BREAKING NEWS

Gaji Sudah Dipotong Pajak, Apakah Harus Lapor SPT?

Sudah Punya NPWP tapi Belum Lapor SPT? (infografis @ditjenpajakri)
Pradirwan- Beberapa kawan saya, terutama yang berprofesi sebagai karyawan masih beranggapan bahwa pajaknya sudah dipotong oleh kantor/perusahaan tempatnya bekerja. Lalu, buat apa mesti lapor pajak (Surat Pemberitahuan) Tahunan PPh?

Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2009 (UU KUP) menyatakan bahwa sistem perpajakan di Indonesia adalah Self Assesment System. Dalam sistem ini, negara memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri, menghitung, memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan semua yang menjadi kewajiban perpajakannya.

Kenapa kewajiban perpajakan itu harus dilakukan sendiri? Karena yang tahu persis tentang kondisi usaha, berapa penghasilan yang diterima selama 1 tahun pajak itu ya Wajib Pajak-nya sendiri. Bukan petugas pajak atau negara. Di sinilah asas keadilan pajak itu dijalankan.

Sampai penjelasan ini, sudah jelas bahwa Wajib Pajak mempunyai kewajiban selain bayar pajak juga wajib melaporkan pajaknya.

Baca juga : Mau Buat EFIN Tapi Kantor Pajak Tutup? Begini Solusinya

Pasal 3 UU KUP menyatakan bahwa “Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannnya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.”

Bunyi Pasal tersebut di atas merupakan dasar hukum bagi Wajib Pajak untuk mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) dan menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Fungsi SPT PPh bagi Wajib Pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.

Selain itu SPT juga berfungsi untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui pemotong atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak, melaporkan penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak, melaporkan harta dan kewajiban, dan/atau melaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan perpajakan.

Sudah punya NPWP? Cuma mengingatkan... (infografis @ditjenpajakri)
Pada prinsipnya, SPT ini mencakup tiga hal, yaitu Pembayaran Pajak (baik yang dibayar sendiri maupun dipotong/dipungut pihak lain), penghasilan (dalam bentuk dan nama apa pun), dan daftar harta dan utang per akhir tahun pajak.

Sebagaimana diketahui, sampai dengan tahap pembayaran pajak, tidak ada rincian perhitungan pajak. Misalnya, PT. ABCD melakukan pembayaran PPh 21 sebesar Rp8.500.000,-. Dalam Surat Setoran Pajak (SSP) atau Billing Pajak yang dibuat pemotong pajak (perusahaan), tidak ada rinciannya bukan? Bagaimana angka itu bisa muncul, siapa saja yang dipotong, berapa karyawan yang penghasilannya di atas dan di bawah PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), total gaji dan tunjangan yang dibayarkan, dan sebagainya. Semua hal yang disebutkan tadi dirinci dalam sebuah laporan yang disebut SPT dan dilaporkan pemberi kerja ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Untuk karyawan yang dilakukan pemotongan pajak, bukankah yang sudah dilaporkan pemberi kerja itu hanya gaji dan tunjangan saja? Bagaimana dengan penghasilan lain yang diterima karyawan selain gaji dan tunjangannya?

Bisa saja kan, seorang karyawan punya penghasilan lain? Entah itu dari jualan online, atau dari komisi atas jasa yang diberikan, misalnya. Nah, di SPT Tahunan PPh Orang Pribadi itulah rincian-rincian penghasilan itu diisikan dan dihitung ulang pajaknya. Bisa jadi nanti hasil perhitungan pajaknya menjadi Nihil, Kurang Bayar, atau bahkan Lebih Bayar. Ini juga berarti, bahwa SPT tidaklah harus ada pembayaran pajaknya.

SPT juga mencakup daftar harta dan hutang. Kenapa daftar harta dan utang juga harus dicantumkan?

