BREAKING NEWS

Kisah Guru Inspiratif

Guru inspiratif


Pradirwan - Saya sangat senang ketika saya mulai dapat mengenal huruf dan mengejanya menjadi sebuah kata. Kala itu, saya belum masuk Sekolah Dasar (SD). Bagi saya, itu adalah sebuah prestasi. 

Saat itu (seingat saya), rata-rata anak seusia saya mulai belajar membaca saat kelas 1 SD. Jika direnungkan, betapa beratnya amanah guru SD, terutama yang mengajar kelas 1. Mereka harus bisa mengajari murid yang belum bisa membaca sama sekali. 

Ketidaktersediaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa saya mungkin menjadi penyebabnya. 

Faktor lainnya, banyak orang tua yang menyerahkan pelajaran membaca ini hanya kepada guru SD. Jarang sekali saya melihat orang tua yang mengajari anaknya membaca saat di rumah. 

Saya beruntung termasuk yang jarang itu. Bapak saya seorang guru SD. Beliaulah yang rutin mengajari saya membaca. Sejak saat itu, saya pun menjadi rajin membaca.

Kenapa membaca ini penting? 

Dalam sejarah turunnya Alquran, Allah memberi wahyu pertama kepada Nabi Muhammad berupa perintah membaca. Karena dengan membaca, kita dapat mengetahui perintah dan larangan Allah. Jadi manusia bukanlah dicipta begitu saja di dunia, namun ia juga diperintah dan dilarang. 

"Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya. Banyak membaca buku akan menambah pengetahuan kita. Kegiatan ini merupakan suatu cara efektif untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih jauh tentang dunia yang belum kita ketahui sebelumnya.

Selain itu, dengan banyak membaca buku, kita akan mampu membedakan mana yang baik untuk kita ikuti dan mana yang tidak semestinya kita jalani. Itulah urgensi membaca. Maka bacalah, bacalah, bacalah!

Guru dan Literasi

Kebiasaan membaca buku yang saya lakukan selama ini menghantarkan saya kepada buku berjudul "Guru Inspiratif, Keteladanan Guru Adalah Inspirasi"

Buku ini merupakan antologi kisah inspiratif dari para guru. Mereka adalah pemenang lomba kisah inspiratif bagi guru yang diselenggarakan dalam rangka milad @JoeraganArtikel, sebuah agensi naskah sekaligus pusat pelatihan kepenulisan. 

Sependek pengetahuan saya, tidak banyak guru yang berani menulis dan memublikasikannya. Maka, ketika pertama kali membaca buku ini, saya bersyukur. Ternyata anggapan saya selama ini salah. Banyak juga guru yang berani menulis dan mempublikasikannya. 

Kita semua tentu sepakat, bahwa profesi guru adalah sosok teladan bagi murid-muridnya. Seorang guru yang mencintai literasi, akan membuat anak didiknya mencintai literasi. Berbekal itu, membaca dan menulis tentu tidak akan dianggap beban lagi, justru aktivitas itu akan menjadi kegiatan yang menyenangkan. 

Ada 10 (sepuluh) kisah dalam buku ini yang membawa saya ke pengetahuan baru tentang kegiatan belajar mengajar serta suka duka menjadi seorang guru.

Bagaimana menjadi guru yang disukai tak hanya oleh muridnya? Bahkan disukai oleh para orang tua murid seperti yang dikisahkan Rury Rubianti, atau kisah pak Juanda, penjaga sekolah yang sempat mengajar, yang diabadikan Evalina? 

Delapan kisah lainnya tak kalah menginspirasi. Mereka berhasil mengaduk-aduk perasaan saya saat membacanya. Saya berandai-andai, jika saya berada di posisi mereka, apakah saya sanggup? Entahlah. 

Secara umum, saya menikmati buku antologi ini. Saya hanya sedikit menyayangkan penempatan lay out iklan di bagian akhir yang menurut saya kurang enak dilihat. Ada halaman kosong yang terasa mubazir. 

Menurut saya, sebaiknya halaman kosong itu diisi dengan iklan buku-buku lain yang telah atau akan terbit, atau program unggulan @JoeraganArtikel yang relevan. Meski begitu, hal itu tidak mengurangi esensi buku kisah inspirasi para guru ini. 

Seperti harapan para penulisnya,  saya pun berharapa semoga kisah-kisah dalam buku ini membawa motivasi dan hikmah ke arah kebaikan, sehingga menjadi amal jariyah bagi penulisnya. 

Selamat! Tetaplah menulis dan menginspirasi!




Pradirwan

Bandung, 9 Agustus 2020

Share this:

5 comments :

  1. Halo kak Pradirwan,terima kasih atas ulasan bukunya.. salam kenal.. 😁👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai kak Alfi, sama-sama. salam kenal juga. 😁

      Saya cuma senang belajar menulis saja. Apa yang terlintas di kepala, saya coba abadikan lewat tulisan di blog saya.

      Semoga berkenan ya...

      Salam. 🙏

      Delete
  2. Terima kasih apreasinya bagi para guru & buku antologi ini. Saya bukan guru sekolah tp pengajar diinstansi yg memang ga ada apa2nya dibanding para guru sekolah. 🙏 Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, bu. Kisah ibu luar biasa. Tak banyak pegawai yang dapat membagikan ilmunya. Dengan menulis dan membagikannya, setidaknya saya dan pembaca lainnya jadi mengetahui dan dapat mengambil hikmahnya.

      Tetap menulis ya bu.

      Salam 🙏

      Delete

 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes