BREAKING NEWS
Showing posts with label Fotografi. Show all posts
Showing posts with label Fotografi. Show all posts

Belajar Memahami Aperture dan Depth of Field

foto yang menggunakan Depth of Field (DOF) untuk foreground

Pradirwan - Sebagai fotografer pemula, ada baiknya sering-sering belajar teori photography. Bagi saya, dengan memahami teorinya, akan membantu kita dalam memotret, sehingga photo yang dihasilkan sesuai dengan yang kita inginkan.

Catatanku tentang Wefie

Wefie 

Pradirwan ~ Melakukan berbagai kegiatan bersama teman memang bisa menjadi kegiatan asyik saat senggang. Keseruan momen kumpul bareng ini rasanya belum lengkap tanpa melakukan wefie

Terlebih jika momen kumpul bareng tersebut sangat langka, seperti salah satu momen di #photo yang saya unggah ini. Bisa satu frame bareng Walikota Bandung pak @ridwankamil, Kakanwil DJP Jawa Barat I, Kepala KPP Pratama Bandung Cibeunying, dan Ketua API.

Wefie atau we-selfie saya artikan sebagai kegiatan memotret sendiri memanfaatkan kamera telpon pintar atau kamera lainnya yang kemudian diunggah ke sosial media atau aplikasi obrolan daring.

Berbagai alasan kenapa orang senang melakukan wefie. Alasan utamanya karena bosan share terus-terusan foto selfie. 

Sudah jelas bukan yg dimaksud foto selfie? Yupz, memotret diri sendiri. (baca selengkapnya: Apa sih Definisi Foto Selfie Itu?)

Kebayang kan foto selfie itu sendirian terus. 

Ga mau kan kalo ada yang nyangka kamu ga punya temen? 

Atau gara-gara sering selfie jadi muncul pertanyaan aneh,  pasangan kamu mana? 

Atau yang lebih parah, kamu sedang ikutan uji nyali ya? Kok sendirian terus? Nah loh.

Nah, untuk menghindari itu baiknya sering-sering bikin foto wefie. Kenapa? 

Memories never dies, right?
Sependek pengetahuan saya, sebuah foto selalu menyimpan kenangan. 
“Hal terbaik mengenai sebuah gambar adalah gambar itu tidak pernah berubah, bahkan ketika orang-orang yang ada di dalamnya sudah berubah." - Andy Warhol 
Dari sebuah foto ia akan mampu bercerita. Malah ada yang bilang sebuah foto bisa bercerita lebih dari 1000 kata. (baca juga: Bercerita Lewat Fotografi, Bisakah? )

Sebuah foto memiliki kemampuan untuk menunjukkan emosi, gairah, narasi, gagasan serta pesan. Ia merekam semua cerita itu. (Baca juga artikel ini: Fotografi Dokumentasi )

Selain itu, bikin foto wefie itu bisa ngajak orang supaya gampang ngumpul. 

Ya, waktu kita keluarkan jurus wefie kita, pernah ga ngalamin tiba-tiba​ yang tadinya ga masuk frame mendadak merapat? Pernah kan? 😂😂😂

Wefie itu juga bisa mendatangkan pahala. 

Kebayang kan yg tadinya masing-masing sibuk lihat hapenya, terus ada ajakan wefie. Masing-masing jadi pasang muka senyum kan? Nah, senyum kan ibadah juga toh?

Wefie juga bikin kita mikir. 

Mikir gimana supaya orang yang banyak ini semuanya bisa masuk dalam satu foto. Ga asik kan kalo ada temen kita yang kepotong fotonya.

Dan alasan terakhir, biar ga kece...pian😂. 

Semakin banyak orang dalam foto kita semakin ngerasa kalau diri kita punya temen, ga spt uji nyali.😎😎

Bandung, 13/06/2017

Apa sih Definisi Foto Selfie Itu?

Selfie atau wefie
foto selfie 

Pradirwan ~ "Selfie". Kata ini menemukannya ketenarannya sejak beberapa tahun terakhir. Saat era media sosial mulai mempengaruhi gaya hidup manusia hingga saat ini.

Selfie seolah menjadi identitas masyarakat masa kini (kekinian), dari yang masih belia hingga yang lanjut usia sekalipun, mereka sudah terbiasa melakukan selfie.

Selfie merupakan efek samping utama dari perkembangan teknologi supercanggih hingga masyarakat modern. 

Individu maupun berkelompok, mempunyai daya tarik alamiah untuk menampilkan sisi narsis dirinya dengan menjadi model sekaligus fotografer, menunjukkan bahwa ia eksis melalui kegiatan mengabadikan setiap momen dengan berfoto dan membaginya di media sosial.

Maka, tak heran jika kata "selfie" dinobatkan oleh Ox­ford Dictionaries sebagai Word of The Year pada 2013. (BBC, 20 No­vember 2013), saking banyaknya peng­gunaan kata tersebut.

Meski sudah sangat populer, namun ternyata masih banyak masyarakat yang belum tahu apa sih definisi (pengertian) foto selfie itu? 

Selfie, atau dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut "swafoto" merupakan proses memfoto diri sendiri (self portrait) menggunakan kamera digital (jenis dan dalam bentuk apapun) tanpa bantuan orang lain. 

Jenis foto ini juga disebut foto narsisis, karena menunjukkan narsisisme pelakunya, terutama dalam jejaring sosial.

Selfie, secara etimologi berasal dari kata self. Kita tahu self be­r­arti diri sendiri. Jadi, selfie, sudah pas­ti berarti kegiatan yang berhubungan dengan dan dilakukan oleh diri sendiri.

Kamus daring Oxford memasukkan kata selfie seba­gai bagian dari kosakata ba­hasa Inggris pada Agustus 2013. 

Menurut kamus ter­sebut, "selfie is a pho­tograph that one has taken of oneself, typically one taken with a smartphone or webcam and uploaded to a social me­dia website.” 

Jika diterjemahkan kira-kira seperti ini, "Swafoto merupakan aktifitas memotret diri sendiri, umumnya menggunakan kamera ponsel dan diunggah ke jejaring sosial."

Belakangan, sebagian orang menambah istilah aktivitas memfoto diri sendiri ini bergantung pada jumlah model dalam satu frame (meski istilah tersebut belum ada di kamus).  Dua istilah baru tersebut adalah wefie dan groupfie.

Baca juga "Catatanku tentang Wefie"

Wefie banyak digunakan oleh pengguna media sosial untuk menga­takan kegiatan memotret diri sendiri beserta orang lain. lalu mengunggahnya ke media sosial. 

Selain wefie, ada lagi kata groupfie (ada yang menyebut groufie), sing­katan dari group selfie, yang kurang lebih berarti sekelompok orang yang mengam­bil foto selfie.

Lantas, siapakah yang orang pertama melakukan foto selfie?

Menurut catatan sejarah, foto selfie sudah ada sejak 1839, yaitu era di mana fotografi pertama kali ditemukan. 

Adalah seorang kimiawan sekaligus perintis fotografi asal Amerika Serikat, Robert Cornelius, yang menghasilkan gambar dirinya pada 1839, dianggap sebagai orang yang pertama kali melakukan selfie.

Sekira Oktober 1839 pada usia 30 tahun, Cornelius melakukan foto selfie di dalam toko pengrajin perak milik keluarganya di kota Philadelphia AS.

Hasil foto yang dihasilkan adalah potret di tengah gambar (off-center) dengan tangan disilangkan, gaya potongan rambut miring dan kusut.

Kemudian setelah Cornelius mencetak foto selfie pertamanya itu, ia menuliskan kutipan ‘the first light picture ever taken: 1839’ yang artinya ‘gambar cahaya pertama yang pernah diambil’.

Sejak saat itu, dia menjadi sosok yang terkenal atas karya Daguerrotype, sebuah metode atau proses untuk membuat foto yang pertama kali dipublikasikan di dunia.

Februari 1900, Kodak memasarkan seri kamera pertamanya, kodak brownie

Dengan adanya kamera tersebut membuat fotografi menjadi mudah. Kehadiran kamera tersebut membuat banyak orang ikut menggambil gambar dirinya sendiri. Namun, kamera ini terlalu berat, sehingga banyak orang lebih suka mengambil foto dari depan cermin.

Era 60-an ukuran kamera semakin kecil dengan harga semakin terjangkau. Namun saat itu sebuah foto masih didasari pada momen-momen penting. Seperti yang dibuat astronot Edwin B. Aldrin saat menjelajahi pesawat Apollo di luar angkasa.

Pada tahun 2000-an perkembangan ponsel pintar sangat pesat yang membuat banyak ponsel dengan kualitas kamera bagus berkeliaran. 

Orang-orang semakin gemar untuk mengabadikan momen dengan foto selfie. Ditambah maraknya media sosial saat ini, membuat foto selfie semakin cepat untuk di sebarluaskan.

Anda gemar foto selfie? Harus tau definisi selfie dan sejarahnya juga ya. 

Semoga bermanfaat.

Dirangkum dari berbagai sumber
 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes