BREAKING NEWS
Showing posts with label Sintayawati Wisnigraha. Show all posts
Showing posts with label Sintayawati Wisnigraha. Show all posts

Herry Prapto, Penyuluh yang Mencatat Sejarah dalam Tulisan dan Foto

Majalah Kahiji edisi 14/2022 menampilkan profil berjudul Herry Prapto, Penyuluh yang Mencatat Sejarah dalam Tulisan dan Foto.

Pradirwan - Menulis dan fotografi itu sejatinya adalah mendokumentasikan sejarah. Hal tersebut bukan isapan jempol semata. Kita tidak bisa menafikan bahwa sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia dapat kita ketahui seperti sekarang ini berasal dari tulisan yang ada di prasasti dan lainnya.

Kita pun teringat di abad ke-20. Adalah buku harian Zlata Filipovic yang bercerita tentang jeritan seorang anak Bosnia. Ia berada di tengah Perang Saudara yang berkecamuk kala itu di Sarajevo, Bosnia. Buku itu berhasil menggerakkan warga dunia untuk membuka mata tentang keadaan sesungguhnya di sana. Pada akhirnya, hal itu berhasil membantu keluarga Zlata keluar dari negara yang terletak di semenanjung Balkan itu.

Di Indonesia, kita pun tentu tahu buku “Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran”. Sebuah buku yang menjadi salah satu motor penggerak emansipasi wanita di Indonesia. Buku itu berisi surat-surat dan tulisan yang dikirimkan oleh R.A Kartini kepada teman-temannya di Eropa.

Begitu pun di bidang fotografi. Banyak sekali foto yang berhasil mendokumentasikan sejarah. Salah satunya foto pidato Bung Tomo yang berhasil membakar semangat perjuangan hingga dapat mengusir pasukan Inggris dan NICA Belanda.

Contoh lainnya adalah foto konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Indonesia yang kala itu baru berusia lima tahun sejak proklamasi kemerdekaannya, nyatanya berhasil menjadi tuan rumah bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk memperjuangkan kepentingan bersama, terutama kedaulatan negara-negara Asia Afrika dalam melawan imperialisme dan rasialisme.

Rangkaian dokumentasi yang kita himpun dalam bentuk tulisan kelak pastilah akan sangat berguna untuk kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan orang lain. Hal itulah yang diamini oleh Fungsional Penyuluh Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying Herry Prapto.

Awal Perjalanan Karir


Pria kelahiran 5 September 1983 ini menempuh sebagian besar pendidikannya di tempat kelahirannya Cirebon, Jawa Barat. Lalu melanjutkan kuliah di Program Diploma I STAN dan Strata 1 di Universitas Sangga Buana, Bandung. 

Ia mengawali karir di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai Pelaksana di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) Bandung Tiga, KP PBB/Pratama Ciamis, KPP Pratama Soreang, KPP Pratama Bandung Cibeunying, dan di Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Barat sebelum akhirnya resmi dilantik menjadi Fungsional Penyuluh Pajak di KPP Pratama Bandung Cibeunying.

Pria yang kerap disapa Pradirwan ini pertama menulis di blog bernama “Catatan Ekstens”. Blog yang menyimpan catatan Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Bandung Cibeuying saat ia menjadi pelaksana di seksi KPP yang beralamat di jalan Purnawarman nomor 21 Bandung tersebut. Blog yang dibuat 2014 itu merupakan wadah yang menampung bahan edukasi sekaligus sarana untuk belajar pajak.

Herry mengungkapkan jika blog itu layaknya media online, maka muncullah kebutuhan agar blog tersebut terkenal. Hal tersebut tak ayal membuat Herry tertarik mempelajari cara menulis artikel dan fotografi di samping mempelajari aturan perpajakan.

Sejak 2015, Herry mendapatkan kesempatan yang diberikan oleh DJP untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) penyuluhan maupun lokakarya kepenulisan, fotografi, videografi, maupun kehumasan. Hal tersebut tentu tak disia-siakannya.

Pada tahun 2017, ia pun pindah tugas ke Kanwil DJP Jawa Barat di Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat atau yang kerap disebut seksi Keramas. Di seksi Keramas, Herry semakin mengasah minat dan bakatnya di bidang menulis dan fotografi. Hal ini karena pekerjaan sehari-harinya tak lepas dari menyiapkan bahan publikasi perpajakan seperti wawancara, membuat siaran pers, berita, artikel pajak, konten media sosial dan dokumentasi. Tak hanya itu, Herry pun belajar public speaking, menjalin kerja sama dengan pihak lain, menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan, dan mengakrabi media massa.

Hingga pada tahun 2020 ketika ada penawaran seleksi terbuka untuk menjadi penyuluh pajak, Herry yang dengan modal kemampuan serta kecakapannya mendaftarkan diri dan mengikuti setiap tahapan seleksi menjadi penyuluh pajak dalam kategori Voluntary. Akhirnya pada 6 April 2021 ia resmi dilantik menjadi Fungsional Penyuluh Pajak.

Hobi dan Pekerjaan


Memiliki hobi menulis dan fotografi baginya sangat bermanfaat dalam menjalankan pekerjaannya berkarir di DJP. Ia mengaku awalnya dia merupakan orang yang kurang percaya diri. Namun, dengan kebiasaan menulis dan fotografi “memaksanya” untuk berkomunikasi agar dapat menghasilkan karya terbaik. Hal itu pun menurutnya sangat mengasah kepribadian dan soft skill-nya.

Dengan dua hobi tersebut ia juga dapat mengenal banyak orang serta berkesempatan memotret dan mewawancarai orang-orang yang sebelumnya tak pernah ia bayangkan akan bertemu langsung. Sampai tulisan ini dimuat, Herry cukup malang melintang di dunia penulisan di DJP. Ia pernah terlibat dalam penyusunan buku Reformasi adalah Keniscayaan, Perubahan adalah Kebutuhan: Cerita di Balik Reformasi Perpajakan dan buku Pedoman Standardisasi Konten Situs Web pajak.go.id

Ia pun menjadi kontributor sekaligus editor situs www.pajak.go.id, kontributor di Intax (majalah elektronik DJP) dan majalah Kanwil DJP Jawa Barat I, serta penulis artikel yang dimuat di media online dan cetak seperti di Ayo Bandung, Inilah Koran, Jabar Ekspres, dan Tribun Jabar. Berkat itu pula ia pernah menjadi pembicara di acara workshop kehumasan Kanwil DJP Jawa Barat II dan Kanwil DJP Jakarta Selatan I.

Karya Paling Berkesan


Ketika ditanya soal karya yang paling berkesan baginya, ia mengaku sangat sulit untuk menentukannya. Menurut Herry, setiap karya memiliki kisah dan kekhasannya masing-masing. Namun, jika telisik lebih jauh menurutnya tulisannya di buku “Cerita di Balik Reformasi Perpajakan” yang diluncurkan dengan bertepatan dengan Hari Pajak 2021 lalu menjadi salah satu yang berkesan baginya. Bagaimana tidak, tergabung di antara 18 penulis DJP untuk membuat buku, merupakan salah satu cita-cita yang telah ia idam-idamkan. Terlebih buku itu merupakan kisah nyata yang menceritakan sejarah reformasi perpajakan dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 2020.

Herry menceritakan bahwa pembuatan buku itu merupakan yang terpanjang dan paling melelahkan sepanjang sejarah ia menulis karena dari pembekalan sampai jadi tulisan itu memakan waktu hingga 6 bulan. Ia pun berkesempatan mewawancara berbagai tokoh penting yang terlibat dalam reformasi perpajakan pada kurun waktu tersebut. Ada 47 narasumber yang telah ia dan tim penulis wawancarai, baik dari pihak internal maupun eksternal DJP.

Tepat di Hari Pajak yang ke-76, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo resmi meluncurkan buku berjudul Reformasi Adalah Keniscayaan, Perubahan Adalah Kebutuhan, Cerita di Balik Reformasi Perpajakan.

Penyanyi kondang Indonesia Andien yang saat peluncuruan buku itu menjadi moderator mengatakan, membaca buku itu seperti halnya membaca novel. Sedangkan menurut Jurnalis yang telah lama malang melintang di dunia jurnalistik Hermien Y Kleden mengatakan bahwa kekuatan buku itu pada kekayaan diksi yang benyawa dan kaya warna. Bahkan ia sangat terharu dan mengucapkan selamat karena tulisan buku ini menempatkan Bahasa Indonesia secara patut dan terhormat.

Sementara untuk foto, jepretan Herry saat vaksinasi Covid-19 berhasil masuk 5 foto yang dikomentari mantan Redaktur Foto Kompas Arbain Rambey dan Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Gathot Subroto di Storypost Kemenkeu saat membahas foto jurnalistik.

Tokoh yang Menginspirasi


Herry mengaku sebenarnya ia membaca semua tulisan. Baginya semua tulisan memiliki kekhasannya. Menurut Herry, Asma Nadia dalam membuat deskripsi sangat mudah dipahami dan seolah nyata (meyakinkan). Sementara bagi Herry di tulisan Tere Liye, ia sering menemukan kutipan-kutipan yang menginspirasi dalam novelnya.

