Resolusi tahun 2014 - Saya termasuk orang yang selalu berkeyakinan bahwa setiap kejadian yang terjadi menimpa saya dan lingkungan saya adalah skenario Tuhan yang terbaik untuk saya menurut-Nya. Rencana Tuhan memang terkadang tak dapat dimengerti saat ini, namun saya yakin, bahwa setiap peristiwa yang saya alami pasti mempunyai hikmah, rencana Tuhan akan selalu indah pada waktunya.
Saya hanya mencoba flash back atas semua kejadian yang telah menimpa saya sampai tahun 2013 yang telah berlalu, dan merenung seraya mencari solusi atas semua yang telah terjadi, guna perbaikan kehidupan saya di tahun 2014 ini dan dimasa yang akan datang. Mencoba bersyukur atas segala karunia Tuhan yang tak ternilai ini. Setiap pengalaman yang Tuhan berikan melalui peristiwa yang saya alami sampai dengan saat ini, adalah pelajaran yang sangat berharga dalam hidup.
Saya hanya mencoba flash back atas semua kejadian yang telah menimpa saya sampai tahun 2013 yang telah berlalu, dan merenung seraya mencari solusi atas semua yang telah terjadi, guna perbaikan kehidupan saya di tahun 2014 ini dan dimasa yang akan datang. Mencoba bersyukur atas segala karunia Tuhan yang tak ternilai ini. Setiap pengalaman yang Tuhan berikan melalui peristiwa yang saya alami sampai dengan saat ini, adalah pelajaran yang sangat berharga dalam hidup.
Memang manusia bisa mengambil pelajaran dari kisah siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Dan sampailah pada suatu cerita hidup, anggaplah ini kisah nyata, yang mudah-mudahan bisa dijadikan inspirasi Resolusi tahun 2014 ini. Entah siapa yang menceritakannya, namun bagi saya cerita ini sungguh sangat menginspirasi saya, seolah mirip dengan kisah hidup saya sendiri. Ini hanya flash back kejadian dulu saja.
Dulu, ada dua orang yang bersahabat sangat baik. Keduanya memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda, namun mereka memiliki kesamaan. Sama-sama memiliki semangat dan hasrat untuk sukses, hanya cara yang mereka tempuh berbeda. Kebetulan keduanya bekerja dalam satu perusahaan yang sama.
Sahabat yang pertama termasuk seorang pekerja keras. Dia percaya bahwa kunci kesuksesan adalah kerja keras. Itulah yang coba dia terus terapkan dalam bekerja. Setiap hari dia bekerja membuat sebuah produk, bahkan tak jarang ditambah dengan lembur hingga larut malam. Dengan berjalannya waktu, sahabat yang pertama ini semakin mahir dalam membuat produk perusahaan tempat dia bekerja. Produk hasil jerih payahnya semakin rapi dan semakin cepat, dengan bekerja semakin ahli, produk yang dihasilkannya semakin banyak dalam sehari. Dengan gaji yang dia peroleh plus uang lembur yang diterima, dia mendapatkan kesuksesan dari hasil jerih payahnya. Kehidupan ekonominya semakin membaik.
Lain halnya dengan Sahabat yang kedua. dia tetap bekerja sesuai dengan jam kerjanya. Dia tidak pernah mau untuk lembur demi memperoleh tambahan penghasilan, malahan memilih untuk mengikuti beragam kursus dan pelatihan. Lebih memilih menggunakan waktu malamnya untuk membaca buku atau sekedar bersosialisasi dengan rekan atau kawan-kawannya yang lain. Dia juga sering menyempatkan diri di waktu istirahat kerjanya untuk berbincang-bincang dengan bagian lain di perusahaan tersebut. Ternyata dia ingin mendalami tentang bahan baku, pemasaran, manajemen, dan pengetahuan lainnya.
Dalam beberapa tahun di awal mereka bekerja bisa dibandingkan hasilnya. Dari sudut hasil pendapatan yang diperoleh, pendapatan Sahabat yang pertama lebih besar dibandingkan dengan Sahabat yang kedua karena sahabat yang pertama sering nambah jam kerjanya alias lembur. Berbeda dengan sahabat yang kedua yang justru menggunakan sebagian penghasilannya untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya.
Tahun demi tahun pun berlalu. Usia semakin bertambah. Sahabat yang pertama mulai merasa letih bekerja. Namun dia tetap harus melakukan pekerjaannya demi kesuksesan yang dia impikan.
Bagaimana dengan sahabat yang kedua? Dia telah memberanikan diri membuka perusahaan sendiri. Tentunya dengan segenap pengetahuan dan relasi yang dia peroleh dari hasil sosialisasi dengan teman-teman kursus/pelatihannya serta dengan orang-orang dari divisi lainnya. Dia merasa sudah mulai menguasai ilmu produksi, manajemen, pemasaran, dan yang lain-lainnya. Dia sekarang telah memiliki perusahaan dengan beberapa karyawan, sementara Sahabat yang pertama tetap harus bekerja keras sebagai karyawan. Kondisi penghasilan keduanya sekarang berbalik. Sahabat yang kedua lebih sukses daripada yang pertama.
Mengingat cerita itu, serasa diingatkan Tuhan. Tahun demi tahun berlalu dan kerap kali kita terjebak dengan rutinitas yang ada. Terjebak dalam zona nyaman yang kita miliki. Zona nyaman memang membuat malas untuk bergerak dan berkembang. Dalam kehidupan, tidak hanya diperlukan work hard tapi juga work smart. Rutinitas yang menyibukkan terkadang melenakan sehingga terlupa. Terlupa, bahwa kita memiliki banyak potensi yang dapat kita kembangkan. Potensi yang masih tersembunyi, yang perlu diasah dan kita munculkan. Menyadari banyak hal yang terluput dan “tidak sempat” kita gali dan kembangkan. Bahkan, jangan sampai rutinitas meredupkan kreativitas dan semangat untuk melakukan inovasi.
Untuk itu, sepertinya yang harus diingat sebagai Resolusi tahun 2004 ini adalah: Hindari Jebakan Rutinitas ! Yakinlah, bahwa masih banyak potensi diri yang dapat digali. Jangan pernah lelah untuk mengembangkan diri. Teruslah berinovasi, berusaha, berdoa dan bersyukur. Selamat Tahun Baru 2014. Semoga kita semua semakin sukses. Aamiin...
sumber : kompasiana.com
Post a Comment