Begini. Saat menerima penghasilan (income), yang pertama kali dilakukan adalah melakukan konsumsi. Setelah melakukan konsumsi, akan ada dua hal yang mungkin terjadi. Penghasilannya masih tersisa, akhirnya berwujud Harta, atau kemungkinan lainnya, penghasilannya tidak mencukupi, akhirnya berutang. Artinya, daftar harta dan kewajiban (utang) bisa menjadi salah satu ukuran, apakah penghasilan yang dilaporkan ke kantor pajak itu sudah benar atau belum, sudah wajar atau tidak.

Bagi saya sendiri, lapor SPT Tahunan PPh itu untuk mengetahui apakah tahun ini tingkat ekonomi saya lebih baik atau tidak. Ini bisa saya ketahui dari isian dalam laporan pajak. Apakah total penghasilan saya naik atau tidak? Apakah harta saya bertambah atau malah utangnya yang bertambah?

Jadi, ringkasnya SPT itu itu berfungsi sebagai laporan dan pertanggungjawaban. Karena itu, SPT harus dibuat dan diisi dengan benar, lengkap, dan jelas. (*)

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja. Pertama kali ditayangkan di ayobandung.com

Kanwil DJP Jabar I Kumpulkan Pajak Rp29,84 Triliun

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengatakan realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2019 mencapai Rp29,84 triliun atau 85,64 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp34,85 triliun, Kamis (9/1).

Pradirwan - Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I mencatat realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2019 mencapai Rp29,84 triliun atau 85,64 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp34,85 triliun. Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengatakan meski tidak mencapai target, realisasi penerimaan pajak tahun ini tumbuh positif sebesar 5,79 persen dari tahun lalu.

Peserta rapat
"Capaian penerimaan kita berada 1 persenan di atas rata-rata penerimaan nasional sebesar 84,4 persen. Ini adalah hasil kerja keras dan hasil terbaik yang bisa kita upayakan," ungkap Neil saat memimpin rapat pembinaan perdana 2020 di Gedung Keuangan Negara Bandung (Kamis, 9/1).

Dua penerimaan pajak tertinggi diperoleh dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp16,5 triliun. Sektor penerimaan PPh non migas mengalami pertumbuhan sebesar 6,47 persen. Kedua, dari penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang terkumpul sebesar Rp12,76 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,28 persen.

Sedangkan lima sektor yang berkontribusi besar dalam penerimaan Kanwil DJP Jawa Barat I tahun 2019 yaitu sektor Industri pengolahan sebesar 29,14 persen, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 24,05 persen, jasa keuangan dan asuransi 8,52 persen, administrasi pemerintah 8,26 persen, dan sektor konstruksi 8,25 persen.

Beberapa prestasi juga berhasil diraih Kanwil DJP Jawa Barat I. "Kita berhasil memenangkan lomba video layanan masyarakat, itu patut kita syukuri. Kinerja Bidang PPIP, khususnya Penyidik, sampai 31 Desember 2019 meraih rangking 1 nasional. Bidang DP3 rangking 1 Nasional dalam realisasi penggalian potensi. Mobile Tax Unit (MTU) masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB tahun 2019," ucap Neil.

Kesempatan ini digunakan pula untuk memperkenalkan 24 pegawai yang baru masuk ke Kanwil DJP Jawa Barat I. Neil meminta, dengan adanya ‘warga baru, Kanwil DJP Jawa Barat I menjadi lebih berwarna dan lebih kompak.

"A fresh start isn’t a place, it is a mindset. Perubahan itu dari mindset. Jadi walaupun sudah lama di tempat tersebut, kalau mindset kita mau berubah ke arah yang lebih baik, kita bisa memulai perubahan itu," katanya.

Neil berharap, kinerja 2019 ini harus dievaluasi dan diperbaiki. “Kita harus lebih hebat dan lebih baik lagi di tahun 2020. Kita harus lakukan perubahan-perubahan, kita harus lakukan inovasi-inovasi, pengembangan-pengembangan, baik diri kita, profesionalisme kita, integrity kita, untuk kita isi di 2020 sehingga 'The Best' kita 'will be enough',” pungkasnya. (HP)

Pajak Kuat Indonesia Maju



sumber : pajak.go.id

Knives Out, Film Misteri Berbalut Drama Komedi

Knives Out (2019). (see.news)
Pradirwan - Tak ada peristiwa kejahatan yang sempurna dan tidak meninggalkan jejak. Itulah hal yang diyakini setiap Penyidik dalam mengungkap sebuah kasus.

Berbekal keyakinan itu, detektif Benoit Blanc (Daniel Craig) dan dua orang polisi, yakni Trooper Wagner (Noah Segan) dan Elliot (Lakeith Stanfield) mencoba mengungkap misteri penyebab meninggalnya Harlan Thrombey (Christopher Plummer) dalam film Knives Out. Cerita film yang disutradarai Rian Johnson itu bermula saat asisten rumah tangga keluarga Thrombey, Fran (Edi Patterson) syok berat mendapati tuannya, Harlan, tewas diduga bunuh diri dengan luka sayat di bagian leher.

Miliuner dan novelis cerita kriminal itu mangkat beberapa jam setelah merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-85. Sebuah pesta yang hanya dihadiri anggota keluarga Thrombey.

Setiap peristiwa kriminal, biasanya pelaku adalah orang-orang yang tidak jauh hubungannya dengan si korban. Biasanya pula, semua orang yang tidak mati patut diduga sebagai tersangkanya. Melihat kedudukan korban sebagai orang yang memiliki kemewahan di atas rata-rata, tentu patut didalami lebih lanjut.

Banyaknya tokoh yang masih hidup saat terjadinya perkara, membuat dugaan semakin menguat ke mereka sekaligus membuat pengungkapan kasus ini menjadi semakin rumit. Ketiga Penyidik itu harus mengumpulkan semua informasi penting dari mereka, mulai dari cara kematian, kronologi, menemukan tersangka, hingga dengan motif mereka.

Investigasi pun dijalankan oleh seorang Detektif Swasta yang pernah diulas New Yorker sebagi investigator ulung nan mashyur. Dalam Knives Out, Detektif asal Perancis itu bernama Denoit Blanc. Dialah yang memandu jalannya investigasi sekaligus mata bagi para penonton.

Kehadiran Blanc sendiri dikisahkan tidak terduga. Dia bahkan tiak mengetahui siapa yang membayarnya untuk memecahkan kasus kematian Harlan. Maka film dimulai dengan proses interograsi oleh Blanc, Elliot, dan Trooper kepada semua anggota keluarga Thrombey.

Anak tertua Harlan yang ambisius dengan otak bisnisnya, Linda Drysdale (Jamie Lee Curtis) menjadi yang pertama diinterograsi. Kemudian suami Linda, Richard Drysdale (Don Johnson) yang congkak, angkuh, tukang selingkuh, dan anaknya, Ransom (Chris Evans)yang hedonis. Selanjutnya ada si bungsu Walter “Walt” Trombey (Michael Shannon) yang hadir bareng istri, Donna (Riki Lindhome) dan anaknya, Jacob (Jaeden Martell).

Interogasi juga dilakukan kepada istri Neil, Joni (Toni Collete) hadir bersama putrinya, Meg (Katherine Langford). Neil sendiri sudah meninggal. Tak lupa, ibunda Harlan, Great Nana (K. Callan) yang kurang pendengaran dan penglihatannya karena usia.

Memperhatikan adegan dan dialog saat interogasi ini membawa Penyidik dan Penonton menebak-nebak siapa pembunuh yang sebenarnya. Sampai babak ini, penonton masih dibuat bingung dengan tumpukan karakter dan keterangan mereka. Berbagai konflik yang diungkap setiap anggota keluarga ini saling berhubungan dan melengkapi, namun belum menemui titik terang. Semua yang diungkap itu laksana kepingan puzzle. Keterangan-keterangan itu hanya menjadi bukti baru untuk masuk dalam babak berikutnya.

Giliran perawat pribadi yang dianggap sahabat dekat Harlan, Martha Cabrera (Ana de Armas) yang diinterogasi. Perempuan muda yang punya ibu imigran ilegal ini mempunyai karakter unik. Dia akan mual dan muntah jika berbohong, atau mendengar kebohongan.