Kemudian Dahlan Iskan dan Gunawan Muhammad. Menurutnya, dua tokoh tersebut memiliki wawasan yang sangat luas dan pemilihan katanya sangat khas. Untuk jenis tulisan opini, Herry mengaku menyukai tulisan Chatib Basri karena menurutnya gaya tulisannya bercerita, berisi, namun tidak menggurui.

Komunitas yang Diikuti


Bencana ilmu adalah lupa, maka agar tidak tertimpa bencana itu dan supaya makin bisa mengepakkan sayapnya di bidang fotografi dan penulisan, Herry mengatakan wajib hukumnya mengikuti komunitas agar bisa saling silaturahmi, berbagi pikiran, dan belajar. Ia masuk komunitas penulis seperti Komunitas Sastra DJP/Kemenkeu, Kontributor Situs DJP, dan lain-lain. Untuk fotografi ia mengikuti DJP Own Fotobond (DOF).


Tips agar Suka Menulis


Ilmu yang paling bermanfaat adalah ilmu yang dibagikan. Oleh karena itu, Herry pun membagikan tips agar suka menulis, khususnya bagi Penyuluh Pajak.

Pertama, Herry mengatakan tulislah hal yang disukai dan dikuasai. Sebagai Penyuluh pasti banyak hal tentang pajak yang dikuasai. Mulailah menuliskan hal yang Anda sukai dan kuasai.


Kedua, menurutnya adalah ubah mindset jadi menulislah bagi orang lain. Herry menuturkan ia menyukai kutipan “Aku belajar dan membaca agar umur orang lain berguna bagiku, dan aku menulis agar orang lain mengambil manfaat atas umurku” dari Felix Siauw. Herry menuturkan ilmu yang
dibagikan melalui tulisan sebagai ladang sedekah kita untuk orang lain.


Ketiga, tulislah yang bermanfaat, lebih baik lagi jika bisa menginspirasi dan memberikan solusi pembaca. Menurutnya, tema tulisan yang informasinya dibutuhkan manusia sepanjang masa, cocok dengan kondisi pembaca, dan dianggap bermanfaat, itu paling banyak mendapat perhatian pembaca. Misalnya, tulisan tentang cara daftar NPWP secara elektronik atau e-reg, alasan-alasan kenapa permohonan NPWP online tidak disetujui, atau tata cara update e-faktur. Tulisan-tulisan yang menjawab pertanyaan wajib pajak biasanya banyak pembacanya. 

Ide tentang tulisan-tulisan itu menurut Herry bisa didapatkan dari konsultasi saat di helpdesk, atau saat menjawab chat melalui WA. "Jika jawaban kita memberikan solusi/pencerahan kepada wajib pajak, tulislah itu," ujarnya.

Keempat, temukan sudut pandang terbaik. Menurut Herry, ide atau topik tulisan bisa apa saja, tetapi penulis yang baik selalu menemukan sudut pandang yang spesial. Tulisan yang baik ketika penulisnya bisa menyajikan dengan sudut pandang yang berbeda, belum terpikirkan oleh pembaca, atau ada gagasan baru yang ia sampaikan.

Setelah itu, dipoin kelima Herry mengatakan menulislah setiap hari untuk meninggalkan jejak dan melatih diri. Semakin sering seseorang menulis, menurutnya, maka ide-ide di kepala semakin banyak, semakin liar, dan cepat dituangkan dalam kepala. Pun berlaku sebaliknya, semakin jarang menulis, otak akan semakin tumpul dan ide-ide semakin kering.

Menurutnya, menulis setiap hari berbeda dengan memposting setiap hari. Tulisan yang ditulis setiap hari tak melulu harus langsung diposting, bisa dicatat dulu dalam notebook untuk sewaktu-waktu diselesaikan kemudian baca ulang, edit, baru posting.

Perbanyak bacaan untuk menambah refensi merupakan poin keenam dalam tips menulis menurut Herry. Hal tersebut akan memengaruhi pola pikir, wawasan, sudut pandang, dan memperbanyak diksi serta kosakata. Selain itu, hasil membaca bisa kita tuangkan dengan gaya menulis sendiri. Bacaan akan memperkaya pengetahuan yang sangat berguna untuk pengembangan tulisan kita. Rohani kita pun mendapatkan hak untuk memperoleh makanan. Buya Hamka menyatakan, membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.

Ketujuh, lakukan penyuntingan (editing) sebelum dikirim/posting. Menurut Herry, mintalah orang-orang terdekat untuk membaca tulisan yang Anda buat. Jika mereka paham dan mengerti apa pesan yang ingin Anda sampaikan dalam tulisan itu, silakan kirim. Namun, pastikan juga telah dilakukan editing sebelum tulisan Anda dikirim. Banyak salah ketik (misalnya) akan menyebabkan tulisan sulit ditayangkan (ditolak). 

Terakhir di poin kedelapan, menurut Herry, bagikan tulisan Anda. Tulisan kita pada akhirnya akan diterima oleh pembaca, asal dikomunikasikan. Kita tak akan pernah tahu, tulisan itu bisa berguna bagi orang lain atau tidak sampai dibagikan. Penyuluh bisa mengirimkan artikelnya ke pajak.go.id atau media lain.(*)

Penulis: Fanzi Siddiq Fathurrohman
Editor: Sintayawati Wisnigraha


Artikel ini ditayangkan di Majalah Kahiji Edisi 14/2022 (Majalah Kanwil DJP Jawa Barat I).
*Beberapa bagian artikel tersebut telah saya sunting ulang tanpa mengurangi makna. 

Setia Bicara Pajak, Blog Ini Tembus 7 Juta Pengunjung

Pradirwan - Alhamdulillah. Kalimat itu yang terucap saat pertama kali Kepala Seksi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jawa Barat I, Bu Sintayawati menghubungi saya melalui telepon, beberapa waktu lalu. Tak disangka, blog yang kami rintis saat di KPP Pratama Bandung Cibeunying, Catatan Ekstens, mendapat apresiasi luar biasa. Terima kasih. 

Berikut opini Bu Sinta tentang blog Catatan Ekstens selengkapnya yang ditayangkan di situs resmi DJP (www.pajak.go.id) pada 4 Juni 2020.

Catatan Ekstens di pajak.go.id


Setia Bicara Pajak, Blog Ini Tembus 7 Juta Pengunjung


Oleh: Sintayawati Wisnigraha, pegawai Direktorat Jenderal Pajak 

"Inilah catatanku, cerita antara aku dan kamu. Sekadar sharing pengalaman dan informasi antar teman", demikian salam pembuka di blog Catatan Ekstens (https://ekstensifikasi423.blogspot.com) tepat di pojok kiri atas berandanya.

Sekilas tampilan blog ini tampak meriah full colour dan penuh dengan materi perpajakan. Yang menarik perhatian adalah sampai dengan Mei 2020, jumlah pengunjung blog ini ternyata mencapai 7 juta lebih, tepatnya 7.870.381 (per tanggal 17 Mei 2020). Jumlah ini cukup fantastis bagi sebuah blog yang bicara tentang pajak.

Blog Catatan Ekstens ini diinisiasi oleh Kepala Seksi Esktensifikasi KPP Pratama Bandung Cibeunying (dahulu-tanpa Pratama) Casmana Disastra tahun 2014. 

Awalnya blog ini dibuat sebagai media agar tim di seksi Ekstensifikasi Perpajakan (waktu itu) dapat selalu termotivasi memperbaharui pengetahuan perpajakan, mengingat salah satu tugasnya adalah mengedukasi wajib pajak. 

Maka seperti sebuah buku harian keluarga, semua anggota seksi Esktensifikasi Perpajakan KPP Pratama Bandung Cibeunying waktu itu dapat berkontribusi menuliskan catatan apa saja terkait informasi perpajakan. 

Lebih jauh lagi diharapkan blog ini juga bisa menjadi media berbagi informasi dan komunikasi dengan wajib pajak. (Casmana Disastra, "Antara Harapan dan Tantangan", Catatan Kecil dari Kasi Eksten, 2014).

Sejak dirilis dan setelah berusia enam tahun, blog ini masih setia fokus pada sosialisasi konten informasi perpajakan, meskipun mengalami pasang surut setelah beberapa kali ada mutasi pegawai yang menyebabkan perubahan tim. 

Meneruskan yang telah dirintis sebelumnya, pengganti Casmana, Wahyu Gunarso (sampai dengan tahun 2018 pindah tugas ke unit lain), turut aktif mengembangkan blog ini. 

Berbagai informasi perpajakan mulai dari cara bayar dan lapor pajak, pengetahuan teknis PPh Pemotongan dan Pemungutan, acara istimewa seperti Tax Amnesty, dan liputan kegiatan KPP maupun DJP tersedia untuk diakses publik. 

Pengelolaan blog ini secara teknis tak lepas dari peran seorang Herry Prapto, dahulu salah seorang anggota seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Bandung Cibeunying. 

