BREAKING NEWS
Showing posts with label Catatan Kuliah. Show all posts
Showing posts with label Catatan Kuliah. Show all posts

Jenis - jenis Risiko Audit

Risiko Audit

Pradirwan - Setiap pekerjaan apapun selalu menimbulkan risiko, termasuk seorang auditor dalam rangka audit. Ada 3 jenis risiko audit yang wajib diuji dan dipertimbangkan oleh seorang auditor.

Berikut ketiga risiko audit tersebut :

1. Risiko Inherent – Inherent Risk (IR) adalah risiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan dari suatu transaksi, bisa juga karena : kompleksitas transaksi dan kelas transaksi, atau kompleksitas perhitungan, aset yang mudah tercuri/digelapkan, ketiadaan informasi yang sifatnya obyektif. Sudah menjadi pemahaman publik bahwa inherent risk adalah diluar jangkauan auditor dalam melakukan pencegahan. Bahkan, juga diluar kendali pihak auditee sendiri. Jadi dengan kata lain, auditor hanya bisa menemukan tetapi tidak bisa melakukan apa-apa.

2. Risiko Pengendalian – Control Risk (CR) adalah risiko yang bisa timbul akibat kelemahan sistim pengendalian intern (SPI) auditee, tak tahu karena desainnya yang lemah atau pelaksanaanya yang tidak sesuai desain—thus tidak mampu mencegah potensi salah saji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Jadi CR tidak bisa dikendalikan oleh auditor akan tetapi bisa dikendalikan oleh auditee jika mereka mau.

3. Risiko Deteksi – Detection Risk (DR), adalah risiko yang bisa timbul akibat kegagalan auditor dalam menedeteksi adanya salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Jadi DR ada dalam kendali auditor. Itu karena DR sepenuhnya ada pada kendali auditor, maka sudah pasti mereka harus berupaya untuk menekan risiko ini hingga ke tingkatan yang paling minimal (tidak mungkin menghilangkan risiko ini sepenuhnya).

Itulah jenis-jenis risiko audit, semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan kritik dan saran untuk membantu penulis agar lebih baik lagi. Terima kasih.

Jenis-jenis Auditor

Jenis-jenis Auditor
Pradirwan - Dalam artikel perbedaan akuntansi dan auditing sudah disebutkan bahwa pihak yang bertanggung jawab dalam proses audit adalah auditor.  Kali ini saya share rangkuman catatan saya tentang jenis-jenis Auditor.

Perbedaan Akuntansi dan Auditing

Perbedaan Akuntansi dan Auditing

Pradirwan - Postingan kali ini saya coba dengan merangkum catatan yang saya kumpulkan dari proses saya belajar tentang akuntansi. Nah, dalam bahasan kali ini, saya coba membahas tentang perbedaan Akuntansi dan Auditing. Saya coba ulas sedikit disini beberapa perbedaannya.

Apa yang dimaksud e-commerce?

e-commerce


PradirwanPerdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. (Wikipedia)

Pengertian E-Commerce

Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.

E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping,

Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).

Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.

Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:

1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.

2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

Jenis-jenis E-Commerce

Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:

1. Business to Business, karakteristiknya:

• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.

• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.

• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.

• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2. Business to Consumer, karakteristiknya:

• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.

• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.

• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)


Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis

Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.

Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis

Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:

a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.

b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).

Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi

c. Melebarkan jangkauan (global reach).

Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.

d. Meningkatkan customer loyalty.

Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.

e. Meningkatkan supply management.

Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

f. Memperpendek waktu produksi.

Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.

Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:

a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.

b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.

c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)

Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.

Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:

• System Penetration

Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.

• Authorization Violation

Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.

• Planting

Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.

• Communications Monitoring

Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.

• Communications Tampering

Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.

• Denial of service

Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

• Repudiation

Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Baca juga:

Pengamanan dan Pengendalian pada Sistem Informasi

Pengamanan dan Pengendalian pada Sistem Informasi  (ilustrasi) 

Pradirwan - Penggunaan sistem informasi di organisasi bukannya tanpa risiko. Penggunaan atau akses yang tidak sah, perangkat lunak yang tidak berfungsi, kerusakan pada perangkat keras, gangguan dalam komunikasi, bencana alam, dan kesalahan yang dilakukan oleh petugas merupakan beberapa contoh betapa rentannya sistem informasi menghadapi berbagai risiko dan potensi risiko yang kemungkinan timbul dari penggunaan sistem informasi yang ada.

Beberapa hal yang menjadi tantangan manajemen menghadapi berbagai risiko dalam penggunaan sistem informasi yaitu:

1. Bagaimana merancang sistem yang tidak mengakibatkan terjadinya pengendalian yang berlebih (overcontrolling) atau pengendalian yang terlalu lemah (undercontrolling).

2. Bagaimana pemenuhan standar jaminan kualitas (quality assurance) dalam aplikasi sistem informasi.


Baca juga: Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

Mengapa sistem informasi begitu rentan? Data yang disimpan dalam bentuk elektronis umumnya lebih mudah atau rawan sekali terhadap ancaman atau gangguan yang mungkin timbul, dibanding jika data tersebut disimpan secara manual. Beberapa ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem informasi, adalah sebagai berikut:

1. Kerusakan perangkat keras.
2. Perangkat lunak tidak berfungsi.
3. Tindakan-tindakan personal.
4. Penetrasi akses ke terminal.
5. Pencurian data atau peralatan.
6. Kebakaran.
7. Permasalahan listrik.
8. Kesalahan-kesalahan pengguna.
9. Program berubah.
10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi.

Kemajuan dalam telekomunikasi dan perangkat lunak dan keras komputer secara signifikan juga memberikan kontribusi atas meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap sistem informasi. Melalui jaringan telekomunikasi, informasi disebarkan atau dihubungkan ke berbagai lokasi. Kemungkinan adanya akses yang tidak sah, gangguan atau kecurangan dapat saja terjadi baik di satu atau beberapa lokasi yang terhubung. Semakin kompleksnya perangkat keras juga menciptakan kemungkinan terjadinya peluang untuk penetrasi dan manipulasi penggunaan sistem informasi.

Baca juga: Sistem Informasi Manajemen

Pertumbuhan dan penggunaan yang pesat internet dalam berbagai aktivitas juga mengundang timbulnya berbagai gangguan terhadap sistem informasi. Dua hal yang menjadi perhatian di sini adalah masalah hackers dan virus. 

Hacker adalah seseorang yang melakukan akses yang tidak sah ke jaringan komputer untuk tujuan mencari keuntungan, kriminal, atau hanya untuk sekedar kesenangannya. Sedangkan virus adalah program yang mengganggu dan merusak file yang ada dalam komputer, serta sulit untuk dideteksi.

Semakin meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap teknologi informasi telah membuat para pengembang dan pengguna sistem informasi untuk menempatkan perhatian yang khusus, terutama aterhadap permasalahan permasalahan yng dapat menjadi kendala untuk penggunaan sistem informasi secara memadai. Setidaknya ada 3 hal yang menjadi fokus perhatian, yaitu :

1. Bencana (disaster)

Perangkat keras komputer, program-program, file-file data, dan peralatan-peralatan komputer lain dapat dengan seketika hancur oleh karena adanya bencana, seperti: kebakaran, hubungan arus pendek (listrik), tsunami, dan bencana-bencana lainnya. Jika bencana ini menimpa, mungkin perlu waktu bertahun-tahun dan biaya yang cukup besar (jutaan dan bahkan mungkin milyaran rupiah) untuk merekonstruksi file data dan program komputer yang hancur. Oleh karenanya, untuk pencegahan atau meminimalkan dampak dari bencana, setiap organisasi yang aktivitasnya sudah memanfaatkan teknologi informasi biasanya sudah memiliki:

a. Rencana Kesinambungan Kegiatan (pada perusahaan dikenal dengan Bussiness Continuity Plan) yaitu suatu fasilitas atau prosedur yang dibangun untuk menjaga kesinambungan kegiatan/layanan apabila terjadi bencana.

b. Rencana Pemulihan Dampak Bencana “disaster recovery plan”, yaitu fasilitas atau prosedur untuk memperbaiki dan/atau mengembalikan kerusakan/dampak suatu bencana ke kondisi semula. Disaster recovery plan ini juga meliputi kemampuan untuk prosedur organisasi dan “back up” pemrosesan, penyimpanan, dan basis data.

2. Sistem Pengamanan (security)

Merupakan kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data.

3. Kesalahan (errors)

Komputer dapat juga menyebabkan timbulnya kesalahan yang sangat mengganggu dan menghancurkan catatan atau dokumen, serta aktivitas operasional organisasi. Kesalahan (error) dalam sistem yang terotomatisasi dapat terjadi di berbagai titik di dalam siklus prosesnya, misalnya: pada saat entri-data, kesalahan program, operasional komputer, dan perangkat keras.

Tujuan Keamanan Sistem Informasi

Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. 

Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
  1. Kerahasian. Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan prioritas kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem informasi kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem informasi pemanfaatan sumberdaya alam.
  2. Ketersediaan. Sistem dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya. Tujuan ini penting khususnya bagi sistem yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan sistem pakar (ES).
  3. Integritas. Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Membangun Pengendalian Sistem Informasi

Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya bencana (disaster), kesalahan (errors), interupsi pelayanan, kejahatan terhadap pemanfatan komputer, dan pelanggaran sistem pengamanan komputer, perlu dibangun kebijakan dan prosedur khusus ke dalam desain dan implementasi sistem informasi. Perlu dibangun pengendalian sistem informasi yang terdiri dari seluruh metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang dapat memastikan keamanan aset organisasi, keakuratan dan dapat diandalkannya catatan dan dokumen akuntansi, dan aktivitas operasionalmengikuti standar yang ditetapkan manajemen. Pengendalian atas sistem informasi harus menjadi bagian yang terintegrasi sejak sistem informasi ini dirancang.

Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), pengendalian sistem informasi dapat dibagi menurut pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control). Di samping itu, terdapat pula organisasi profesi lain yang khusus di bidang audit dan pengendalian teknologi informasi, yaitu ISACA (Information Systems Audit and Control Association) yang membagi bentuk pengendalian dari perspektif yang berbeda. 


sumber:

Definisi Internet, Intranet, dan Ekstranet

Definisi Internet, Intranet, dan Ekstranet
Definisi Internet, Intranet, dan Ekstranet

Pradirwan - Kadang masih sering kejadian yang sangat membingungkan antara internet dan intranet, apalagi dengan ekstranet. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui definisi atau pengertian dan letak perbedaan masing-masing istilah tersebut, namun masih banyak juga orang yang belum mengetahui perbedaan antara ketiga hal tersebut.

Definisi Internet

Internet (Interconnection-network) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP / IP) sebagai packet switching protocol (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di internet dunia. Rangkaian di seluruh dunia ini yang disebut Internet. Bagaimana menghubungkan sirkuit dengan aturan ini disebut internetworking (“antara jaringan”).

Dengan kata lain, Internet (Interconected Network) merupakan sekumpulan komputer yang saling berhubungan satu sama lain membentuk suatu jaringan yang menjangkau seluruh dunia yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.

Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, Internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa text, graphic, audio maupun animasi, dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang bisa “berkunjung” ke perpustakaan tersebut kapan saja dan dari mana saja.

Selain sebagai sumber informasi, jaringan internet juga merupakan sarana komunikasi. Komunikasi yang dilakukan di internet adalah komunikasi data. Segala sesuatu yang dikirimkan melalui internet berupa teks, suara, gambar, suara dan gambar dikirim dalam bentuk data. 

Hal ini berarti menggunakan internet adalah mempertukarkan data-data antara dua buah komputer. Mengirim e-mail misalnya, kita kirim dalam bentuk data teks. Contoh lain, jika kita membuka sebuah halaman web, maka sebenarnya kita sedang mengirimkan halaman web dengan cara mengirimkan alamat URL-nya. Kemudian komputer server halaman web tersebut akan mengirimkan halaman web yang kita minta.

Definisi Intranet

Intranet adalah jaringan pribadi (private network) yang menggunakan protokol Internet (TCP / IP), untuk membagi informasi rahasia tentang perusahaan atau operasi perusahaan untuk karyawannya. Kadang-kadang, istilah ini mengacu hanya untuk intranet layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.

Untuk membangun sebuah intranet, maka jaringan harus memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, Internet Protocol (TCP / IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan server. HTTP dan protokol Internet lainnya (FTP, POP3, SMTP atau) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.

Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet”, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuahorganisasi.

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan lokal. umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.

Definisi Ekstranet

Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain.

Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain.

Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah Lotus Notes.

Perbedaan antara Internet dan Intranet

Internal Network atau yang biasa disebut dengan intranet pengertianya juga sama dengan internet, yaitu sebuah jaringan komunikasi yang bisa menghubungkan beberepa komputer. Perbedaanya adalah pada jangkauan yang bisa dijangkau oleh jaringan intranet.