Penonton diarahkan bahwa Martha-lah pelakunya. Bukan tanpa sebab, Martha adalah satu-satunya orang yang tahu bagaimana detik-detik terakhir hidup Harlan. Fakta ini yang akhirnya dari babak pertama hingga nyaris di ujung cerita hanya akan menjadi rahasia penonton dan Martha, sebab tak satu pun karakter di sana mengetahuinya, termasuk Detektif Blanc.

Tak seperti film lainnya, rahasia besar yang disimpan Martha sudah diketahui penonton sejak awal cerita. Jarang sekali informasi sebesar itu dibiarkan muncul di awal naskah. Sebab, kehadirannya bisa bikin rasa penasaran penonton langsung kandas dan gampang menebak ujung cerita.

Di sinilah letak kepiawaian Sang Sutradara meracik cerita hingga setiap rasa penasaran itu terawat awet hingga detik terakhir. Nyaris tak ada dialog yang tak bermakna. Semua disusun untuk menyokong efek kejut yang disiapkannya di ujung cerita. Semua dialog dan adegan itu sengaja ditanam Johnson dengan sabar dan teliti. Penonton mungkin akan fokus pada beberapa dialog saja, padahal dialog lainnya bisa jadi bukti yang tercecer.

Ya, cerita film ber-genre drama komedi ini pantas mendapat apresiasi yang tinggi sebab mampu membuat penonton selalu salah menebak. Ini didukung oleh para pemeran dalam film ini yang dituntut untuk bermain manipulatif. Mereka semua sukses menampilkan rentetan ekspresi yang seringkali menjadi pertanda, bahwa mereka mengetahui sesuatu, atau bahkan melakukan sesuatu.

Apresiasi besar patut diberikan kepada Rian Johnson yang menulis, menyutradarai, bahkan memproduseri film ini. Secara keseluruhan, para penonton mungkin bersepakat bahwa film ini lebih dari yang mereka bayangkan. Terlebih jika para penonton sebelumnya pernah berinteraksi dengan novel karangan Agatha Christie, yang menjadi landasan dalam cerita film ini.

Sebagai pelengkap, sekaligus pesan moral yang membungkus Knives Out jadi film yang berbeda adalah pesan untuk percaya dengan kata hati nurani. Semua pesan itu Johnson pertunjukan dalam lika-liku kisah Martha yang ditimpa nasib mujur karena menuruti nuraninya. (*)

*Artikel ini sudah terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Knives Out, Film Misteri Berbalut Drama Komedi, tanggal 26 Desember 2019.

Peringati Hakordia 2019, Neil: Ujian Integritas Itu Setiap Hari

Peringatan Hakordia 2019 di Kanwil DJP Jawa Barat I

Pradirwan - Kanwil DJP Jawa Barat I menyelenggarakan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di Aula lantai 3, GKN Bandung (Kamis, 12/12).

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengingatkan kembali jajarannya untuk menjaga integritas. "Saya mengingatkan kembali untuk selalu menjaga integritas. Karena ujian integritas akan kita temui setiap hari," ujarnya.

Lebih lanjut Neil menyampaikan kembali pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam peringatan Hakordia tahun 2019 tingkat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diselenggarakan di Aula Cakti Buddhi Bhakti, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta (Selasa, 3/12).

Menurutnya Menkeu, PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih memberikan ruang atau kurang memberikan efek jera kepada para PNS. Oleh karena itu, salah satu rekomendasinya adalah dengan percepatan penjatuhan hukuman disiplin, sebagaimana telah diatur dalam PP 53/2010.

Baca juga :  Hakordia 2019, Sri Mulyani Sampaikan Ini ke Jajaran Kemenkeu


Dalam kesempatan tersebut, DJP juga memberikan penghargaan Lomba Video Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Hakordia 2019. ILM "Laporkan Dengan Bijak" karya Kanwil DJP Jawa Barat I dinobatkan sebagai juara favorit ILM Hakordia 2019.