Meskipun sudah pindah tugas ke Kanwil DJP Jawa Barat I, namun Herry tetap bertahan dan meluangkan waktu untuk menjaga kelangsungan blog Catatan Ekstens.

"Blog ini cukup efektif untuk menjadi media penyebaran informasi perpajakan karena sudah memiliki pengunjungnya sendiri. Sayang jika tidak dimanfaatkan. Jika selama enam tahun pengunjungnya mencapai 7,8 juta, maka rata-rata tiap tahun 1,3 juta, dan tiap hari rata-rata pengunjung adalah 3.500," tutur Herry kepada penulis melalui telepon (17/5).

Salah satu parameter pertama keberhasilan dari suatu blog dapat dilihat dari trafik blognya yang tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan sebagai indikator sukses karena tidak semua blog dapat menghasilkan traffic visitor yang tinggi pada blognya.(Teguh Wahyono, ”Blogspot - Panduan Praktis Membuat, Mengelola dan Mempromosikan Blog”, 2009).

Baca juga: Hari Pajak 2021, Pesan Menkeu, M-Pajak, dan Buku Reformasi Perpajakan 

Berdasarkan data statistik blog tersebut, diketahui lima topik yang paling banyak dicari oleh pengunjung, yaitu Pemotongan/Pemungutan PPh, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), NPWP, Jenis jasa yang dikenakan pajak, dan tata cara pembayaran pajak.

Seperti kisah catatan keluarga yang kadang ditinggalkan, blog ini sempat mengalami vakum beberapa lama pasca Tax Amnesty. Dan kembali dilanjutkan oleh Herry di awal tahun 2020, tepatnya ketika mulai masa pandemi Covid-19.

Sejak diberlakukannya Layanan Tanpa Tatap Muka, sebagian pegawai DJP melaksanakan work from home atau bekerja dari rumah dengan mengakses aplikasi terkait pelaksanaan tugas melalui Virtual Private Network (VPN). 

Selain mengerjakan tugas pokok sesuai uraian jabatan masing-masing pegawai, menghadapi situasi yang terus berubah dan banyaknya informasi perpajakan yang harus disampaikan dengan cepat dan akurat kepada masyarakat, maka perlu adanya sinergi dan gerakan yang efektif sehingga pesan tersampaikan dan misi menghimpun pajak negara pun terselamatkan.

Baca juga: Perjalanan 3C: Perubahan Itu Nyata  

Pada masa tanggap darurat pandemi Covid-19, APBN difokuskan untuk pemeriksaan korban, peningkatan kapasitas Rumah Sakit, ketersediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan. 

Total tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan dampak Covid-19 sebesar Rp405,1 triliun. 

Anggaran dan instrumen fiskal tetap dikelola untuk menekan dampak jangka panjang, termasuk memastikan terpenuhinya kecukupan pangan dan menggerakkan kembali perekonomian yang melambat. (sumber: Kemenkeu Tanggap Covid/situs Kemenkeu.go.id). 

Jika bicara tentang APBN, maka kita tahu bahwa di tahun 2020 penerimaan pajak memiliki porsi 83,5% dari pendapatan negara sebesar Rp2.233,2 triliun.

Saat ini pajak.go.id sudah menjadi situs informasi perpajakan yang lengkap, akurat, dan terpercaya yang dapat diakses oleh publik kapan pun di mana pun melalui koneksi internet. 

Dengan diintegrasikannya layanan pajak di situs ini, maka peluang wajib pajak akan mengakses situs pajak ini akan semakin besar. Meskipun demikian, di samping pesan pajak lewat situs pajak sebagai official account, ada potensi lain agar gaung pajak ini dapat lebih jelas dan luas.

Jumlah pegawai DJP saat ini kurang lebih sebanyak 43.000 orang, dan minimal 80% nya memiliki akun medsos yang bahkan mungkin bisa lebih dari satu. Seharusnya semua pegawai bisa berkontrbusi menjadi “repeater” dan “amplifier” terhadap apa yang sudah di-share dan dipublikasikan di situs pajak. 

Dalam terminologi elektronika, repeater merupakan alat yang berfungsi sebagai penguat sinyal sehingga jangkauannya lebih luas, sedangkan amplifier merupakan penguat sinyal audio sehingga yang semula kecil dapat dikuatkan sehingga menghasilkan daya yang besar.
Catatan Ekstens ini bisa jadi inspirasi. 

Makin banyak pegawai DJP yang mau bicara tentang pajak, maka akan makin jelas dan luas informasi perpajakan dapat sampai kepada masyarakat. Hingga mau tak mau siapapun yang membaca, mendengarnya meskipun selintas, ingatan akan terpaut, hati bisa tersentuh, kemudian tergerak untuk menyadari pentingnya pajak bagi negeri ini. 

