"Percayalah dengan gaya tulisan masing-masing, Le. Mendiang Michael Jackson-pun tak akan bisa menyanyikan 'Begadang' semerdu Rhoma Irama." ~ Slamet Rianto |
“Menulis dengan gaya yang tepat akan membuat tulisan menjadi lebih bertenaga.” ~ David Wright
Pradirwan ~ Semakin sering membaca tulisan seseorang, membuatku semakin memahami bahwa setiap penulis mempunyai ciri khas dalam setiap tulisannya. Ciri khas inilah yang sering disebut gaya tulisan.
Gaya tulisan laksana 'sidik jari', sesuatu dalam tulisan yang hanya milik kita, yang khas, yang berbeda dengan gaya tulisan orang lain. Ia seperti menjelaskan identitas penulis hanya dengan membaca tulisannya, tulisannya seolah ‘berbunyi’ secara khas, 'ini karyaku'. Siapakah dirimu saat menulis, itulah gaya menulismu.
Tak mungkin ada dua orang yang identik, pun demikian dengan gaya menulis. Penulis yang satu akan berbeda dengan penulis lainnya, meskipun mereka sama-sama penulis.
"Percayalah dengan gaya tulisan masing-masing, Le. Mendiang Michael Jackson-pun tak akan bisa menyanyikan 'Begadang' semerdu Rhoma Irama." ~ Slamet Rianto
Setiap penulis yang berhasil adalah penulis yang telah menemukan gaya menulisnya sendiri, kemudian dia konsisten dan konsekuen menggunakannya.
Ketika seorang penulis telah menemukan gaya menulisnya yang khas milik dia, maka tulisannya pun juga akan jadi khas, otentik, unik.
Pertanyaan besarnya, bagaimana cara menemukan gaya menulis tersebut?
1. Gunakan rumus ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
Salah satu metode pembelajaran manusia adalah meniru. Sejak lahir, manusia dikaruniai bakat untuk meniru apa-apa yang disajikan lingkungannya.
Saya ingat sejak kecil saat belajar menghitung (matematika), menulis huruf (bahasa), membaca, menggambar, selalu disampaikan dengan contoh. Itu artinya secara tidak langsung kita "diminta" untuk meniru.
Meniru yang baik adalah meniru dan kemudian kita kembangkan, kita padukan, dan kita modifikasi sehingga hasilnya tidak sama persis dengan yang kita tiru, malah jadi karya yang “gue banget.”
Oleh karenanya, sependek pengetahuan saya, seorang penulis pastinya dia rajin membaca karya berbagai penulis. Dengan banyak membaca, akan banyak referensi di pikirannya sehingga menambah wawasan yang mempengaruhi kemampuan ia menulis. Dari banyaknya bacaan itu, tak jarang muncul ide-ide baru hasil perpaduan segala hal yang sudah ada sebelumnya.
Meniru yang baik adalah meniru dan kemudian kita kembangkan, kita padukan, dan kita modifikasi sehingga hasilnya tidak sama persis dengan yang kita tiru, malah jadi karya yang “gue banget.”
Oleh karenanya, sependek pengetahuan saya, seorang penulis pastinya dia rajin membaca karya berbagai penulis. Dengan banyak membaca, akan banyak referensi di pikirannya sehingga menambah wawasan yang mempengaruhi kemampuan ia menulis. Dari banyaknya bacaan itu, tak jarang muncul ide-ide baru hasil perpaduan segala hal yang sudah ada sebelumnya.
"Gaya menulis merupakan perpaduan gila dari semua bacaan yang pernah kita baca dengan sesuatu dari dalam dirimu sendiri." ~ Joe Bunting.
Karena kita adalah yang kita baca. Kita adalah bagaimana kita menulis.
2. Latihan menulis
2. Latihan menulis
3. Be your self
Menjadi diri sendiri itu penting. Apa yang kamu rasakan ketika berpura-pura menjadi orang lain? Mungkin merasa aneh, tidak santai, tidak bahagia, atau tidak menikmati hidup. Perasaan dan kondisi tersebut tak akan kamu alami jika kamu menjadi diri sendiri apa adanya. Demikian juga dengan menulis.
Mulai menulislah dengan apa yang kamu kuasai dan sukai, dengan gaya yang kau senangi. Tak perlu menggunakan gaya orang lain, karena itulah gaya menulismu yang sejati.
Kalau memang nyaman menulis dengan bahasa yang serius namun santai, maka menulislah dengan cara itu. Itulah dirimu apa adanya.
Ingatlah, gaya menulismu adalah dirimu sendiri. Apa yang membuatmu nyaman melakukannya, senang menuliskannya, lakukanlah.
Jangan mudah ikut arus dengan gaya menulis yang bukan dirimu hanya karena tulisan seperti itu sedang populer. Kamu adalah dirimu. Penulis kocak memang sudah menemukan gaya menulisnya yang kocak, tapi gaya menulismu yang sejati belum tentu kocak seperti dia. Temukanlah.
Semoga bermanfaat.
#quote #writing #lesson #today
Post a Comment