Pradirwan - Banyak yang beranggapan hobi
fotografi cukup menguras isi kantong karena peralatannya yang relatif mahal.
Meskipun begitu,
fotografi akhir-akhir ini justru semakin digandrungi banyak orang. Kehadiran media sosial dan didukung harga gawai yang berkamera "bagus" namun "terjangkau" konon menjadi penyebabnya.
Selain untuk berkomunikasi, kehadiran gawai "berkualitas" tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan memotret. Entah hanya untuk sekadar mengisi lini masa, mendokumentasikan moment, atau untuk menekuni hobi
fotografi itu sendiri.
Lalu apa saja manfaat lainnya dari hobi fotografi ini?
Bagi pak
Muchamad Ardani / @masardani, kegiatan memotret yang ditekuninya membawa banyak manfaat. Pejabat di Kanwil Bea dan Cukai Aceh itu memaparkannya dalam InspiraTalk edisi "
Insipirasi Pejabat Motret" di chanel
Youtube @iswandibanna, Sabtu (10/10).
Dalam kesempatan tersebut, setidaknya ada 7 manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan fotografi, yaitu:
1. Membuat Bahagia
Sebagaimana hobi lainnya,
fotografi juga bisa membuat bahagia. Lelaki yang akrab disapa Pakdhe Jidan itu menceritakan, ada seorang temannya yang mempunyai hobi menumpang bus. Dengan bepergian ke beberapa kota di Jawa pada akhir pekan, temannya itu bisa bahagia.
Begitu pula dengan hobi
fotografi. Bagi Pakdhe, mendengar bunyi "krek" saat menekan tombol sutter kamera analog memiliki kepuasan tersendiri.
"Zaman menggunakan kamera analog, kita mengira-ngira hasilnya akan terlalu terang, gelap, atau sudah cukup terang. Itu memiliki kebahagiaan tersendiri. Apalagi jika
foto yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan," ungkapnya.
Lelaki yang bercita-cita menjadi wartawan itu berujar, menekuni hobi apapun akan menjadikan pehobi itu bahagia. "Bahagia itu diciptakan. Tekunilah apapun hobinya, agar kita bahagia," katanya.
2. Menyampaikan Pesan
Fotografi bisa menjadi sarana (memulai) berkomunikasi. Saat memperkenalkan diri sebagai fotografer Humas BC, Pakdhe memanfaatkanya untuk membuat keterikatan dengan orang lain. Jika sudah terjalin, maka pesan bisa lebih efektif disampaikan.
"70 persen dari kehidupan kita adalah komunikasi. Kalau komunikasinya lancar, insyaallah akan meminimalkan permasalahan," ujarnya.
Sebuah
foto juga bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan. "Salah satu caranya dengan membuat
foto disertai tulisan (meme). Pesan yang disampaikan itu akan semakin kuat," jelasnya.
3. Meningkatkan Rasa Syukur
Salah satu nilai rohani yang bisa didapatkan dengan melakukan
fotografi adalah menjadi orang yang lebih bersyukur daripada sebelumnya.
Pakdhe mengungkapkan, dengan menekuni hobi ini, pasti akan memotret banyak hal, mulai dari alam sampai kehidupan sosial sehari-hari di masyarakat.
Dengan begitu, fotografer menjadi lebih tahu. Dia semakin sadar tentang berbagai ciptaan Tuhan.
"Dari kegiatan
fotografi ini saya bertemu dengan banyak orang. Saya bertemu orang-orang yang semangat membaca quran braille. Quran itu dibuat per juz dan harganya mahal," katanya.
Pertemuan itu membuatnya bersyukur dan termotivasi untuk berbuat yang terbaik.
4. Sarana Membantu Sesama
Dengan
fotografi mata dan pikiran akan lebih terbuka. Seorang fotografer akan lebih ‘melihat’ kondisi sekitar dan mulai bisa melihat sisi-sisi kehidupan dari beberapa segi dan perspektif, seperti halnya saat ia mencoba memotret suatu objek.
Foto-
foto tentang quran braille itu Pakdhe posting di media sosialnya disertai ajakan untuk bersedekah, mengumpulkan donasi untuk membeli quran braille itu.
5. Sarana Mencatat Sejarah
Lewat sebuah jepretan, seseorang bisa mengenangnya hingga beberapa tahun kemudian. Ini juga merupakan nilai plus dari
fotografi.
"Karena sebuah momen tidak bisa diulang. Memotret adalah salah satu cara untuk mengabadikan momen itu, menjadikannya sejarah, di manapun dan kapanpun."
6. Mendekatkan Semua Kalangan
Melalui kegiatan
fotografi, Pakdhe bisa mendekatkan diri dengan semua kalangan. "Melalui
foto saya berkenalan dengan milenial yang baru penempatan. Kalau ada yang minta diajarin, ya saya ajarin. Kalau dia ga mau ya mungkin karena dia ga percaya saya bisa motret," katanya.
Melalui
fotografi juga bisa menambah networking. Caranya dengan bergabung dengan komunitas
foto di setiap daerah. Jangan terpaku pada lingkup pekerjaan saja.
"Saya jika bepergian ke seluruh Indonesia punya banyak kenalan yang bisa saya hubungi. Saya tidak mungkin punya link dengan banyak tokoh kalau bukan karena
foto," imbuhnya.
7. Dengan Foto Bisa menjadi Sutradara
"
Foto itu diciptakan, bukan kebetulan. Jadi kalau mau liputan, saya sudah membuat skenarionya. Saya akan mengambil fotonya seperti apa.
Jadi kalau mau ada liputan, saya harus pertama kali datang, harus tau dan mengenal lokasinya di mana, arah cahaya dari mana, terus kalau misalnya macet, saya harus lewat mana. Semua harus sudah diperhitungkan," katanya.
Agar karya
foto bisa lebih enak dilihat, para model bisa diarahkan. Tak peduli apapun jabatannya. "Karena pecicilannya saya itu, bu Menteri sepertinya manut saja saat saya arahkan," ujarnya berseloroh.
Selain itu, agar sebuah
foto bisa "
bercerita", seorang fotografer harus memperbanyak visual literasinya.
"Semakin banyak melihat gambar, itu akan memperbanyak perbendaharaan visual kita. Salah satu medianya melalui Pinterest atau Instagram," jelasnya.
Perhatikan juga hal-hal teknis dalam memotret. Kuasai segitiga eksposur (Diafragma (bukaan), Kecepatan, dan ISO), arah cahaya, dan komposisinya.
"Karena
fotografi itu bukan seperti matematika yang satu tambah satu sama dengan dua.
Fotografi itu krispy dan tidak krispy," tegasnya.
Agar kualitas foto kita meningkat, libatkan juga orang lain untuk menilai karya foto kita.
"Jangan lupa diupload di media sosial. Biarkan saja dibully, terima saja. Jangan puas jika dipuji. Pujian bisa 'membunuhmu'," pungkasnya. (HP)
Pradirwan
Bandung, 11 Juni 2020