Jangkauan dari intranet ini lebih sempit bila dibandingkan dengan internet. Misalnya, jaringan pada suatu perusahaan yang hanya dikhususkan untuk perusahaan itu saja tanpa bisa diketahui oleh orang lain. Dan bila perusahaan ini menginginkan orang lain bisa melihatnya, maka jaringan ini akan disebut dengan ekstranet.

Jaringan ekstranet adalah jaringan pada suatu perusahaan yang mempublikasikanya kepada khalayak umum, tapi data-data yang ada didalam perusahaan tersebut tidak dapat dirubah-rubah oleh khalayak umum. Sedangkan perusahaan tersebut masih bisa leluasa merubah isi data-data dari perusahaan.

Pada dasarnya, perbedaan antara internet, intranet, dan ekstranet terletak pada titik jangkauan yang bisa dijangkau oleh masing-masing jaringan.

Baca juga:
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Apa yang dimaksud e-commerce
Pengamanan dan Pengendalian pada Sistem Informasi

Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer 

PradirwanKomunikasi data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer dapat berkomunikasi antara satu sama lain di bawah kendali oleh manusia. 

Dengan perkembangan teknologi informasi sistem komunikasi data dapat diimplementasikan dalam pengolahan, modifikasi, penciptaan data untuk membuat sesuatu yang lebih manfaat yaitu informasi. 

Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai hubungan lebih satu komputer dalam suatu jaringan komputer dengan tujuan informasi sharing, resource sharing, file transfer, teleconfrence dan sebagainya.

Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Terdapat beberapa tipe data dalam komunikasi data. Semua tipe data yang dapat disimpan dan diolah pada sebuah komputer dapat ditransfer melalui jaringan komputer. Tipe data tersebut dapat berupa teks, suara, gambar, dan video.

Terdapat 3 mode transmisi pada komunikasi data :

1. Simplex

Simplex transmission dapat dianalogikan seperti jalan satu arah di mana traffik hanya bergerak satu arah saja. Yang berarti data hanya bergerak dari arah pengirim ke penerima saja.satu-arah.

2. Half Duplex
Half-duplex transmission dimana traffik hanya dapat berjalan ke salah satu arah pada satu waktu, tapi tidak kedua-duanya disaat yang sama. Mode half-duplex membatasi transmisi data karena setiap perangkat harus bergiliran menggunakan media kabel. Karena itu data dapat dikirim dari A ke B, atau dari B ke A, tapi tidak pada saat yang bersamaan

3. Full Duplex

Full-duplex transmission seperti umumnya jalan raya dengan 2 jalur, masing-masing jalur mengakomodasi traffik yang menuju arah saling berlawanan. Mode full-duplex mengakomodasi transmisi dua arah secara simultan, yang berarti kedua kedua sisi dapat mengirim dan menerima data pada saat yang sama.full-duplex.

Protokol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali.

Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).

Fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar.
Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
  1. Application Layer:
  2. Presentation Layer:
  3. Session Layer:
  4. Transport Layer:
  5. Network Layer.
  6. Data-link Layer.
  7. Physical Layer
Untuk mengenali setiap komputer dalam jaringan diperlukan identitas untuk untuk setiap komputer (alamat IP). Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP.

Jaringan Komputer

a. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain.

Tujuan utama dari sebuah jaringan komputer adalah sharing resources (baca: sumber daya), dimana sebuah komputer dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama.

b. Klasifikasi Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Karakteristik LAN : Mempunyai pesat data yang lebih tinggi, meliputi wilayah geografi yang lebih sempit, tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi.

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

2. Metropolitan Area Network (MAN), adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, mempunyai kecepatan hingga 1.5 sampai 150 Mbps. MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

3. Wide Area Network (WAN), merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, dan keterbatasan resource.

a. Topologi Bus, merupakan jenis topologi yang memiliki metode paling sederhana. Terdiri dari sebuah kabel trunk (backbone atau segmen) yang menghubungkan semua komputer yang tergabung dalam sebuah jaringan dalam sebuah jalur.

Kelebihannya : Instalasi relatif lebih murah, kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya, biaya relatif lebih murah

Kekurangannya : Jika kabel utama atau backbone putus maka komunikasi gagal, bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit, kemungkinan akan terjadi tabrakan data apabila banyak client yang mengirim pesan.

b. Topologi Star, merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.

Kelebihannya : Tingkat keamanan tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, menambah / mengurangi workstation yang mudah, akses kontrol terpusat.

Kekurangannya : Jika node tengah rusak, seluruh jaringan akan terhenti.

c. Topologi Ring, merupakan topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Kelebihannya : Hemat kabel, tidak akan terjadi tabrakan saat pengiriman data.

Kekurangannya : Peka terhadap kerusakan, pengembangan jaringan lebih kaku.

d. Topologi Mesh, merupakan suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan.

Kelebihannya : Privacy & Security terjamin, data transfer langsung ke komputer tujuan, mudah terindetifikasi ketika kerusakan koneksi, memiliki sifat Robust (jika salah satu komputer terjadi gangguan yang lain tidak).

Kekurangannya : Banyak kabel port I/O, instalasi & Configurasi lebih sulit, perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer tersebut berada.

e. Topologi Tree, merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (Central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan.

Kelebihannya : Mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB, dapat terbentuk suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat.

Kekurangannya : Apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka kelompok dibawahnya menjadi tak efektif.

f. Topologi Linier, dimana terdapat runtutan yang dihubungkan kabel utama yang dihubungkan dengan T-Connector.

Kelebihannya : Hemat Kabel, mudah dikembangkan, tata letak kabel sederhana, pengembangan jaringan mudah.

Kekurangannya : Deteksi & Isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, privasy kurang terjamin, kecepatan menurun bila pemakai bertambah, diperlukan repeater untuk jarak jauh.

g.Topologi Peer-to-peer, merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer dimana yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.

Kelebihannya : Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas, kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kekurangannya : Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki, karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.

h.Topologi Broadcast, secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.

Kelebihannya : Tingkat keamanan tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, menambah / mengurangi workstation yang mudah, akses kontrol terpusat.

Kekurangannya : Jika node tengah rusak, seluruh jaringan akan terhenti, boros dalam penggunaan kabel, HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.

i. Topologi Hierarki, berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk (host) yang diswitchingkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang.

Kelebihannya : Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah terkontrol, mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas.

Kekurangannya : Komputer di bawahnya tidak dapat dioprasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus, dapat terjadi tabrakan file (collision).

j. Topologi Hybrid, Kombinasi dari dua atau lebih topologi yang berbeda untuk membuat topologi hybrid. Ketika topologi dasar yang berbeda yang terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari setiap topologi satu tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida.

Kelebihannya : Fleksibilitas, sehingga menambah koneksi perangkat lainnya adalah mudah, karena node baru dan / atau periferal dapat dihubungkan ke topologi.

Kekurangannya : Pengelolaan sulit, instalasi dan konfigurasi topologi sulit.


Baca juga: 

sumber

DBMS: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

DBMS (Database Management System)
DBMS


Pradirwan - DBMS (Database Management System) merupakan sistem pengorganisasian data pada komputer. DBMS adalah perantara user dengan basis data sehingga dengan adanya DBMS, user akan dengan mudah mencari dan menambahkan informasi pada data base.

Beberapa pengertian DBMS menurut ahli:

1. C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.

2. S, Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).

3. Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.

Jadi DBMS : Semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).

Untuk dapat mengakses DBMS user harus menggunakan bahasa database, bahasa database terdiri dari beberapa intruksi yang digabungkan sehungga dapat diproses oleh DBMS. Perintah atau intruksi tersebut umumnya ditentukan oleh user.

Bahasa yang digunakan dibagi kedalam 2 (dua) macam :

1. DDL (Data Definition Language)

DDL atau singkatan dari Data Definition Languange, yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL (Data Definition Language) dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan di kamus data. Itulah definisi dari DDL.

2. DML (Data Manipulation Language)

DML atau singkatan dari Data Manipulation Language, yaitu dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada seuatu basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML.

Fungsi dari DBMS 

Fungsi dari DBMS adalah sebagai penghubung antara user dengan database sehingga memungkinkan pengguna dapat mengakses database dengan cepat dan mudah. Adapun contoh-contoh dari DBMS adalah : MySQL, Oracle dan microsoft SQL Server

Dengan menggunakan DBMS, maka dapat : 

  • Mendefinisikan data dan hubungannya.
  • Mendokumentasikan struktur dan definisi data
  • Menggambarkan, mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan efisien.
  • Hubungan yang sesuai antara user dengan sumber daya data.
  • Perlindungan terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.
  • Memisahkan masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi database secara fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).
  • Menentukan pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber daya data.

Kelebihan dan Kekurangan DBMS

a. Kelebihan DBMS

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :

  • Kebebasan data dan akses yang efisien
  • Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
  • Integritas dan keamanan data
  • Administrasi keseragaman data
  • Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).
  • Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield)
  • Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.

b. Kekurangan DBMS

Memperoleh perangkat lunak yang mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion, Planning, Risk). DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis mikro biayanya mencapai beberapa ratus dolar, dapat menggambarkan suatu organisasi yang kecil secara berarti

Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpanan primer dan sekunder yang lebih besar daripada yang diperlukan oleh program aplikasi lain. Juga, kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi mendorong lebih banyak terminal pemakai yang disertakan dalam konfigurasi daripada jika sebaliknya.

Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuan secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh pengelola database.

Baca juga: 

sumber:

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Pradirwan - Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. (wikipedia)

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIMMenurut Para Ahli
Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System : Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.

Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages : Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.

Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang teratur.

Azhar Susanto ; SIM merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha. 

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. 

Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

SIM adalah penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yg dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian.

Persediaan (Inventory) dalam Akuntansi

Persediaan (inventory)



Pradirwan - Persediaan (inventory) adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.

Berikut rangkuman materi terkait Persediaan atau Inventory yang saya salin dari materi kuliah akuntansi.

Pengertian Persediaan :

Persediaan adalah aset:
(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal,
(b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.


Pencatatan Persediaan :
Dicatat/diakui sebesar harga belinya

Sistem pencatatan Persediaan :
  1. Perpetual / Book system / Balance Permanent system
  2. Phisik/ Physical / Periodical system
1. System Perpetual :

Dalam sistem ini, arus masuk dan keluar persediaan atau catatan mengenai harga pokok dari masing-masing barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual, diselenggarakan secara rinci dan dibuatkan kartu stock untuk mencatat keluar masuk barang.

2 .Sistem Periodik :

Dalam sistem ini, pembelian barang dagangan akan dicatat dengan menggunakan akun pembelian, bukan akun persediaan seperti dalam sistem perpetual. Untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan penghitungan barang secara fisik (stock opname). Untuk menghitung harga pokok penjualan, menggunakan perhitungan sbb:

Persediaan barang dagang awal          xx
Pembelian                                           xx +
Tersedia dijual                                     xx
Persediaan akhir                                  xx-
(berdasarkan stock opname)
Harga Pokok Penjualan                       xx

Jurnal transaksi
Keterangan
Perpetual
Physical
1/5 Dibeli br dg 400 unit @ Rp.100.
Dr.Merchandise Inventory 40.000
Cr.Cash/Account Payable 40.000
Dr.Purchases 40.000
Cr.Cash /A/P 40.000
1/5 Dikembalikan 10 unit persediaan brg dagang
Dr. Cash /A/P 1.000
Cr. Merchandise inv 1.000
Dr. Cash/A/P 1.000
Cr. Purchases return
& Allowances 1.000
2/5 Dijual br dg 300 unit @ Rp.180.
Dr. Cash / Account Receivable 54.000
Cr.Sales 54.000
Dr. Cost of good sold 30.000
Cr.Merchandise Inventory 30.000


Dr. Cash / A/R 54.000
Cr.Sales 54.000
3/5 Diterima pengembalian 10 unit br dg.


Dr.Sales R & All 1.800
Cr. Cash/A/R 1.800

Dr. Merchandise Inventory 1.000
Cr. Cost of Good Sold 1.000
Dr.Sales R & All 1.800
Cr. Cash/A/R 1.800


Penilaian Persediaan
Biaya persediaan harus meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition)

Biaya persediaan dhitung menggunakan metode:
  1. Biaya Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP atau FIFO),
  2. Rata-rata tertimbang ( average ) ,
  3. Biaya Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP atau LIFO)
Metode penilaian tersebut bukan untuk penentuan arus barang, tetapi untuk penentuan harga pokoknya.

FIFO (First in First Out)
Harga pokok Barang yang masuk (dibeli) paling awal, dianggap dikeluarkan (dijual) yang pertama.

AVERAGE
Setiap terjadi perubahan jumlah persediaan barang, baik karena pemasukan (pembelian) maupun pengeluaran (penjualan), maka sisa persediaan yang ada, segera dirata-rata nilai/harganya. Harga pokok barang terjual/hpp/cogs, didasarkan pada harga rata-rata tersebut.

LIFO (Last in First Out)
Harga pokok barang yang masuk (dibeli) awal, dianggap dikeluarkan (dijual) terakhir. Harga pokok barang dijual /hpp/cogs didasarkan pada nilai barang yang terakhir masuknya.

Contoh soal :
Data persediaan barang dagang ‘X’ pada Perusahaan Dagang ‘Y’ selama bulan Mei 2011 sbb :
1/5 Saldo awal 500 unit @ Rp.100.
1/5 Pembelian 400 unit @ Rp.125.
5/5 Penjualan 600 unit @ Rp.200 (harga/unit ini adalah harga jual, bukan harga pokok).
10/5 Pembelian 500 unit @ Rp.140.
15/5 Penjualan 600 unit @ Rp. 200.

Diminta : tentukan nilai persediaan barang dagang pada akhir bulan dan harga pokok penjualan selama bulan tersebut serta buat jurnal setiap tanggal transaksi.

Jika digunakan pencatatan perpetual :
  1. Metode penilaian FIFO

Kartu Barang Nama barang : X
Tgl
MASUK
KELUAR
SALDO
Jml unit
Harga/unit
Total
Jml unit
Harga/unit
Total
Jml unit
Harga/unit
Total
1/5
-
-
-
-
-
-
500
100
50.000
1/5
400
125
50.000
-
-
-
500
400
100
125
50.000
50.000
5/5
-
-
-
500
100
100
125
50.000
12.500

300

125

37.500
10/5
500
140
70.000
-
-
-
300
500
125
140
37.500
70.000
15/5
-
-
-
300
300
125
140
37.500
42.000

200

140

28.000




1.200

142.000




Jumlah persediaan br dg dijual = 1.200 unit
Harga pokok penjualan = Rp.142.000
Nilai persediaan akhir = 200 unit @ Rp.140=Rp.28.000

Jurnal transaksi :
1/5 untuk pencatatan saldo awal : no entrry

1/5 (pembelian) : Dr. Merchandise Inventory Rp.50.000
Cr. Cash/A/P Rp.50.000
5/5 (penjualan) : Dr. Cash/A/R Rp.120.000 (600x200 (hj))
Cr. Sales Rp.120.000
Dr. COGS Rp. 62.500 (lihat kolom keluar tg 5/5)
Cr. M/I Rp.62.500
10/5 (pembelian) : Dr. MI Rp.70.000
Cr. Cash/A/P Rp.70.000
15/5 (penjualan) : Dr. Cash/A/R Rp.120.000
Cr. Sales Rp.120.000
Dr. COGS Rp. 79.500 (lihat kolom keluar tg 10/5)
Cr. MI Rp.79.500

  1. Metode penilaian LIFO
Nama Barang : X
Tgl
MASUK
KELUAR
SALDO
Jml unit
Harga/unit
Total
Jml unit
Harga/unit
Total
Jml unit
Harga/unit
Total
1/5
-
-
-
-
-
-
500
100
50.000
1/5
400
125
50.000
-
-
-
500
400
100
125
50.000
50.000
5/5
-
-
-
400
200
125
100
50.000
20.000

300

100

30.000
10/5
500
140
70.000
-
-
-
300
500
100
140
30.000
70.000
15/5
-
-
-
500
100
140
100
70.000
10.000

200

100

20.000




1.200

150.000




Jumlah persediaan br dg dijual = 1.200 unit
Harga pokok penjualan = Rp.150.000
Nilai persediaan akhir = 200unit @ Rp.100=Rp.20.000

  1. Metode penilaian Average
Nama Barang : X
Tgl
MASUK
KELUAR
SALDO
Jml unit
Harga/unit
Total
Jml unit
Harga/unit
Total
Jml unit
Harga/unit
Total
1/5
-
-
-
-
-
-
500
100
50.000
1/5
400
125
50.000
-
-
-
900
111,1
100.000
5/5
-
-
-
600
111,1
66.667
300
111,1
33.333
10/5
500
140
70.000
-
-
-
800
129,2
103.333
15/5
-
-
-
600
129,2
77.520
200
129,2
25.813




1.200

144.187




Jumlah persediaan br dg dijual = 1.200 unit
Harga pokok penjualan = Rp.144.187
Nilai persediaan akhir : 200 unit @ Rp.1292,2 = Rp.25.813.

PERHITUNGAN LABA KOTOR :

LIFO
Average
FIFO
Penjualan *)
240.000
240.000
240.000
Harga Pokok Penjualan
150.000
144.187
142.000
Laba Kotor
90.000
95.813
98.000

*) Penjualan :
Tg. 5/5 : 600 unit @ Rp.200 = Rp.120.000
Tg. 15/1 : 600 unit @ Rp.200 = Rp.120.000
Rp.240.000


Sistem pencatatan Physical/ Periodical :

Misalnya : Info tentang persediaan barang dagang A selama Mei 2013 sbb :
1/5 Saldo awal 500 unit @ Rp.100.
1/5 Pembelian 400 unit @ Rp125.
10/5 Pembelian 500 unit @ Rp.140
Berdasarkan hasil perhitungan akhir bulan, persediaan barang dagang tersisa 200 unit.

Diminta : Hitunglah nilai persediaan tersebut dan tentukan harga pokok penjualan selama bulan Mei.dan buatlah jurnal transaksi tsb!

1/5 Saldo awal 500 unit @ Rp.100. = Rp. 50.000
Pembelian :
1/5 Pembelian 400 unit @ Rp.125 = Rp.50.000
10/5 Pembelian 500 unit @ Rp.140 = Rp.70.000
Total Pembelian 900 unit = Rp.120. 000 +
Persediaan tersedia dijual 1.400 unit = Rp.170.000
31/5 Persediaan akhir 200 unit -/-
Jumlah barang dijual 1.200 unit

Ket : Jumlah persediaan barang dijual = Persediaan tersedia dijual – persediaan akhir
= 1400 unit – 200 unit = 1.200 unit.
1/5 Saldo awal 500 unit @ Rp.100. (hp yang pertama)
1/5 Pembelian 400 unit @ Rp.125 (hp yang kedua)
10/5 Pembelian 500 unit @ Rp.140 (hp yang terakhir)

Jika digunakan metode penilaian FIFO :
Jumlah persediaan barang yang dijual = 1200 unit, maka harga pokok penjualannya diambil dari urutan harga pokok yang pertama :
500 unit @ Rp.100 = Rp.50.000
400 unit @ Rp.125 = Rp.50.000
300 unit @ Rp.140 = Rp.42.000
Total harga pokok penjualan (1200 unit) = Rp142.000

Nilai persediaan akhir (200 unit), diambil dari hp yang terakhir : 200 @ Rp.140 = Rp.28.000. atau dihitung dari total nilai persediaan barang tersedia dijual dikurangkan dengan harga pokok penjualan : Rp.170.000 – Rp.142.000 = Rp.28.000.

Jurnal transaksi :
1/5 Saldo awal : no entry
1/5 Pembelian : Dr. Purchases Rp.50.000
Cr. Cash / A/P Rp.50.000
10/5 Pembelian : Dr. Purchases Rp.42.000
Cr. Cash / A/P Rp.42.000


Jika digunakan metode penilaian LIFO :

Jumlah persediaan barang yang dijual = 1200 unit, maka harga pokok penjualannya diambil dari urutan harga pokok yang terakhir :
500 @ Rp.140 = Rp.70.000
400 @ Rp.125 = Rp.50.000
300 @ Rp.100 = Rp.30.000
Total harga pokok penjualan (1.200 unit) = Rp.150.000

Nilai persediaan akhir (200 unit), diambil dari hp yang pertama : 200 @ Rp.100= Rp.20.000. atau dihitung dari total nilai persediaan barang tersedia dijual dikurangkan dengan harga pokok penjualan : Rp.170.000 – Rp.150.000 = Rp.20.000.


Jika digunakan metode penilaian AVERAGE :

Jumlah persediaan barang yang dijual = 1200 unit, maka harga pokok penjualannya diambil dari harga pokok rata-rata dari seluruh persediaan barang tersedia dijual :
Rp.170.000 : 1.400 unit = Rp.121,43/unit
Jadi harga pokok penjualan = jumlah persediaan barang dijual x harga pokok rata-rata
= 1200 unit x Rp.121,43
= Rp. 145.716
Nilai persediaan barang akhir = jumlah persediaan barang akhir x harga pokok rata-rata
= 200 unit x Rp.121,43
= Rp.24.286


PERHITUNGAN LABA KOTOR :
Jika hasil penjualan selama bulan Mei adalah Rp.240.000 , maka :


LIFO
Average
FIFO
Penjualan
240.000
240.000
240.000
-/- Harga Pokok Penjualan
150.000
145.716
142.000
Laba Kotor
90.000
94.284
98.000

Sumber: Tevi Leviany
 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes