Suatu ketika anda diterima bekerja disuatu perusahaan. Perusahaan anda meminta anda untuk membuat NPWP pribadi sebagai salah satu persyaratan untuk mencairkan gaji anda misalnya. Masalahnya, alamat KTP anda berbeda dengan alamat perusahaan anda, sebut saja alamat KTP anda di Bandung, sedangkan alamat perusahaan tempat anda bekerja di Jakarta. Untuk datang ke KPP di Bandung tidak memungkinkan, sedangkan anda sangat membutuhkan NPWP tersebut. Bagaimana caranya agar anda dapat membuat NPWP tanpa harus pulang ke Bandung?
Longsor di rumah tetangga
Suara itu terdengar agak jelas. Suara gemericik air yang berjarak ratusan meter di saluran irigasi seberang pesawahan mengaburkan pendengaranku. Cuaca hari itu, hujan ringan yang terus-menerus mengguyur sejak siang tadi, baru berhenti ketika udara telah dingin. Aku yang sedang asik depan laptopku, sedikit terusik mendengar suara itu. "Ada apa ya? Mungkinkah suara mobil terperosok di turunan menuju komplek sebelah karena rem blong?" Pikiran itu terlintas dibenakku. Karena lokasinya ratusan meter, maka aku putuskan untuk tak mengeceknya.
7 hal agar blog nyaman dikunjungi
Sebagai seorang yang masih belajar ngeblog, pernah suatu kali saya bertanya, kenapa ya blog saya kok jarang banget dikunjungi?
5 Alasan Kenapa Permohonan NPWP Anda Ditolak
NPWP |
Sedikit saya ulas tentang NPWP. NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak, fungsinya adalah sebagai identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan, seperti halnya Nomor Identitas Kependudukan (NIK) pada KTP yang berfungsi sebagai identitas penduduk dalam menjalankan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia.
Selain itu, NPWP juga digunakan sebagai alat untuk administrasi perpajakan dan fungsi yang paling populer adalah sebagai persyaratan dokumen untuk kepentingan tertentu, misalnya pembukaan rekening baru di BCA, pembuatan passport, atau karena disyaratkan oleh perusahaan untuk pencairan gaji dan lain sebagainya.
Begitu pentingnya NPWP ini, maka agar permohonan NPWP anda tidak ditolak, kenali 5 alasan kenapa permohonan NPWP anda ditolak. Ini berdasarkan pengalaman saya saja selama ini. Mungkin juga ada alasan lainnya, anda bisa menambahkannya di kolom komentar ya pembaca yang baik.
Alasan pertama, Calon Wajib Pajak tidak memenuhi syarat Subjektif dan Objektif sebagai Wajib Pajak. Syarat Subjektif Wajib Pajak, gampangnya adalah setiap Warga Negara Indonesia yang sudah mempunyai KTP dan usia diatas 18 tahun. Bagaimana kalau dibawah 18 tahun, syaratnya sudah menikah, itu saja. Sedangkan syarat objektif Wajib Pajak adalah Wajib Pajak mempunyai penghasilan.
Alasan kedua, permohonan NPWP tidak diisi dengan lengkap dan benar. Entah karena tidak mengerti atau karena alasan apa, terkadang permohonan yang disampaikan tidak diisi dengan lengkap dan benar. Kasus yang paling sering saya temui adalah tidak diisi kolom NIK, NIK diisi tapi tidak benar, kolom alamat tempat tinggal diisi alamat tempat kerja (perusahaan), tidak mencantumkan nomor telepon, kategori Wajib Pajak tidak sesuai (biasanya wanita kawin), jumlah tanggungan dan kisaran penghasilan, bahkan ada yang tidak ditandatangani. Semua data yang diisikan harus valid, agar permohonan NPWP anda disetujui.
Alasan Ketiga, tidak melampirkan dokumen sesuai yang disyaratkan berdasarkan Per-20/PJ/2013 dan Per-38/PJ/2013. Misalnya, kategori wanita kawin memilih terpisah melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya (MT), dokumen yang disyaratkan adalah fotokopi KTP, NPWP suami, Kartu Keluarga, dan Surat Pernyataan Memilih Terpisah dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, namun salah satu atau beberapa dokumen tersebut tidak dilampirkan.
Alasan Keempat, bagi yang daftar NPWP via online, dokumen yang disyaratkan tidak di upload, atau dikirim manual dengan Surat Pengantar Dokumen (SPD) yang sudah dicetak, namun tidak disampaikan/dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) pemroses. Harusnya dokumen tersebut segera dikirimkan ke KPP Pemroses paling lambat 14 hari kerja loh dari tanggal kirim di dashboard e-reg.
Alasan kelima, yang bersangkutan sudah terdaftar. Nah, kalau sudah terdaftar, untuk apa daftar NPWP lagi? NPWP hanya diterbitkan satu kali. Walaupun pindah kerja ataupun pindah alamat, NPWP-nya ya cukup 1 saja.
Demikian, catatan saya kali ini tentang 5 alasan kenapa permohonan NPWP anda ditolak. Semoga bermanfaat.
Note: KPP Pemroses adalah KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.
referensi : ekstensifikasi423.blogspot.com
Menteri dan Singkong
Singkong |
Tiga hari yang lalu, seperti yang saya baca di berbagai media,
bapak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Yuddy
Chrisnandi, mengeluarkan Surat Edaran nomor 10 Tahun 2014 pada 21 November 2014
yang mewajibkan seluruh instansi pemerintahan menyediakan makanan lokal hasil
pertanian dalam negeri.
Sekedar curhat anak buah tentang kenaikan gaji dan bonus
Otonomi Pajak |
"Aku bukan yang terbaik, tapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik"
Akhir tahun sudah menyapa manis di depan mata. Bayangan
kenaikan BBM yang akan menjadikan harga kebutuhan bahan pokok merangkak naik
mulai sering menghampiri. Bagaimana nanti kehidupanku dan keluargaku kelak bila
harga-harga sudah naik? Sepertinya hanya kesusahan sajalah yang tergambarkan.
Cara membuat password pada file microsoft excel 2010
Adakalanya suatu dokumen kadang butuh untuk di proteksi agar
dokumen tersebut tidak sembarangan orang bisa mengaksesnya. Apa itu proteksi?
Proteksi merupakan salah satu fungsi untuk melindungi sesuatu dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
#MakasihSBY
#MakasihSBY jadi trending topik di twitter |
Untuk kesekian kalinya SBY menjadi trending topik di
twitter. Tidak seperti sebelumnya yang mengungkapkan kekecewaan dengan tagar
#ShameOnYouSBY, kali ini netizen mengucapkan terima kasih atas kepemimpinannya selama
10 tahun dengan tagar #MakasihSBY. Sampai dengan saat tulisan ini dibuat,
hastag #MakasihSBY masih menjadi trending topik.
Prosedur pembukaan Rekening BCA dan Pendaftaran NPWP
mencari alamat |
Cara membuat mailmerge
Cara membuat mailmerge (surat massal) |
PR Matematika anak kelas 2 SD, 4×6=6×4?
PR Matematika anak kelas 2 SD (image:merdeka.com |
Pradirwan - Dunia facebook dan twitter beberapa hari ini dihebohkan
dengan perdebatan tentang PR Matematika anak kelas 2 SD, 4×6=6×4?
Tak tanggung-tangung,
sampai-sampai media berita online sekelas (diantaranya) kompas.com, merdeka.com
dan tribunnews.com rajin sekali mengupdate beritanya.
Namun saya tidak akan
menceritakan ulang kronologisnya, karena sudah banyak media yang membahasnya. Di antaranya
ya situs yang saya sebutkan diatas (klik nama media di atas untuk melihat beritanya).
Tak sedikit orang yang berdebat tentang hal tersebut. Buat saya debat kayak gini yang asik, tiap orang punya pendapat masing-masing.
Tak sedikit orang yang berdebat tentang hal tersebut. Buat saya debat kayak gini yang asik, tiap orang punya pendapat masing-masing.
Tidak
ada yang mutlak benar dan salah. Semua memiliki landasan pendapat berdasarkan
pengetahuan masing-masing, yang penting tidak memaksakan kehendak dan menghakimi
bahwa kubu yang berseberangan lebih “bodoh” dari dirinya sendiri.
Saya juga bukan yang paling benar, pun demikian
profesor-profesor itu yang juga telah ikut berpendapat, mereka bukan Tuhan,
sama saja seperti saya.
Kalau mereka bisa
berpendapat, saya juga harus bisa. Setidaknya inilah alasan saya menuliskan
artikel ini sebagai catatan saya saja. Syukur-syukur ada hikmah yang bisa
diambil.
Bangsa kita ini sudah pintar. Banyak orang yang bisa dan
berani berpendapat di muka umum. Mungkin ini efek dari era reformasi sekarang
ini ditambah dengan kemajuan jaman dengan adanya media sosial (internet),
sehingga orang diseluruh dunia bisa tau apa isi kepala kita.
Namun sayangnya,
ada efek negatifnya juga, seolah kita tidak ada lagi cara yang lebih santun
untuk mengungkapkan pendapat bahkan untuk mengkritik guru kita.
Kenapa tidak didiskusikan
dulu baik-baik dengan gurunya? Bukankah guru adalah orang yang kita kasih kepercayaan
untuk mencerdaskan anak-anak (adik-adik) kita?
Berdasarkan pengalaman waktu saya dulu sekolah, seorang guru
pasti sudah menjelaskan konsep pelajaran perkalian tersebut.
Nah, untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman murid yang diajar, seorang guru lantas
memberikan Pekerjaan Rumah (PR). Lalu, di koreksi, diberikanlah nilai. Dari penilaian
tersebut dapat diketahui apakah pelajaran yang telah diberikan sudah dipahami
siswa atau belum?
Hal tersebut juga bisa menjadi alat interospeksi bagi guru,
siswa, dan wali murid. Nilai 20 (dari nilai maksimal 100) misalnya, bagi guru bisa berarti apakah metode yang
digunakan salah sehingga murid tidak dapat memahami?
Bagi murid yang diajar
mungkin berarti kenapa saya ga bisa mengerjakan soal tersebut? Bagi wali murid
adalah peringatan, bahwa anaknya tidak dapat memahami pelajaran yang diberikan
gurunya. Lantas apa yang harus dilakukan wali murid tersebut? Dan seterusnya.
Terkadang saya membayangkan, tantangan sebagai guru sekarang
tidak lagi bisa dengan leluasa mengajarkan apa yang dirinya pelajari dulu.
Mengajarkan yang sama dengan apa yang dia dapatkan dulu, dengan ilmu dan metode
yang sama.
Mereka butuh berkreasi dan berinovasi sesuai perkembangan dan
tuntutan zaman namun tetap harus sesuai dengan konsep pembelajaran dan
pelajaran yang sudah baku. Sungguh berat sekali rasanya.
Melihat cerita diberita tersebut, bahwa 4x6 dan 6x4 itu sama
saja toh hasilnya sama yaitu 24. Ketika menurut guru bahwa 4x6 itu tidak sama
dengan 6x4, ramai-ramai memprotesnya.
Saya menyimpulkan bahwa saya melihat
sekarang orang cenderung berorientasi pada hasil, tanpa melihat prosesnya. Seolah-olah
bahwa proses itu ga terlalu penting, yang penting adalah hasilnya. Mau
gimanapun caranya, kalau hasilnya sama ya prosesnya bisa dibenarkan.
Padahal dalam kehidupan nyata, terkadang proses jauh
lebih penting. Misalnya, untuk hasil lulus maka ada yang menggunakan proses
jujur, ada juga yang mencontek. Ga aneh sekarang orang berloma-lomba mencari
cara instan agar tujuannya tercapai.
Matematika bagi saya adalah ilmu yang mengajarkan proses dan hasil.
Ilmu yang mengajarkan bahwa suatu proses juga penting, tidak melulu
hasil. Ilmu yang membentuk logika dan nalar menjadi berkembang. Ilmu yang selalu
bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan nyata.
Itulah kenapa matematika selalu
masuk kesemua jurusan dan semua jenjang pendidikan, mulai TK sampai perguruan
tinggi bahkan setelah lulus pun kita selalu berhubungan dengan matematika.
Nah, pendapat saya sudah saya sampaikan. Bagaimana dengan
pendapat anda?
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)