Untuk kesekian kalinya
aku menikmati bias jingga yang merona
membasuh kaki langit yang sama
Katamu
Kasihku tidaklah berarti
Seperti malam yang tak mampu mengusir sepi
Lalu, untuk siapakah aku menanti
Menanam rindu berhari-hari?
Sebelum luka di hati ini kian berlubang
Izinkan rasa ini aku buang
Membiarkannya menghilang
Bersamamu
dan segala kenang
Rapuhku karena acuhmu
Risauku karena diammu
Sejenak kupandang lagi senja
Mengabu pucat, tanpa jingga
Senjaku kini tak lagi sama
Pradirwan,
Bandung, 14 Maret 2021
Post a Comment