Neil menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut. "Saya ucapkan selamat. Saya betul-betul bangga dengan apa yang teman-teman lakukan. Kebanggaan kita membuat sebuah karya yang diakui, bermanfaat, dan semoga bisa terus menginspirasi kita menjadi lebih baik lagi," ungkap Neil.

Neil menambahkan, dengan meraih penghargaan tersebut, dapat menambah semangat untuk memerangi korupsi. "Semangat memerangi korupsi bisa kita mulai dari diri sendiri, kemudian kita tularkan di lingkungan sekitar. Mudah-mudahan dengan peringatan anti korupsi ini, kita semua selalu terjaga integritasnya, dan selalu memberikan yang terbaik untuk Republik ini," pungkasnya.

Peringatan Hakordia 2019 Kanwil DJP Jabar I ini juga dimanfaatkan Neil untuk memberikan piagam penghargaan kepada para pemain dan kru ILM "Laporkan Dengan Bijak". (HP)

Para pemain dan kru ILM "Laporkan Dengan Bijak"


sumber : pajak.go.id

Desember 2019, Penerimaan Pajak Jabar I Tumbuh 4,95%

Acara Dialog dan Ngopi Bareng bersama 19 Wajib Pajak di Bandung, Selasa (10/12/2019).

Pradirwan - Kanwil DJP Jawa Barat I berhasil mengumpulkan pajak sebesar Rp26,5 triliun atau 76,12% dari target yang ditetapkan pada tahun 2019. Angka ini tumbuh sebesar 4,95% dari realisasi pada periode yang sama tahun 2018. Demikian disampaikan Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor saat "Dialog dan Ngopi Bareng" bersama 19 Wajib Pajak di Bandung, (Selasa, 10/12).

Neil menjelaskan, capaian pajak tersebut berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas sebesar Rp15,02 triliun, PPh Migas Rp1,04 triliun, PPN dan PPnBM Rp10,95 triliun, dan PBB sektor P3 serta Pajak Lainnya sebesar Rp5,47 triliun. Dengan capaian tersebut, Kanwil DJP Jawa Barat I berada pada ranking 18 dari 34 Kanwil DJP.

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor berdialog dengan Wajib Pajak, Selasa (10/12/2019)

Meski mengalami pertumbuhan positif, Neil menilai realisasi ini masih bisa ditingkatkan. Pasalnya, dari sekitar 4 jutaan Subjek Pajak yang berada di wilayah kerjanya, yang terdaftar menjadi wajib pajak baru sekitar 3 jutaan Subjek Pajak. "Ini menjadi tugas kita semua, agar yang satu juta itu bisa sama-sama berkontribusi," tuturnya.

Selain itu, masih ada kendala komunikasi dengan wajib pajak. Menurut Neil, selama ini ada kesan jika wajib pajak berhubungan dengan kantor pajak itu seperti ketakutan. "Beberapa kali wajib pajak yang saya panggil wajahnya tegang. Padahal tidak ada apa-apa. Saya punya prinsip, boleh ketemu saya tegang, tetapi pulang harus dalam keadaan tersenyum," katanya.

Dialog dengan Wajib Pajak, Selasa (10/12/2019)

Neil berandai-andai, jika semua wajib pajak telah melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya dengan benar, maka orang pajak cukup melaksanakan dua fungsi saja.

"Saya ingin bekerja dengan santai. Kerja santai dalam pengertian saya menjalani fungsi pelayanan dan pengawasan saja. Tidak merambah ke penegakkan hukum, karena semua sudah benar. Berbeda halnya jika ada yang melakukan tindakan pidana, maka saya pastikan akan diberikan hukuman (penegakan hukum)," ungkapnya.

Dialog dengan Wajib Pajak, Selasa (10/12/2019)
Neil berharap, wajib pajak melakukan kewajiban dan hak perpajakannya dengan benar serta menghindari hal-hal yang mengarah ke tindak pidana. "Hingga November 2019 sudah ada 7 wajib pajak yang berkas perkara hasil penyidikannya sudah lengkap (P21). Sedangkan yang terindikasi pidana dan dilakukan pemeriksaan bukti permulaan ada 18 (wajib Pajak). Ini angka yang tinggi. Harusnya tidak ada," kata Neil.

Neil menambahkan, dalam sistem self assesment, fungsi pengawasan sebenarnya hanya membimbing wajib pajak agar melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan ini, Kantor Pajak melakukan klarifikasi data ke wajib pajak, karena DJP saat ini diberikan data yang sangat banyak.

"Ada ratusan negara yang telah meratifikasi kebijakannya dalam program pertukaran data otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI). Negara-negara ini memberikan data dan kami harus mengklarifikasinya," ungkap Neil.

Dari hasil klarifikasi ini, lanjut Neil, bisa jadi ada pajak yang kurang dibayar. Ada juga yang nihil.

Neil berharap, jika ada pajak yang kurang dibayarkan, agar segera dilunasi. "Bayar sekarang di Desember ini, jangan ditunda. Karena nilai (uang)-nya akan berbeda jika dibayarkan di Desember tahun ini dengan Desember tahun berikutnya," pungkasnya. (HP)





sumber : pajak.go.id

Jumanji, Petualangan Baru, dan Menjadi Tua


Jumanji: The Next Level (2019)

Pradirwan ~ Jumanji: The Next Level benar-benar menyuguhkan petualangan yang baru dan segar.

Film yang disutradarai oleh Jake Kasdan ini setidaknya mampu melepas beban ekspektasi pada sekuel pertamanya, Jumanji: Welcome to The Jungle (2017).

Film yang mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 4 Desember 2019 ini mengisahkan empat remaja yaitu Spencer (Alex Wolff), Fridge (Ser'darius Blain), Bethany (Madison Iseman), dan Martha (Morgan Turner).

Pengalaman berbahaya yang mereka peroleh di film Jumanji: Welcome to The Jungle, membuat mereka berjanji tidak akan pernah masuk ke dalam video game itu lagi. Mereka masing-masing melanjutkan hidupnya dan tak saling bertemu untuk waktu yang cukup lama.

Mereka kemudian membuat janji untuk saling bertemu dan bercerita mengenai progress kehidupan masing-masing di sebuah kafe. Namun Spencer tak kunjung muncul ataupun membalas setiap telepon dan chat yang ditujukan kepadanya.

Penasaran dengan keberadaan Spencer, mereka berinisiatif untuk mendatangi rumah Spencer. Namun di sana mereka hanya menemukan kakek Eddie (Danny DeVito) dan Milo (Danny Glover), dua sahabat yang pernah berbisnis bersama puluhan tahun dengan mendirikan kafe.

Petualangan baru harus kembali mereka rasakan setelah Spencer yang mengalami kegelisahan justru tergoda dengan permainan Jumanji. Hal ini diketahui dari sebuah konsol permainan lawas yang sudah rusak beserta game Jumanji yang nampak baru saja dicoba untuk dinyalakan kembali.

Misi penyelamatan Spencer pun dimulai. Mereka akhirnya masuk ke dalam permainan Jumanji. Namun tanpa sengaja, masuknya mereka ke Jumanji juga mengikutsertakan kakek Eddie dan Milo dalam petualangan mereka.

Kini mereka pun harus saling bekerja sama untuk sekali lagi menyelamatkan dunia Jumanji yang saat ini kembali masuk dalam bahaya.

Para pemain harus melaju ke wilayah-wilayah tersembunyi dan belum terjamah, dari gurun nan gersang ke pegunungan bersalju, demi meloloskan diri dari permainan paling berbahaya di dunia.

Meski ide ceritanya sama dengan film sebelumnya, yaitu pemain terserap masuk dalam permainan dan harus menyelesaikan misinya, namun dalam petualangan baru ini penyelesaian misi berjalan lebih sulit karena mereka harus kehilangan nyawa berkali-kali.

Itu terjadi karena hal konyol yang dilakukan Eddi dan Milo sepanjang petualangan. Kehadiran dua sahabat yang berpisah selama 15 tahun ini jelas memberikan penyegaran yang signifikan.

Selain karena perubahan karakter avatar Dr. Smolder Bravestone (Dwayne Johnson) dan Moose Finbar (Kevin Hart) yang membuat Fridge, Martha, dan Bethany harus menerima kenyataan pahit, kedua sahabat itu berhasil mengeluarkan berbagai dad jokes di tiap dialognya.

Berbagai pesan kehidupan efektif disampaikan ke penonton. Satu pesan berulang kali disampaikan oleh Eddie yaitu "Menjadi tua itu menyebalkan, jangan percaya sebaliknya" mengingatkan saya khususnya, untuk sadar bahwa kehidupan ini akan terus berjalan, tak peduli seberapa menyenangkan atau tidak hidup yang kita jalani. Sebab, setiap perubahan dan menjadi tua itu sudah menjadi takdir.

Hal ini pula yang sempat dirasakan oleh Spencer dan kawan-kawan, kehidupan yang berjalan tanpa sadar membuat mereka gelisah akan perubahan dalam hidup, lantas berpikir, Jumanji bisa menjadi obat semua kegelisahan itu, meski kenyataannya tak selalu demikian.

Pesan persahabatan dan keluarga adalah segalanya, terangkai apik dalam narasi dan adegan demi adegan. Penerimaan diri, saling memaafkan, menghilangkan ego, dan persahabatan sejati ditampilkan setiap karakter tokoh dalam film ini.

Karena sejatinya, memperjuangkan dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekat di kehidupan kita bukanlah sesuatu yang salah. Walaupun mungkin hal tersebut dianggap sudah terlambat karena baru dilakukan di masa tua dan pada tempat yang tidak ideal.

Ya, manusia memang terkadang baru mendapatkan pelajaran kehidupan di usia yang tak lagi muda. Pada usia yang menurut orang adalah sesuatu yang menyebalkan, namun sejatinya itu adalah sebuah anugerah karena masih bisa berumur panjang.

Ya, seperti yang kakek Eddie bilang, "Menjadi tua itu anugerah," demikian seharusnya kita memandang kehidupan.

artikel ini ditayangkan AyoBandung dengan judul Jumanji: The Next Level Suguhkan Petualangan yang Baru dan Segar

Hakordia 2019, Sri Mulyani Sampaikan Ini ke Jajaran Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan arahan dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di Aula Cakti Buddhi Bhakti, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta (Selasa, 03/11) (Foto: Pradirwan)

Pradirwan - Kementerian Keuangan RI menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di Aula Cakti Buddhi Bhakti, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta (Selasa, 03/11).

Dalam perayaan tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan kembali jajarannya untuk menjaga integritas. “Korupsi adalah musuh yang nyata. Tantangan yang bisa menghancurkan negara. Kita tidak perlu musuh dari luar. Musuh dari dalam diri kita sendiri justru yang biasanya paling bisa meruntuhkan bangsa,” ujar Sri Mulyani saat membuka acara.

Pemberian Penghargaan Lomba Iklan Layanan Masyarakat Hakordia 2019 oleh Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sumiyati


Oleh karena itu, Sri meminta Tim Kepatuhan Internal untuk terus diperkuat agar semakin efektif menghapus perilaku koruptif di lingkungan Kemenkeu. “Kejahatan korupsi belasan tahun lalu sempat menjadi sangat sistemik dalam birokrasi Pemerintah Indonesia. Syukurlah, reformasi birokrasi di Kemenkeu sekitar 15 tahun lalu berhasil mampu memperbaiki kondisi ini,” tutur Sri.

Ia meminta agar unit-unit vertikal di Kemenkeu yang telah memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tidak cepat merasa puas. Sebab, katanya, predikat tersebut tidak menjamin unit-unit vertikal tersebut benar-benar sudah bersih dari korupsi.
Pemberian Penghargaan Lomba Iklan Layanan Masyarakat Hakordia 2019 oleh Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo


“Pesan saya, hati-hati. Meskipun sudah meraih WBK-WBBM, itu tidak menjamin ke depan sudah bersih dari korupsi. Memperoleh predikat WBK-WBBM itu berarti beban moral Anda semua menjadi lebih besar. Jangan sampai ada yang sudah berpredikat WBK-WBBM tapi lalu ditangkap,” imbuhnya.

Meski begitu, mantan Direktur Bank Dunia itu pun mendorong agar unit-unit lain untuk mendapat predikat WBK-WBBM. Dia menyebut, masih banyak unit vertikal yang belum mendapatkan predikat WBK-WBBM. Ditjen Pajak misalnya, baru ada 87 unit vertikal yang memperoleh predikat WBK dan 19 unit vertikal mendapat predikat WBBM. Sementara, ada lebih dari 400 unit vertikal di lingkungan Kemenkeu.
ILM Kanwil DJP Jawa Barat I yang berjudul "Laporkan Dengan Bijak" meraih penghargaan sebagai ILM terfavorit


Lebih lanjut, Sri menjelaskan, dirinya mengaku senang dengan kehadiran generasi millenial di institusi bendahara Negara itu. Menurutnya, generasi millenial sekarang sangat kritis dan berani menolak perilaku koruptif. Ia berharap, para millenial itu bisa mengampanyekan sikap antikorupsi itu. "Kita harus yakin, dari seluruh pegawai, 60% pegawai Kemenkeu itu generasi milenial. Generasi millenial bisa mengampanyekan semangat antikorupsi," ujar Sri Mulyani.

Menkeu menambahkan, generasi milenial akan menjadi harapan dan tumpuan bangsa ini. Generasi milenial yang ada hari ini akan tumbuh dan berkembang menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. "Mereka merupakan perwujudan semangat antikorupsi saat ini dan di masa depan. Biarkan generasi ini berkreasi dan berjuang dengan cara mereka sendiri, selama itu untuk kepentingan bersama," pungkas Sri.
Photo bersama peraih penghargaan ILM Hakordia 2019


Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, selaku tuan rumah acara peringatan tersebut menambahkan, Hakordia diperingati oleh Kemenkeu setiap tahunnya dalam rangka membangun komitmen dan membangkitkan semangat antikorupsi dan nilai integritas di dalam lingkungan Kemenkeu. “Supaya kita sesama pegawai Kemenkeu semua saling mengingatkan untuk mencegah dan menghindari perilaku korupsi,” tegas Suryo.

Photo Bersama Kru ILM "Laporkan Dengan Bijak" dan pegawai lainnya bersama Kakanwil DJP Jabar I, Neilmaldrin Noor.

Photo Bersama Kru ILM "Laporkan Dengan Bijak" dan pegawai lainnya bersama Kakanwil DJP Jabar I, Neilmaldrin Noor. (2)

Sebagian Kru sekaligus Pemaian ILM Hakordia Kanwil DJP Jabar I - "Laporkan Dengan Bijak"

Kegiatan yang bertajuk "Tanpa Korupsi, Kemenkeu Kuat Indonesia Maju" ini, selain menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, hadir pula jurnalis senior Najwa Shihab, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sumiyati, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto.

Acara ini diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada kantor yang menyandang gelar Zona Integritas (ZI) - Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta pengumuman pemenang lomba Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Dalam kesempatan ini, ILM Kanwil DJP Jawa Barat I yang berjudul "Laporkan Dengan Bijak" meraih penghargaan sebagai ILM terfavorit.

Berikut daftar Para Pemenang ILM Hakordia 2019 selengkapnya:

  1. Juara Satu diraih oleh Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II dengan judul “Dendang Bimbang”
  2. Juara Dua diraih oleh Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan dengan judul “Bimo The Explorer”
  3. Juara Tiga diraih oleh Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara dengan judul “Luruskan”
  4. Juara Harapan Satu diraih oleh Kantor Wilayah DJP Aceh dengan judul “Kutolak Gratifkasi, Kudapat Calon Istri”
(HP)




sumber : pajak.go.id
 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes