BREAKING NEWS

Suatu sore sebelum mudik (2)


Pradirwan - Butiran air mata itu mulai menetes lagi dari ujung mata istriku. Begitu mudahnya. Entah mengapa, layaknya sumber mata air yang muncul dari balik bebatuan, tak pernah habis. Ia selalu membasahi sekitarnya.


Seketika setelah melihat wajah adiknya, kilasan potongan kenangan tentang mimi melintas deras tak ubahnya potongan film dalam proyektor bioskop, meluncur bebas tak terkendali.

"Ga ada mimi, kayaknya sepi ya mbak?", adik mulai menceritakan perasaannya.

"Ga kan ada lagi yang nunggu kita kalau pulang, ga ada lagi yang bantuin kalau pengen oleh-oleh, nanti kalau kita butuh apa - apa kita harus nyiapin sendiri sekarang..." lanjutnya.

Suaranya mulai bergetar, menahan suatu beban yang seolah tak mampu ditanggungnya lagi. Perlahan namun pasti ketegaran adik mulai goyah juga. Tak terasa diujung matanya, butiran air itu mulai memenuhi kelopak matanya. (baca artikel : Mimi, aku pamit dan Lebaran pertama tanpa mimi)

"Kenapa mimi ga sabar nunggu aku wisuda setahun lagi mbak?" Derai air matanya tak terbendung. Kali ini tangis itu pun pecah. Kakak beradik itupun menangis berpelukan.

"Ya dik..., mbak paham... Kamu masih punya mbak, punya mama dan saudara-saudara yang lainnya. InsyaAllah, semua akan indah pada waktunya. Kamu jangan pikirin macam-macam, fokus kuliah saja ya...!" istriku berusaha menenangkan.

"Waktu sudah hampir maghrib, sebaiknya kita menyiapkan hidangan berbuka puasa, sebelum kakakmu tiba". Istriku mengalihkan pembicaraan.

"Besok kita jalan-jalan ke pasar baru, mencari pesanan mama. Kamu juga belum punya baju baru kan?". Istriku membujuk. Adik pun mengangguk setuju.

Tak berapa lama, adzan maghrib pun tiba, saatnya berbuka puasa. Sejauh mata memandang, kilau cahaya air mancur raksasa membelah angkasa. Suara kembang api mulai terdengar di kejauhan, saling bersahutan.

Keduanya sudah melupakan sejenak apa yang menjadi beban di hati masing-masing. Mencoba mengikhlaskan segalanya dengan berwudhu, shalat dan membaca alquran. Setelahnya, tampak keduanya menengadahkan telapak tangannya, bermunajat kepada sang pencipta, mendoakan yang telah tiada.

"Jika seseorang meninggal terputus amalnya kecuali dari 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat & anak shaleh yang mendoakannya" (HR.Nasai).

Baca juga :
Suatu sore sebelum mudik
Suatu sore sebelum mudik (3)

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes