Pradirwan - Kegiatan fotografi saat ini sudah semakin marak di tengah-tengah masyarakat kita. Kemajuan teknologi membawa kemudahan tersendiri. Jika dulu untuk memotret jumlah rol film sangat diperhitungkan, kini dengan kamera digital, fotografer tak perlu ragu lagi memencet shutter. Kalau hasil gambarnya tidak sesuai yang diharapkan, tinggal di-delete saja.
"Memotret Itu Menyenangkan" menjadi tema bahasan Obras (Obrolan Santai) Senin malam (28/09/2020). Acara live di instagram mas @dodisandradi itu menghadirkan mas @beawiharta sebagai "teman ngobrol santai" tentang fotografi.
Ada pernyataan yang menarik perhatian saya dalam acara itu. "Memotret itu menyenangkan. Ketika kita bisa membuat foto yang bercerita dan menggerakkan banyak orang untuk melakukan sedikit perubahan, kita bisa bilang, untuk inilah kita hidup," kata pewarta foto Reuters itu.
Pada acara yang berlangsung mulai pukul 19:30 WIB itu, mas Bea menunjukkan sebuah foto jembatan gantung di Desa Sanghiang Tanjung kabupaten Lebak, Banten. Jembatan yang biasa dilalui anak-anak sekolah dan masyarakat itu kondisinya memprihatinkan. Salah satu pegangannya terputus.
Dalam foto yang diambil awal tahun 2012 itu, nampak sekumpulan pelajar yang berjuang keras ketika menuju ke sekolah. Mereka harus meniti sebuah jembatan rusak yang terbentang di atas Sungai Ciberang.
Para siswa itu harus berhati-hati agar tak terpeleset ke dalam arus deras sungai yang kerap digunakan untuk arung jeram itu. "Saya ngeri saat memotret itu. Kaki saya sampai bergetar," kenangnya.
Publikasi foto itu menarik perhatian berbagai pihak. Pembangunan jembatan penghubung itu pun dilakukan. Dua bulan setelahnya, jembatan itu selesai diperbaiki. Sehingga aksi ala 'Indiana Jones' tak perlu lagi dilakukan.
Tak hanya karena kebermanfaatannya bagi orang lain, memotret juga bisa memberikan kepuasan tersendiri. "Memotret itu sarana berkreasi. Aku men-challenge diriku sendiri, dan jika itu berhasil, aku bahagia," katanya.
Selain mengerti seluk beluk teknis fotografi, seorang fotografer juga dituntut untuk selalu menunjukkan kreativitasnya. Hal ini diperlukan agar dapat menghasilkan foto yang menarik.
"Saya mengutamakan momen. Biasanya saya membayangkan dulu momennya, baru saya mengeksekusinya. Kalau momen itu bisa dikombinasikan dengan teknis yang mumpuni, akan menghasilkan foto yang luar biasa," ungkapnya.
Selain itu, fotografer harus selalu melatih intuisinya dalam mengambil obyek agar menghasilkan foto yang mempunyai "rasa". Terlebih foto itu bisa memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. "Dengan memasukkan 'rasa' dalam fotografi, pesan dan kesan yang ingin kita sampaikan menjadi lebih kuat," tambahnya. (HP)
Artikel ini juga ditayangkan di AyoBandung
Post a Comment