutan Dadanka diketahui oleh Rahwana (Prabu Dasamuka), seorang raja yang lalim. Rahwana terpikat akan kecantikan Dewi Sinta. Ia lalu mencari cara untuk menculik Sinta. Untuk meloloskan tujuannya ia dibantu oleh patihnya, Marica. Dengan segenap kesaktiannya, Marica menjelma menjadi seekor kijang emas yang cantik dan lincah. Trik mereka pun berhasil memisahkan Sinta dengan Rama dan Laksamana. Saat terpisah itulah, Rahwana menculik Dewi Sinta dan membawanya kabur ke Alengka Pura.
Hanoman, saat berusaha menyelamatkan Dewi Sinta.  Saat memasuki Alengka, Hanoman berhadapan dengan para  pengikut Rahwana. Hanoman akhirnya tertangkap. Raksasa mengikat lalu membakarnya. Namun dengan kesakiannya, Hanoman berhasil keluar dari api dan bahkan memadamkan seluruh api yang membara dengan diinjak-injak

Rama dan Laksamana berusaha menolong Sinta dari tangan raja yang kejam itu. Ia dibantu bala tentara kera yang dipimpin Hanoman, seekor Kera Putih yang sakti. Mereka berhasil mengalahkan bala raksasa Rahwana dan merebut kembali Dewi Sinta dengan selamat.

Tempat pertunjukan Tari Kecak UIuwatu berada di dalam kawasan Pura Uluwatu, tempat ibadah umat Hindu yang sangat disucikan di Bali. Sebenarnya, banyak tempat lain juga yang mengadakan tari Kecak ini selain di Uluwatu, misalnya di Tanah Lot. Namun, karena memang lokasi ini lebih dekat dengan hotel tempat kami menginap, maka kami memilihnya​.

Uluwatu selain sebagai pura, juga merupakan kawasan hutan konservasi. Pura ini berada diatas tebing yang berbatasan langsung dengan lautan (samudera Hindia). Selain melihat tari Kecak, disini kita bisa menyaksikan indahnya panorama matahari terbenam (sunset). Daya tarik lainnya, disini ada monyet-monyet yang berkeliaran. Hati-hati dengan barang bawaan Anda ya, karena mereka bisa saja mengambilnya.

Pertunjukkan tari Kecak dipentaskan di sebuah stage terbuka, mengambil tempat sangat strategis dengan mempertimbangkan keindahan alam sekitar sebagai latar belakang untuk mendukung suksesnya pertunjukan tari Kecak.
Karena datang mepet waktu pertunjukan, saya mendapat tempat seadanya. Oh ya, pertunjukan ini penuh banget, sampai banyak pengunjung yang tidak kebagian tempat duduk. (Photo by Judex Judi)

Pertunjukan ini diselenggarakan setiap hari, kecuali jika ada upacara adat tertentu, pertunjukan ini ditiadakan. Pertunjukan dimulai pukul 18.00. Datanglah sekitar 15 menit sebelum acara dimulai, lebih awal lebih baik, untuk mendapatkan tempat duduk terbaik yang berada di bagian tengah tangga. Jika menginginkan panorama sunset sambil melihat pertunjukan, pilihlah tempat yang menghadap gapura. 

Sunset yang ku dapat di Uluwatu

Untuk dapat menikmati pertunjukan ini, pengunjung membeli tiket seharga Rp100 ribu per orang. Namun percayalah, sensasi dan pengalaman melihat langsung tari Kecak di Uluwatu, akan sangat berkesan. Setidaknya demikian menurut saya​. Semoga bermanfaat.

Bali, 14 April 2017.

Share this:

2 comments :

  1. Mantapp👍Dulu tarif tiket pertunjukan ga semahal sekarang ya, pak?

    ReplyDelete

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes