wijaya kusuma |
Aku terdiam sepanjang malam
Di bawah naungan keraguan
pendar sinar rembulan
Mendung memaksa untuk merundung
Kala semesta sedang berkabung
Aku kehilangan sebuah aksara
Yang ku kemas dalam rima-rima
Untaian makna pun kian lara
Hingga puisi tak lagi bersuara
Kepada Wijaya Kusuma aku bercerita
Tentang mimpi-mimpi anak bangsa
Jiwa-jiwa pengembara akan terus mengembara
Demi karya dan cinta
Tuhan
Engkau tau seberapa kuat langkahku
Kuatkanlah aku di setiap bulir bening air mata itu
Izinkanlah,
ikhlasku terangkum dalam bait-bait doa
menyabdakan tabahku pada sisa harapan yang ada
Kepada Wijaya Kusuma aku pernah bercerita
Tiap tetes air mataku penuh makna
Betapapun perihnya rasa kehilangan di dada
Akan selalu ada asa membara
Karena aku percaya
Tuhanku Maha Sempurna
Tuhanku Pemilik hati dan jiwa
Pradirwan
Bandung, 12 September 2019
Post a Comment