Tetaplah setia bicara tentang pajak, karena Pajak Kuat Indonesia Maju.

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.

Bangun Sinergi, Jabar I Kunjungi Satpol PP Provinsi Jabar

Dua Kepala Seksi di Bidang P2Humas Kanwil DJP Jawa Barat I yaitu Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Sintayawati Wisnigraha dan Kepala Seksi Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi Feni Yusnita melakukan kunjungan kerja ke Satpol PP Jabar, (Rabu, 3/2).

Pradirwan
- Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Sintayawati Wisnigraha dan Kepala Seksi Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi Feni Yusnita menyambangi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Barat di Jalan Banda No. 28 Bandung (Rabu, 3/2). Kunjungan kerja ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan membangun sinergi dalam meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat.

Baca juga: Pajak Jabar I Berhasil Lampaui Target Kepatuhan SPT Tahunan

Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi mengungkapkan, salah satu misinya adalah menghapus stigma negatif di mata masyarakat. Dia berharap tidak ada lagi masyarakat yang merasa ketakutan dan seperti hendak diberi sanksi jika bertemu petugas Satpol PP.

Baca juga:  Jabar I Dorong Peran Konsultan Bantu Kejar Target Pajak 

“Jadi gembira sekali berkesempatan bertemu dan bersilaturahmi dengan jajaran Kanwil DJP Jawa Barat I. Momen yang baik untuk saling mengenal tugas pokok dan fungsi masing-masing, sekaligus menjajagi sinergi dan kerjasama apa yang bisa dijalankan bersama. Kami siap mendukung program DJP untuk mengajak masyarakat tertib bayar pajak dan lapor SPT,” tegasnya.

Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi

Menurut Ade, Satpol PP mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan penegakan peraturan perundang-undangan daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, serta perlindungan masyarakat.

Baca juga:  Realisasi Insentif Pajak di Jabar I Tembus Rp1 Triliun

Saat ini Satpol PP berperan besar sebagai salah satu garda terdepan di lapangan dalam pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 maupun penanganan bencana, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi saat berbincang dengan dua Kepala Seksi di Bidang P2Humas Kanwil DJP Jawa Barat I yaitu Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Sintayawati Wisnigraha dan Kepala Seksi Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi Feni Yusnita.

Menanggapi hal itu, Sintayawati mengatakan saat ini seluruh elemen pemerintah baik pusat maupun daerah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penanganan pandemi Covid-19 dan bencana lainnya yang akhir-akhir ini banyak terjadi. Negara kita membutuhkan dana yang memadai untuk mengatasi dampak pandemi maupun bencana tersebut.

Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi berfoto bersama dengan dua Kepala Seksi di Bidang P2Humas Kanwil DJP Jawa Barat I yaitu Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Sintayawati Wisnigraha dan Kepala Seksi Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi Feni Yusnita.

"Sumber dana diperoleh dari APBN yang kontribusi terbesarnya adalah dari penerimaan pajak. Maka dibutuhkan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sadar pajak demi keberlangsungan negara yang aman, sehat dan sejahtera," pungkas Sintayawati. (SW)

sumber: pajak.go.id

Minat Masyarakat Jabar Gunakan e-Filing Meningkat

Pradirwan – Jumlah Wajib Pajak (WP) terdaftar yang menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di wilayah kerja Kanwil DJP Jabar I mengalami peningkatan sepanjang 2019.

Kasi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jabar I Sintayawati Wisnigraha mengatakan peningkatan tersebut didorong oleh pemanfaatan e-filing atau lapor pajak melalui kanal digital oleh masyarakat.

“Tingginya angka tersebut didorong oleh literasi masyarakat makin baik dalam memanfaatkan e-filing untuk melaporkan pajak,” tutur Sinta saat mengunjungi Kantor Bisnis Indonesia di Jalan Buah Batu Kota Bandung, Selasa (25/2/2020).

Media visit Kanwil DJP Jawa Barat I ke kantor Bisnis Indonesia


Sinta menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat yang melaporkan menggunakan e-filing adalah karyawan pengguna form SPT 1770 S (memiliki penghasilan di atas Rp60 juta) dan 1770 SS (memiliki penghasilan di bawah Rp60 juta).

Adapun untuk wajib pajak yang memiliki usaha atau non karyawan cenderung menggunakan e-form dalam melaporkan pajak.

“Untuk tahun 2019, jumlah WP di Wilayah Jabar I yang melapor melalui e-filing mencapai 519.666 SPT,” kata Sinta.

Jumlah tersebut mengalami kenaikkan dibandingkan tahun pajak 2018 yang mencapai 378.985 SPT. Realisasi WP yang menyampaikan SPT 2019 secara keseluruhan (termasuk e-filing) mencapai 922.338 SPT.

Dengan pencapaian tersebut, kata Sinta, program e-filing di wilayah Jawa Barat dapat dikatakan berhasil mengingat jumlah SPT yang terus meningkat dan pencapaian yang melampaui target.

"Itu menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat untuk melaporkan pajak secara elektronik makin meningkat. Kemarin bahkan mencapai 115% dari yang kami targetkan," ungkapnya.

Baca juga: 
Lapor Pajak via e-Filing, Berikut Kelebihannya

Dia mengatakan untuk membuat jumlah WP Terdaftar makin melesat pada tahun ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai program e-filing ke sejumlah tempat termasuk perguruan tinggi.

Perguruan tinggi menjadi salah satu titik strategis mengingat perguruan tinggi merupakan sarana pendidikan teratas sebelum seseorang memasuki jenjang berikutnya atau dunia kerja.

Sinta pun optimistis dengan sosialisasi yang diberikan dan pengalaman masyarakat yang makin nyaman dalam menggunakan e-filing, jumlah WP Terdaftar di Wilayah Jabar I pada 2020 akan kembali meningkat.

"Masyarakat pasti juga sudah merasakan karena mereka bisa melaporkan melalui gawai di mana saja," kata Sinta.

Tidak hanya perguruan tinggi, dalam mendorong jumlah WP dan nilai pajak yang dibukukan, Kanwil DJP Jabar I juga memiliki program Business Development Service yang menyasar sekor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dengan program ini, DJP akan memberikan pembinaan kepada UMKM mengenai bisnis dan pemasaran serta perpajakan. (*)


*sumber: Bisnis.com 

Humas DJP Jabar I Kunjungi Radar Bandung

Media Visit DJP Jabar I ke Radar Bandung

Kasi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jabar I, Sintayawati Wisnigraha (tengah) menyerahkan cenderamata kepada Manager Bisnis Radar Bandung, Yadi Mulyadi saat media visit ke kantor Radar Bandung, Selasa (25/2)


Pradirwan - Tim Humas Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Jawa Barat I menggelar media visit ke kantor Harian Pagi Radar Bandung, Selasa (25/2/2020). Kunjungan ini dikomandoi oleh Kepala Seksi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jabar I, Sintayawati Wisnigraha.

Sintayawati mengatakan, kunjungan ke Radar Bandung kali ini adalah untuk mempererat jalinan silaturahmi antara Kanwil DJP Jabar I dengan media Radar Bandung.

“Selain itu, dalam rangka sosialisasi program-program perpajakan, terutama di Februari-Maret ini karena memasuki tahapan pelaporan SPT tahunan bagi para Wajib Pajak (WP),” ujar Sintayawati yang didampingi Pelaksana Seksi Kerjasama dan Humas DJP Jabar I, Herry Prapto serta Wawan Setiawan.

Menurut Sintayawati, 2020 ini menjadi tahun yang dinamis bagi Kanwil DJP Jabar I. “Soalnya, akan ada reorganisasi di Kanwil DJP Jabar I dengan membentuk KPP Madya Bandung 2. Ditjen Pajak juga akan terus melanjutkan reformasi di lima area yang meliputi organisasi internal, salah satunya pembentukan KPP Madya, sumber daya manusia, data, proses bisnis dan regulasi terkait perpajakan,” jelasnya.

Baca juga: Jalan Reformasi Perpajakan Melalui Penataan Organisasi DJP

Strategi pertama yang dilakukan, lanjut dia, adalah berupaya untuk meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak. Upaya ini antara lain dengan memberikan edukasi, memperbaiki kehumasan dan pelayanan, dan sebagainya.

Upaya lain yang akan dilakukan Ditjen Pajak ialah dengan transformasi pelayanan pajak berbasis digital melalui Click, Call, and Counter (3C), sehingga semua proses transaksi pajak akan memiliki standar. Ditjen Pajak, menurutnya, sedang mengembangkan sistem yang lebih banyak mengarahkan wajib pajak untuk mendapatkan service dari website pajak (www.pajak.go.id).

“Wajib Pajak apabila membutuhkan informasi, tinggal klik (click) website pajak. Apabila wajib pajak kemudian belum puas juga, bisa menghubungi call center kami (kring pajak 1500200) dan yang terakhir baru ke konter (counter) kami di kantor. Artinya kami mengubah pola yang ada di masyarakat,” imbuh dia.

baca juga: Pengalaman Perdana Masuk Kantor Agen Kring Pajak 1500200

Kedatangan Tim Humas Kanwil DJP Jabar I diterima langsung oleh jajaran manajemen Radar Bandung. Manager Bisnis Radar Bandung Yadi Mulyadi mengatakan, masyarakat masih membutuhkan informasi-informasi terkait perpajakan.

Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu ada sinergitas antara instansi pajak dengan media. Sehingga program-program pajak dapat tersosialisasikan secara efektif kepada masyarakat baik melalui media cetak maupun online (digital).

“Kami sangat terbuka untuk senantiasa bekerja sama dengan Kanwil DJP Jabar I dalam upaya mensosialisasikan program-program perpajakan kepada masyarakat,” tandas Yadi. (nto)

Silaturahmi Media ke Jabar Ekspres

Kliping Koran Bandung Ekspres (Jabar Ekspres) 25 Februari 2020

Pradirwan - Kliping Silaturahmi Media ke Jabar Ekspres. Dalam foto itu Kepala Seksi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jawa Barat I Sintayawati Wisnigraha (keempat dari kiri) didampingi para Pelaksana Seksi Kerjasama dan Humas DJP Jabar I, Herry Prapto (kiri), dan Nur Cahyo DMS (paling kanan),  saat melakukan media visit ke Harian Umum Jabar Ekspres, Senin (24/2/2020). 

Dalam silaturahmi tersebut dihadiri Pemimpin Redaksi Jabar Ekspres (Eriek Taopik), Pempimpin Perusahaan M. Rohim (kedua kiri) dan Redaktur Pelaksana Jabarekspres.com Yayan Agustianto. (*)

Bahas Mediamorfosis, Humas Pajak Jabar I Sambangi Ayo Media Network

Humas Kanwil DJP Jabar I Sambangi Ayo Media Network
Kasi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jabar 1 Sintayawati Wisnigraha menyerahkan cendera mata kepada Direktur Utama Ayo Media Network Hilman Hidayat (Ayo Bandung).

Pradirwan - Tim Humas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I menyambangi kantor Ayo Media Network, Senin (16/7/2019) pagi. Dalam kunjungan tersebut, tim mendapat pencerahan mengenai mediamorfosis, yakni transformasi media komunikasi.

Kasi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jabar I Sintayawati Wisnigraha mengakui pihaknya perlu melakukan penyesuaian pola kerja baru dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini agar sosialisasi bisa lebih efektif dan efisien.

"Era digital mendorong kami berubah dan melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Ini sangat penting agar program-program serta kebijakan-kebijakan bisa tersampaikan kepada masyarakat, khususnya kepada wajib pajak," ujarnya dalam perbincangan.

Menurutnya, sistem birokrasi kerap menjadi kendala humas dalam berkegiatan sehingga sulit mengejar kecepatan perubahan. Namun menurut Sinta, saat ini, DJP tengah mengejar perubahan itu melalui reformasi perpajakan.

"Dengan lima pilar reformasi perpajakan, yaitu organisasi, SDM, TI dan Basis Data, Proses Bisnis, dan Peraturan, diharapkan kami dapat meraih ketertinggalan itu," ujarnya.

Karena itu, dia berharap Ayo Media Network sebagai perusahaan media yang telah berinovasi bisa ikut mendukung penyebaran informasi secara lebih luas dan terarah, terutama dalam mendorong tingkat kepatuhan wajib pajak.

"Kami masih punya banyak kelemahan dan kekurangan sehingga membutuhkan dukungan dari media massa, khususnya kawan-kawan di Ayo Media Network," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Ayo Media Network Hilman Hidayat menjelaskan mediamorfosis merupakan bagian dari dampak revolusi industri 4.0 sehingga menuntut media massa serta stakeholders seperti humas ikut melakukan penyesuaian.

"Inovasi dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci agar terhindar dari dampak buruk disrupsi sehingga kita bisa berselancar di atasnya," kata Hilman.

Selain portal media di 12 daerah di pulau Jawa, pihaknya juga memiliki 10 layanan di media sosial dan media luar ruang untuk memudahkan mitra melakukan sosialisasi sekaligus pengumpulan data sehingga informasi menjadi lebih masif, luas dan terarah.

"Big Data sangat diperlukan bagi mitra untuk melakukan pemetaan dan analisa sehingga bisa menyusun strategi yang lebih tepat. Dan kami siap mendukung mitra," pungkasnya. (DH)

sumber: AyoBandung.com
 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes