BREAKING NEWS

Dukung UMKM Berkembang, DJP Jabar I Buka Pojok Pajak

Penyuluh Perpajakan Kanwil DJP Jawa Barat I, Rendra Santika, saat memberikan layanan perpajakan.

Pradirwan - Kanwil DJP Jawa Barat I membuka pojok pajak di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Jl. PHH Mustofa No 31, Bandung (Kamis, 27/6). Pembukaan pojok pajak ini ditujukan untuk membantu wajib pajak (WP) dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Kegiatan pelayanan perpajakan di luar kantor ini dikemas dalam acara yang bertajuk “Klinik Bisnis UMKM STIE Ekuitas”.

Ketua Penyelenggara, Ade Imam, mengatakan kegiatan yang dihadiri oleh 126 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini melibatkan 11 booth konsultasi, diantaranya dari Kadin Prov. Jawa Barat dan Kota Bandung, BPOM Kota Bandung, MUI, HKI, Manajemen Usaha, Desain Kemasan, serta Perpajakan yang diwakili Kanwil DJP Jawa Barat I.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memajukan UMKM kota Bandung khususnya, dan Jawa Barat pada umumnya. Penyelenggaraan tahun ini telah memasuki tahun ke empat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pengembangan Kewirausahaan STIE Ekuitas, Dito Rinaldo, menilai saat ini UMKM semakin tahun semakin bertumbuh, namun pertumbuhan tersebut juga memunculkan kendala atau masalah bagi para pelaku UMKM itu sendiri. “Oleh karena itu, klinik bisnis ini hadir untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut,” ungkap Dito.

Tim Penyuluh Perpajakan Kanwil DJP Jawa Barat I, Rendra Santika dan Ismail Fahmy, bertugas di pojok pajak itu. “Kami memberikan pelayanan konsultasi perpajakan, terutama hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan para pelaku UMKM, seperti kapan para pelaku UMKM ini wajib mendaftarkan diri untuk ber-NPWP, cara menghitung pajak UMKM, cara bayar pajaknya, hingga cara melaporkan pajaknya di Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan,” ungkap Rendra saat dikonfirmasi usai acara berlangsung.

Lebih lanjut, Rendra mengapresiasi program STIE Ekuitas ini. “Program ini bagus. Semua stakeholder yang terlibat dalam pengembangan UMKM memberikan pelayanan, seperti layananan satu pintu, mulai perijinan, ijin usaha BPOM atas produknya, permodalan, termasuk perpajakannya. Selain itu, program ini tak hanya memberikan wawasan bagi pelaku UMKM, namun memberikan edukasi bagi para mahasiswa yang nantinya diharapkan menjadi para pengusaha. Semakin ketatnya persaingan usaha di masa depan, membutuhkan persiapan yang matang agar bisa memaksimalkan pasar dalam negeri. Jangan sampai pasar dalam negeri dibanjiri produk luar negeri, karena kita kalah bersaing,” pungkasnya. (HP)

 artikel ini ditulis untuk pajak.go.id

Terbitkan Faktur TBTS, Hakim Vonis Penjara 3,5 Tahun dan Denda Rp32,1 M untuk WN Korsel

Suasana persidangan Pengadilan Negeri Bale Bandung dengan agenda pembacaan vonis kepada terdakwa Direktur PT Beronica, Lee Gil Woo (tengah, baju batik), Selasa (18/06).
Pradirwan - Suasana Pengadilan Negeri Bale Bandung, Baleendah Kab. Bandung tampak sepi pada Selasa, 18 Juni 2019. Sore itu, hanya segelintir orang saja yang memenuhi ruang sidang utama untuk menyaksikan persidangan dengan agenda putusan perkara pidana perpajakan menerbitkan Faktur Pajak Tidak Berdasarkan Transaksi Sebenarnya (TBTS).

Tim Majelis hakim yang terdiri dari Sihar Hamonangan Purba, Kukuh Kalinggo Yuwono, dan dan Siti Hamidah memasuki ruang sidang dengan berpakaian lengkap, simare merah dan bef warna putih, sekitar pukul 16.30 WIB. Sementara Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat Hukum telah siap beberapa saat sebelum sidang dimulai.

Hakim Sihar Hamonangan Purba bertindak sebagai ketua majelis hakim pada sidang pembacaan vonis bagi penerbit faktur pajak TBTS tersebut yaitu Direktur PT Beronica, Lee Gil Woo.

Dalam putusannya, hakim Sihar mengatakan lelaki berkewarganegaraan Korea Selatan itu dinyatakan secara sah dan meyakinkan terbukti melanggar Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP) Pasal 39A huruf a, yaitu dengan sengaja menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi sebenarnya.

“Telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana perpajakan dengan menerbitkan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya. Menjatuhkan kepada terdakwa hukuman kurungan selama 3 tahun dan 6 bulan, memerintahkan kepada terdakwa membayar denda sebesar Rp32,1 miliar subsider 6 bulan kurungan, masa kurungan dikurangi seluruhnya sesuai masa tahanan, tetap menjalani tahanan kota, barang bukti dikembalikan ke Jaksa Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara terdakwa lainnya (an. Nia Kalmira Basar), dan membayar biaya perkara sebesar Rp5 ribu,” ujar Sihar di hadapan terdakwa.

Putusan kurungan itu lebih rendah dari tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) yaitu 5 tahun penjara. Atas putusan ini, baik JPU maupun Penasehat Hukum atau Terdakwa menyatakan banding.

Dalam sidang putusan perkara diketahui selama tahun 2016, Lee menggunakan perusahaannya (PT Beronica) yang telah terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak di Indonesia untuk menerbitkan faktur pajak TBTS dan mengakibatkan kerugian pada pendapatan Negara sebesar Rp16,05 miliar.

Sebagai informasi, Penyidik Direktorat Jenderal Pajak c.q. Direktorat Penegakkan Hukum tengah melakukan pengembangan penyidikanterkait kasus tersebut dan kasus-kasus serupa untuk menjerat pihak-pihak lain yang merugikan pendapatan Negara.

Tindakan penyidikan tersebut merupakan bagian dari proses penegakkan hukum di bidang perpajakan sebagai upaya menciptakan deterrent effect (efek gentar) bagi Wajib Pajak demi komitmen untuk mengamankan penerimaan Negara dari sektor perpajakan. (HP)

sumber : 
pajak.go.id
bisnis.com
tribun jabar
pojok satu
galamedia
jabar ekspres 
jabar ekspres
inilah koran 
Ayobandung

Mutasi Pejabat Eselon III, Kanwil DJP Jabar I Gelar Sertijab

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor memberi ucapan selamat kepada Liza Khoironi yang kini menjabat sebagai Kabid P2IP Kanwil DJP Banten, (Senin, 17/6).

Pradirwan - Sejumlah Pejabat Eselon III Kanwil DJP Jawa Barat I mengikuti acara Serah Terima Jabatan di Aula Lantai I Gedung K, GKN Bandung (Senin, 17/06). Acara ini dipimpin langsung Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor.

Di lingkup Kanwil DJP Jawa Barat I, terdapat 3 pejabat yang mutasi keluar yaitu Liza Khoironi yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan Kanwil DJP Banten, Sugiri Tejanagara, menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cileungsi, dan Hasan Basri yang menjabat Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sampit.

Sertijab Kabag Umum Kanwil DJP Jabar I

Sementara itu, terdapat 5 pejabat yang bergabung di Kanwil DJP Jawa Barat I. Kelima pejabat tersebut adalah:

1. Yusron Purbatin Hadi, Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jawa Barat I;
2. Chairuddin Umsohi, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur;
3. Joni Isparianto, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi;
4. Suharto, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara; dan
5. Aporen Siregar, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciamis.

Dalam sambutannya, Neil mengatakan, mutasi merupakan suatu hal yang sangat wajar di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. "Tentunya hal ini dimaksudkan untuk memberikan penyegaran kepada para pejabat agar dapat melaksanakan tugasnya lebih baik lagi," ujarnya.
Kepala Kanwil DJP Jabar I memberikan arahan.
Lebih lanjut Neil menyampaikan apresiasi atas kinerja jajarannya selama bertugas di Kanwil DJP Jawa Barat I. "Kepada para pejabat eselon III yang meninggalkan Kanwil DJP Jawa Barat I, tentunya saya sebagai pimpinan mengucapkan banyak terima kasih atas usaha, kerja keras, dan karyanya selama bertugas di kanwil DJP Jawa Barat I," ungkap Neil.

Tak lupa, Neil juga mengucapkan selamat datang kepada Eselon III yang baru. "Kepada tim baru kita, kami ucapkan selamat datang, selamat bergabung dengan tim Kanwil DJP Jawa Barat I. Semoga dengan bergabungnya teman-teman, tim menjadi lebih solid dan lebih baik lagi, sehingga bisa menjalankan amanah yang telah diberikan kepada kita semua. Saya berpesan dan sekaligus berdoa agar kita semua selalu amanah, diberikan kemudahan, kesuksesan, dan kebahagiaan. Amin," pungkas Neil.
Penandatanganan dokumen sertijab

Sebagaimana diketahui, pada Jumat (14/06) lalu Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, melantik 499 orang pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta. Para pejabat yang dilantik itu terdiri dari 22 orang pejabat Eselon II dan 477 orang pejabat Eselon III.

"Pelantikan bersama dari beberapa unit eselon I Kemenkeu hari ini merupakan simbol bahwa seluruh unit di Kemenkeu merupakan bagian tak terpisahkan yang memiliki peran penting dalam mengelola keuangan negara," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani berpesan agar pejabat yang menempati posisi dan jabatan baru, mampu menjaga jalinan persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman dan kebhinekaan yang dimiliki Indonesia adalah rahmat yang patut disyukuri.

Dari 22 orang pejabat Eselon II yang dilantik, terdapat 5 pejabat yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), 2 pejabat dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), 14 pejabat dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan satu pejabat dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR).

Disamping itu, dari 477 orang pejabat Eselon III yang dilantik terdapat 4 pejabat yang berasal dari Sekretariat Jenderal (Setjen), 16 pejabat dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), 151 pejabat dari DJP, 42 pejabat dari DJBC, 142 pejabat dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), 108 pejabat dari DJKN, serta 14 pejabat DJPPR.

Pejabat yang dilantik telah melewati berbagai proses seleksi berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, rekam jejak, dan integritas. (HP)


sumber : 
1. Ayo Bandung
2. Kahiji News 
3. Bisnis Com
4. Galamedia
5. Jabar Ekspres
6. Pojok Satu
7. Inilah Koran

Kakanwil DJP Jabar I Ingatkan Jajarannya Bijak Bermedsos

Kepala Kanwil DJP Jabar I, Neilmaldrin Noor, saat memberikan paparan (Jumat, 14/6).

Pradirwan - Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor, mengingatkan jajarannya agar bersikap bijak menggunakan media sosial (medsos). Hal tersebut ditegaskan Neil saat memberikan paparan dalam In House Training (IHT) Whistleblowing System dan Penguatan Nilai-nilai Kementerian Keuangan dan Kode Etik Pegawai di Aula lantai I Gedung K, GKN Bandung (Jumat, 14/6).

Neil mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi membawa perubahan yang besar dalam kehidupan manusia, tak terkecuali Aparatur Sipil Negara (ASN). “Hampir semua dari kita saat ini punya dua dunia, dunia nyata, dan dunia maya. Ini merupakan sebuah konsekuensi perubahan. Kita harus dapat merespon setiap perubahan itu. Sebagai contoh, dulu untuk menghubungi seseorang, kita menggunakan uang koin di telepon umum. Sekarang kita mudah sekali dihubungi (via panggilan suara atau video), bahkan keberadaan kita bisa dilacak dengan adanya teknologi itu,” jelasnya.
Suasana In House Training (IHT) Whistleblowing System dan Penguatan Nilai-nilai Kementerian Keuangan dan Kode Etik Pegawai di Aula lantai I Gedung K, GKN Bandung (Jumat, 14/6).

Ia berpesan agar jajarannya semakin dewasa dalam memanfaatkan teknologi. “Jangan sampai salah menggunakan teknologi. Dulu, sebuah berita itu sulit disebarkan. Sekarang, hanya dengan sekali sentuh melalui medsos, kita bisa menyebarkan semua berita, bahkan berita bohong sekalipun. Oleh karena itu, Kemenkeu dalam hal ini Ditjen Pajak perlu untuk membuat aturan terkait penggunaan medsos, dan kita mau tak mau harus patuh terhadap aturan itu karena kita berada di dalamnya,” katanya.
Suasana In House Training (IHT) Whistleblowing System dan Penguatan Nilai-nilai Kementerian Keuangan dan Kode Etik Pegawai di Aula lantai I Gedung K, GKN Bandung (Jumat, 14/6).


Lebih lanjut Neil mengungkapkan latar belakang penggunaan aturan tersebut. “Pertama, karena frekuensi penggunaan jejaring sosial yang sangat tinggi di seluruh rentang usia. Untuk membatasi penggunaan medsos, saya menggunakan aplikasi pengingat untuk mengetahui berapa lama durasi penggunaan medsos. Jangan sampai lebih banyak waktu berinteraksi di dunia maya dibandingkan interaksi pada dunia nyata. Kalau saya lebih banyak berinteraksi di dunia maya, jangan-jangan teman-teman hanya punya Kakanwil dunia maya, tidak nyata,” ujarnya.

Bukan itu saja, Neil meminta agar ASN tidak memposting hal-hal yang berbau politik di media sosial. Pasalnya, ASN dilarang untuk terlibat dalam politik praktis dan menjaga netralitas ASN. “Kondisi politik & keamanan saat ini rentan terhadap pergesekan elemen masyarakat dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Terlebih sebelum pemilu, sangat tinggi konstelasi pergesekannya. Kita harus bisa menjaga kondusivitas iklim berbangsa dan bernegara. Kita harus bisa menahan diri. Jangan sampai kita terprovokasi, apalagi memprovokasi, justru harus memberikan pandangan yang baik. Untuk itulah, kita harus bijak bermedia sosial demi kepentingan yang terbesar, merajut kepentingan bangsa dan negara,” imbuhnya.

Neil tidak menutup mata akan adanya pelanggaran-pelanggaran di media sosial yang melibatkan pegawai DJP. “Hingga saat ini, sudah ada pengaduan terkait penggunaan jejaring sosial oleh pegawai DJP yang melanggar aturan. Ingat, satu postingan di medsos bisa di-capture dan dilaporkan oleh warganet yang membaca atau melihatnya, lalu dilaporkannya ke Kemenkeu atau DJP. Semua aktivitas medsos kita diawasi. Jika terbukti ada pelanggaran aturan, maka bisa dijatuhi hukuman,” tegasnya. (HP)

Tulisan ini dibuat untuk dan telah ditayangkan pajak.go.id

Neil : Jangan Bangga dengan Gaji Besar

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor memberikan santunan kepada anak-anak Khanzul Ummah Cikalong Wetan, KBB, Kamis (16/5).

Pradirwan - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I menggelar kegiatan sosial pada bulan suci Ramadan ini. Salah satu kegiatan tersebut adalah menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu, di Aula Kanwil DJP Jabar I, Jalan Asia Afrika No.114, Bandung, Kamis (16/5).

Pelepasan pegawai purnabakti, Maman Yusman Suhel.

Kanwil DJP Jawa Barat I mengundang 40 anak dari Khanzul Ummah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Acara diawali dengan pelepasan pegawai purnabakti, Maman Yusman Suhel. Selanjutnya, para pegawai mendengarkan pengarahan Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor.

Neil menuturkan untuk tidak lupa bersyukur. "Saya mengingatkan kembali pada diri saya dan teman-teman semua, jangan lupa bersyukur. Ini penting, karena kita seringkali lupa atau sulit bersyukur. Kita berbuat sesuatu lebih di kantor ini dengan bahan bakar rasa syukur itu,” ucapnya.

Ia lantas mengajak para pegawai untuk merenung. "Saya sudah tanya beberapa pegawai di KPP-KPP, siapa yang tidak bisa buka puasa bareng keluarga? Itu jumlahnya lebih sedikit daripada yang berbuka puasa dengan keluarganya. Coba renungkan, seandainya untuk bertemu keluarga saja teman-teman semua harus naik pesawat. Syukurilah kenikmatan itu. Ada sejuta alasan untuk kita bersyukur, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur," tegasnya.
Kakanwil DJP Jabar I menyampaikan arahan kepada seluruh pegawai

Lebih lanjut Neil meminta agar para pegawai meningkatkan kinerja. "Kita seringkali terperangkap dalam batasan rutinitas, ke kantor, bekerja seperti biasa, lalu pulang. Itu tidak salah. Tapi waktu kita sama. Kita bisa berbuat lebih dari itu. Acara ini untuk meningkatkan kebersamaan kita. Ayolah, kita jadikan kantor ini menjadi keluarga kedua, maksimalkan fungsi kita, peranan kita, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan kita. Terlebih kita berperan besar dalam kemajuan bangsa ini secara keseluruhan," kata Neil.

Neil lantas mengutip sebuah cerita. Suatu ketika ada seorang pemuda yang datang kepada Imam Syafi'i Rahimahullah lalu mengadukan tentang kesempitan hidup yang ia alami. Ia memberitahukan bahwa ia bekerja sebagai pekerja upahan dengan gaji 5 dirham. Dia meminta saran bagaimana melepaskan kesempitan hidup itu.

"Minta gajimu untuk dikurangi jadi 4 Dirham," kata Imam Syafi'i.

Orang itu pergi melaksanakan perintah Imam Syafi'i sekalipun ia tidak paham apa maksud dari perintah itu. Setelah berlalu beberapa lama, orang itu datang lagi kepada Imam Syafi'i untuk mengadukan tentang kehidupannya yang tidak banyak kemajuan.

"Kalau begitu minta gajimu untuk dikurangi jadi 3 Dirham," ujar Imam Syafi'i.

Orang itupun pergi melaksanakan anjuran Imam Syafi'i dengan perasaan sangat heran. Setelah berlalu sekian hari, orang itu kembali lagi menemui Imam Syafi'i dan berterima kasih atas nasehatnya. Ia menceritakan, uang 3 dirham justru bisa menutupi seluruh kebutuhan hidupnya, bahkan hidupnya menjadi lapang. Ia menanyakan apa rahasia di balik itu semua?

Imam Syafi'i menjelaskan, pekerjaan yang ia jalani itu tidak berhak mendapatkan upah lebih dari 3 dirham. Kelebihan 2 dirham itu telah mencabut keberkahan harta yang ia miliki ketika tercambur dengannya.

Menurut Neil, kisah tersebut bisa menjadi pelajaran sangat berharga dalam bekerja. Jangan terlalu berharap gaji besar bila pekerjaan hanya sederhana. Jangan berbangga dulu mendapatkan gaji besar, padahal etos kerjanya sangat lemah atau tidak seimbang dengan gaji yang diterima.

"Bila gaji yang diterima tidak seimbang dengan kerja yang kita lakukan, artinya kita sudah menerima harta yang bukan hak kita. Itu semua akan menjadi penghalang keberkahan harta yang ada, dan mengakibatkan hisab yang berat di akhirat kelak, Mari evaluasi diri, apakah penghasilan yang kita terima selama ini sudah sesuai dengan kinerja kita," katanya.
Ustad Harry Gunawan saat memberikan tausiah Ramadan

Dalam acara itu Kakanwil dan beberapa Kabid membagikan uang santunan dan goodie bag kepada anak-anak. Acara diakhiri tausiyah oleh Ustad Harry Gunawan dan buka puasa bersama. (*HP)

Sumber : 
Galamedia
Bisniscom

Tips Berburu Milky Way untuk Pemula

Milky way di atas rumah


Pradirwan - Aku suka langit. Bagiku, langit merupa kanvas besar ciptaan Tuhan yang setiap saat memberikan kejutan yang berbeda. Tak hanya waktu matahari terbit atau terbenam, saat siang hari, bahkan malam hari langit membuatku kagum. Awan, matahari, bulan, petir, pelangi, dan gugusan bintang menjadi penghias langit, sekaligus sebagai petunjuk bagi manusia.

Bersyukurlah kita tinggal di Bumi yang indah ini. Sedikit flashback ke pelajaran astronomi, Bumi yang kita tempati ini berada di galaksi bimasakti (milky way). Konsekuensinya, kita tak mungkin memotret keselurahan galaksi, hanya sebagian kecil sisi dari bimasakti. Kecil, tapi luar biasa.

Baca juga : Berburu Milky Way ke Ciwidey

Caranya gampang kok, serius! 4 hal yang kita butuhkan untuk memotret bintang dan milky way ini baru aku coba dan berhasil. Apa saja?

1. Langit malam cerah
Sebetulnya memotret bintang tak perlu di gunung atau di pantai. Namun, agar bintang terlihat jelas, kita tak boleh di tempat yang banyak polusi cahaya.

Makanya memang lebih mudah memotret bintang/milky way di pegunungan atau pantai daripada di area kota.

Ini sebetulnya bagian tersulit, sih. Hehe, paling nggak, ada alasan baru buat naik gunung dan mengeksplor tempat baru, kan?

Tapi klo blm ada kesempatan, coba explore sekeliling tempat tinggalmu, barangkali ada tempat yang cukup gelap. Foto yang aku posting ini diambil di halaman rumah tadi pagi sebelum sahur. Terlalu banyak cahaya memang, sehingga milky way tak nampak jelas.

Polusi cahaya juga bisa diakibatkan oleh bulan. Makanya, memotret milky way paling bagus saat bulan mati (+/- 4 hari), jangan mendekati atau pas bulan purnama. Selain itu, cuaca tidak sedang banyak awan. Klo bisa, cerah secerah-cerahnya.

Langit berawan, milky way semakin samar


2. Cek posisi milky way


Jika hanya ingin memotret bintang, mungkin bisa kapan saja. Tapi ingat, bumi kita berputar. Ada kalanya milkyway tidak terlihat dari tempat kita berdiri.

Banyak software untuk mengecek kondisi bintang seperti stellarium, sky guide, dan banyak sekali di app store. Searching sendiri aja ya. Aku pakai stellarium. Ini karena ikut-ikutan saja sih. Klo mau ikutan juga, gpp kok 😁



3. Set Fokus ke Infinity, perkirakan komposisi


Taruh dulu kameranya di tripod ya. Setelah itu fokuskan lensa ke posisi tak hingga.

Kalau di lensanya sudah ada distance scale, silakan diset ke posisi infinity, biasanya berbentuk simbol angka delapan tengkurap (∞). Mode ini juga biasanya dipakai untuk motret landscape.

Kalau nggak ada scale nya seperti lensa kit 18-55, fokus saja ke benda terjauh yang bisa difokuskan. Dan dikira-kira. Untuk komposisi, trial & error aja. Karena emang gelap, sih.

Memotret bintang dan milky way memang harus pakai perasaan 🤣🤣🤣


4. Set kamera ke diafragma & ISO tertinggi, dan coba 30 detik


Aku memakai lensa 15-45 mm f/3.5. Jadi aku test kamera pertama kali di ISO 2500, f/3.5, dan 30 detik.

Kenapa 30 detik? Konon katanya, 30 detik itu adalah waktu maksimum agar bintang tetap seperti titik, bukan sebuah garis.

Kalau lebih dari 30 detik, maka bintang akan ‘berjalan’ dan nampak seperti apa yang kita sebut sebagai light painting. Kecuali, memang efek seperti itu yang ingin didapatkan sih.

So, tertarik memotret milky way? Atau masih ada yang kurang jelas? Silakan tinggalkan komentar di bawah ya.

Menikmati Konser Musik Alam di Curug Cipeuteuy

Curug Cipeuteuy, Majalengka


Pradirwan ~ Jika sesuatu yang berbunyi dan bernada disebut musik, maka alam menjadi konser musik yang paling menakjubkan. Desau angin sepoi-sepoi, gemericik air, suara burung, tonggeret, dan binatang lainnya menjadi hiburan langka bagi kami. Alasan inilah yang mendasari kami menuju salah satu tempat konser musik alami bernama Curug Cipeuteuy, Majalengka.
Curug Cipeuteuy menjadi salah satu objek wisata andalan di Majalengka 

Kawasan wisata yang berlokasi di blok Dukuh Pasir desa Bantar Agung kecamatan Sindangwangi ini menjadi salah satu wisata andalan di Majalengka. Pesona alamnya memikat.

Bayangkan saja, kami sudah dibuatnya terpesona dengan suasana alami di sana bahkan sebelum sampai di depan air terjun. Saat melakukan perjalanan menuju lokasi, hamparan berundag sawah hijau menguning terbentang luas. Belum lagi saat mulai memasuki kawasan curug, kami disambut pohon-pohon pinus yang tinggi, ditambah suara konser alami khas hutan yang menenangkan.


Curug ini memang hanya setinggi sekitar 5 meter, tapi air yang mengalir jernih kebiruan dan dijamin bikin seger. Tak heran banyak pengunjung yang berenang atau sekadar berendam di sini. Apalagi pihak pengelola sudah menyediakan kolam penampungan air untuk pengunjung berenang dan fasilitas pendukung lainnya.

Beberapa pengunjung berendam

Kerennya lagi, tempat ini merupakan habitat dari elang Jawa lho. Kapan lagi bisa bertemu hewan eksotis ini, bukan? Pengunjung juga bisa mencoba fasilitas hiking, belajar mengenal jenis-jenis pohon, sampai menikmati makanan enaknya Majalengka di sini. Tak jauh dari lokasi curug ini, ada blok Sinapeul, produsen durian khas Majalengka.
Durian Sinapeul yang dijajakan pedagang di sekitar SPBU di Jl. Raya Pasar Kramat - Rajagaluh, tak jauh dari akses masuk ke Curug Cipeuteuy, Majalengka.  

Akses menuju lokasi curug melalui jalan raya Sumber - Pasar Kramat, Cirebon menuju Rajagaluh, Majalengka. Ada rambu petunjuk jalan menuju lokasi. Kami sarankan lebih baik menggunakan sepeda motor.

Meski jalanan mulus beraspal, namun lebar jalan hanya muat untuk satu mobil. Jadi kalau berpapasan harus ekstra hati-hati. Tanjakan dan turunannya pun cukup ekstrim di beberapa titik. Bus pariwisata tidak bisa masuk ke lokasi, hanya sampai ke desa Sindangwangi. Tapi untuk menuju lokasi, bisa di antar dengan mobil bak terbuka, yang disediakan olah karang taruna.

Sebgaimana konser musik pada umumnya, tak ada yang gratis, termasuk untuk dapat menikmati alunan musik alam dipadu pemandangan yang luar biasa di Curug Cipeuteuy ini. Tidak mahal kok. Setiap pengunjung dikenakan tarif masuk untuk orang dewasa sebesar Rp15 ribu dan anak-anak Rp5 ribu saja ditambah retribusi parkir mobil sebesar Rp5 ribu serta untuk motor Rp2 ribu.

Terlepas dari itu semua, konser musik yang disajikan Curug Cipeuteuy jauh lebih merdu dan menyenangkan dibanding kebisingan lalu lintas jalanan Ibukota. Penat yang memenuhi kepala selama satu minggu penuh dapat segera terobati hanya dengan satu perjalanan sederhana. Kembali ke alam. (*hp)


Artikel ini pertama kali ditayangkan di ayobandung.com
 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes