BREAKING NEWS

Strategi Visual Marketing Online

Sharing session visual marketing online kepada sekitar 100-an pelaku UMKM dalam acara yang digelar Kanwil DJP Jawa Barat I di Auditorium GKN Bandung, (Senin, 16/09/2019)


Pradirwan - Perkembangan teknologi saat ini demikian pesat. Perubahan pola perilaku manusia saat ini terpengaruh oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih itu. Sebut saja kemunculan media sosial. Dengan dukungan berbagai piranti canggih yang dilengkapi beragam fiturnya yang mumpuni serta harga ekonomis, menjadikan media sosial semakin diminati.

Survei yang dilakukan Jakpat menyebutkan, secara umum Facebook dan Instagram masih menjadi platform media sosial yang paling banyak digunakan pada semester I-2019 di Indonesia. Hasil ini masih sama dengan semester I tahun lalu. Meski begitu, Youtube bisa menghasilkan banyak pengguna dan menempati posisi kedua setelah Facebook.

Survei itu mencatat, Facebook memiliki 86% pengguna, Youtube 83% pengguna, dan Instagram 75% pengguna. Kehadiran para Youtuber mempengaruhi secara signifikan generasi milenial dan menjadikannya salah satu platform yang paling banyak diakses para pengguna Indonesia.

Berdasarkan rentang usia, usia muda (16-29 tahun) lebih memilih Instagram sebagai platform yang paling informatif dan menghibur bersama Youtube. Sementara itu, untuk usia menengah (30-39 tahun), Facebook menjadi platform terinformatif, sedangkan Youtube menjadi platform terfavorit yang mereka pilih atas konten-kontennya yang menghibur.

Saat ini, media sosial digunakan untuk berbagai kepentingan. Sifat media sosial yang dapat menjangkau luas orang-orang dari seluruh belahan dunia, bisa komunikasi 2 arah, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, segmentasi dapat disesuaikan, popular, bisa menghimpun data, ekonomis, dan terukur membuatnya banyak digunakan untuk menunjang bisnis.

Hanya dalam hitungan detik, sebuah konten terkait produk yang dibagikan bisa diakses secara bebas oleh semua orang yang menggunakan media sosial tersebut.

Ya, strategi pemasaran kini berubah. Kini visual marketing tak hanya mengandalkan media publikasi konvensional. Orang-orang menggunakan media sosial untuk mendongkrak omzet mereka.

Seorang pengusaha, penulis, dan pembicara publik asal Amerika Serikat, Seth Godin mengatakan, perhatian dan kepercayaan adalah dua elemen paling berharga dari ekonomi kita ke depan. Pertanyaannya, bagaimana agar konten yang dibagikan itu mendapat perhatian dan pemasar mendapat kepercayaan?

Jadilah yang menarik perhatian

Content is a king. 'Bermainlah' dengan konten dan caption yang menarik di media sosial. Buatlah konten visual (foto, grafis, video) yang memikat, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk visual, dan informasi visual jauh lebih ‘lengket’ daripada konten jenis lain.

Kekuatan visual akan membuat pemasaran menjadi lebih kuat, lebih berkesan, dan dapat mengubah hal-hal tak berwujud menjadi sesuatu yang konkret, serta membantu pelanggan membayangkan pesan dan mem-branding produk kita di alam pikiran mereka.

Sudah banyak akun media sosial yang dibuat untuk memasarkan produk. Namun di antara akun-akun itu, hanya sedikit yang berhasil meningkatkan penjualan produknya. Apa yang kita lihat berulang kali menunjukkan bahwa seseorang atau organisasi yang berhasil adalah mereka yang menjadikan setiap kontennya adalah raja. Mereka menaruh perhatian serius pada setiap konten yang dibagikannya.

Selain membuat visual yang menarik, caption juga memegang peranan penting. Fred S.Parrish dalam bukunya “Photojournalism: An Introduction” menjabarkan bahwa caption membantu mengarahkan perspektif sebuah foto dan menjelaskan detail informasi yang tidak ada dalam gambar, membingungkan, atau tidak jelas.

Ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan hanya melalui konten visual dan platform media sosial menyediakan ruang untuk melengkapi kekurangan itu. Ruang itu disebut caption yang bisa dimanfaatkan untuk menuliskan deskripsi, daya tarik, bahkan kelebihan produk.

Setiap informasi yang detail akan membuat konsumen menyadari keunggulan produk kita dibandingkan kompetitor. Misalnya saat berjualan produk elektronik, kita bisa menuliskan di caption bahwa produk tersebut memiliki usia baterai lebih lama dibanding produk lain. Hal seperti ini tentu saja tidak bisa dilihat melalui foto, bukan?

Bangun Kepercayaan dan Jadilah yang Diinginkan Banyak Orang 

Mereka yang tidak bisa menarik perhatian, akan dilewatkan begitu saja. Alternatifnya, gunakan platform media sosial yang memasarkan dengan sisi manusia kita sebagai makhluk sosial. Selalu ramah dan rendah hatilah saat berinteraksi dengan pelanggan. Bertindaklah dengan cara membantu pelanggan mencapai impian, tujuan, dan keinginan mereka.

Kita tahu, sulit untuk menebarkan kepercayaan dalam media sosial. Terlebih kepada orang-orang yang baru dikenal. Tetapi ketika kita dapat membuatnya percaya dan membuat akun media sosial kita menjadi seperti yang mereka inginkan, mereka akan berkata, “Akun ini berbeda.”

Setiap pelanggan tentu akan menuntut kita membuat sesuatu yang istimewa. Ketika satu orang pelanggan sudah percaya, maka dia akan berbagi pengalamannya dan merekomendasikan akun kita, sehingga pelanggan baru akan mudah menemukan produk kita. Bukankah tidak ada yang dapat memengaruhi orang lebih baik dari rekomendasi seorang teman terpercaya?*



*quote dari pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.



artikel ini ditayangkan pertama kali di inilah koran

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes