BREAKING NEWS
Showing posts sorted by relevance for query jawa barat i. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query jawa barat i. Sort by date Show all posts

Kanwil DJP Jabar I Kumpulkan Pajak Rp29,84 Triliun

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengatakan realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2019 mencapai Rp29,84 triliun atau 85,64 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp34,85 triliun, Kamis (9/1).

Pradirwan - Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I mencatat realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2019 mencapai Rp29,84 triliun atau 85,64 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp34,85 triliun. Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengatakan meski tidak mencapai target, realisasi penerimaan pajak tahun ini tumbuh positif sebesar 5,79 persen dari tahun lalu.

Peserta rapat
"Capaian penerimaan kita berada 1 persenan di atas rata-rata penerimaan nasional sebesar 84,4 persen. Ini adalah hasil kerja keras dan hasil terbaik yang bisa kita upayakan," ungkap Neil saat memimpin rapat pembinaan perdana 2020 di Gedung Keuangan Negara Bandung (Kamis, 9/1).

Dua penerimaan pajak tertinggi diperoleh dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp16,5 triliun. Sektor penerimaan PPh non migas mengalami pertumbuhan sebesar 6,47 persen. Kedua, dari penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang terkumpul sebesar Rp12,76 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,28 persen.

Sedangkan lima sektor yang berkontribusi besar dalam penerimaan Kanwil DJP Jawa Barat I tahun 2019 yaitu sektor Industri pengolahan sebesar 29,14 persen, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 24,05 persen, jasa keuangan dan asuransi 8,52 persen, administrasi pemerintah 8,26 persen, dan sektor konstruksi 8,25 persen.

Beberapa prestasi juga berhasil diraih Kanwil DJP Jawa Barat I. "Kita berhasil memenangkan lomba video layanan masyarakat, itu patut kita syukuri. Kinerja Bidang PPIP, khususnya Penyidik, sampai 31 Desember 2019 meraih rangking 1 nasional. Bidang DP3 rangking 1 Nasional dalam realisasi penggalian potensi. Mobile Tax Unit (MTU) masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB tahun 2019," ucap Neil.

Kesempatan ini digunakan pula untuk memperkenalkan 24 pegawai yang baru masuk ke Kanwil DJP Jawa Barat I. Neil meminta, dengan adanya ‘warga baru, Kanwil DJP Jawa Barat I menjadi lebih berwarna dan lebih kompak.

"A fresh start isn’t a place, it is a mindset. Perubahan itu dari mindset. Jadi walaupun sudah lama di tempat tersebut, kalau mindset kita mau berubah ke arah yang lebih baik, kita bisa memulai perubahan itu," katanya.

Neil berharap, kinerja 2019 ini harus dievaluasi dan diperbaiki. “Kita harus lebih hebat dan lebih baik lagi di tahun 2020. Kita harus lakukan perubahan-perubahan, kita harus lakukan inovasi-inovasi, pengembangan-pengembangan, baik diri kita, profesionalisme kita, integrity kita, untuk kita isi di 2020 sehingga 'The Best' kita 'will be enough',” pungkasnya. (HP)

Pajak Kuat Indonesia Maju



sumber : pajak.go.id

Peringati HORI, Pegawai Kemenkeu Jabar Antusias Ikuti Donor Darah

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmadrin Noor saat mendonorkan darahnya di GKN Bandung, Rabu (21/10)

Pradirwan - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat menggelar donor darah di Auditorium Gedung Keuangan Negara, Bandung (Rabu, 21/10). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-74
Suasana donor darah Perwakilan Kemenkeu Jabar di GKN Bandung, Rabu (21/10) 

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengungkapkan kegiatan ini diikuti oleh pegawai dari semua unit Eselon I Kemenkeu Jawa Barat dan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung. “Donor darah kali ini diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19,” katanya.

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor saat pengecekan kesehatan sebelum mendonorkan darahnya di GKN Bandung, Rabu (21/10)

Calon pendonor telah diuji rapid test dan dinyatakan non reaktif. Sebelum memasuki gedung, mereka diminta untuk mencuci tangan menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu, melakukan pengecekan suhu tubuh, dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan.

baca juga: Jabar I Gandeng Tax Center Sebarkan Info Pajak

Menurut Neil, kegiatan donor darah ini tak hanya untuk memperingati HORI ke-74 saja. Sebelumnya, Kemenkeu Jabar telah menggelar kegiatan serupa secara rutin setiap tiga bulan sekali. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan mempererat sinergi antar sesama pegawai Kemenkeu.

baca juga : 161 Siswa SMA Ikuti Pajak Bertutur Kanwil Jabar I

Pada kesempatan ini, sekitar 95 orang pegawai dari lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat I, termasuk Neil dan sejumlah pejabat Eselon III Kanwil DJP Jawa Barat I, menyempatkan diri untuk ikut mendonorkan darahnya. (HP)

sumber :  pajak.go.id

Kanwil DJP Jawa Barat I Apresiasi Kepatuhan Forkopimda Jabar


Beberapa pejabat dan tokoh masyarakat Jawa Barat yang turut mengkampanyekan pelaporan SPT Tahunan melalui e-filing

Pradirwan - Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Erna Sulistyowati menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi, maupun Bupati/Walikota beserta Forkopimda Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Barat dan semua stakeholder yang telah melaporkan SPT Tahunan lebih awal melalui e-filing. 

“Semoga dapat menjadi teladan atau panutan bagi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, khususnya dalam hal pelaporan SPT Tahunan,” ungkap Erna di Kanwil DJP Jawa Barat I, Jl. Asia Afrika 114 Bandung (Kamis, 18/3).

Lebih lanjut ia mengajak seluruh wajib pajak untuk segera menyampaikan SPT Tahunan secara daring melalui e-filing. “Kami mengajak seluruh masyarakat, para Wajib Pajak khususnya di wilayah Jawa Barat untuk dapat segera melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi secara online sebelum tanggal 31 Maret 2021 dan SPT Tahunan PPh Badan sebelum 30 April 2021,” imbuhnya.

Erna menambahkan, ketaatan masyarakat dalam membayar pajak merupakan kontribusi warga negara terhadap pembangunan bangsa dan negara. “Karena pajak merupakan komponen terbesar dalam penerimaan Negara. Lapor SPT hari ini sudah bisa, kenapa harus nanti? Lebih Awal Lebih Nyaman. Pajak Kuat Indonesia Maju,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi tahun pajak 2020 telah dimulai sejak 1 Januari 2021. Untuk meningkatkan kepatuhan, Kanwil DJP Jawa Barat I menggelar pekan panutan penyampaian SPT Tahunan.

Berikut beberapa pejabat dan tokoh masyarakat yang turut mengkampanyekan pelaporan SPT Tahunan melalui e-filing dan berhasil kami himpun hingga Kamis (18/3).

1. Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil
2. Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto,
3. Kapolda Jabar, Irjen. Ahmad Dofiri
4. Kajati Jabar, Ade Adyaksa
5. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan
6. Kepala Satpol PP Jabar, Mochamad Ade Afriandi
7. Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat, Saipullah Nasution
8. Wali kota Bandung, Oded M. Danial
9. Bupati Garut, Rudy Gunawan
10. Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika
11. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi
12. Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir
13. Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih
14. Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata
15. Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman
16. Plh. Bupati Bandung/Pj. Sekda Kab. Bandung, Asep Sukmana
17. Plt. Wali Kota Tasikmalaya, M. Yusuf
18. Plt. Wali Kota Cimahi, Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana
19. Komandan Korem 062 Tarumanegara Garut, Muhamad Muhidin
20. Kajari Garut, Sugeng Hariadi
21. Kapolres Tasikmalaya Kota, Doni Hermawan
22. Kajari Kota Tasikmalaya, Fajaruddin Yusuf
23. Wakil Kaporestabes Bandung, AKBP Yade Setiawan Ujung
24. Wakil Wali kota Bandung, Yana Mulyana
25. Wakil Wali kota Banjar, Nana Suryana
26. Ketua DPRD Sumedang, Irwansyah Putra
27. Sekretaris Daerah Kab. Bandung Barat, Asep Sodikin
28. Kepala BPKD Kab Ciamis, Kurniawan
29. Camat Astana Anyar, Syukur Sabar
30. Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl
31. Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya
32. Pemred Tribun Jabar, Adi Sasono

HPN 2021, Jabar I Ajak Media Bantu Edukasi Pajak

Plh. Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor

 
Pradirwan - Plh. Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengajak seluruh insan pers dapat membantu upaya DJP dalam memberikan edukasi perpajakan kepada masyarakat luas. Menurut Neilmaldrin, pers menghadirkan ruang informasi yang cukup luas untuk masyarakat.

Baca juga:  DJP Jabar Berhasil Kumpulkan Pajak Rp72,25 Triliun

“Kehadiran media sebagai mitra Kanwil DJP Jawa Barat I sangat penting terutama dalam menyampaikan informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak masyarakat,” ucapnya dalam video ucapan selamat Hari Pers Nasional (HPN) 2021 yang diunggah pada kanal youtube milik Kanwil DJP Jawa Barat I di Bandung (Rabu, 10/2).


Neilmaldrin menambahkan, saat ini seluruh dunia termasuk Indonesia sedang diuji dengan adanya pandemi Covid-19, dan negara membutuhkan dana yang besar untuk menaggulangi dampak yang ditimbulkan pandemi ini. 

Baca juga: Realisasi Insentif Pajak di Jabar I Tembus Rp1 Triliun

“Negara ini membutuhkan anggaran dari pendapatan negara untuk penanganan Covid-19, terutama untuk vaksinasi dan program pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.

Baca juga: Bangun Sinergi, Jabar I Kunjungi Satpol PP Provinsi Jabar

Selain itu, Neilmaldrin pun menyampaikan agar sinergi dan kemitraan antara insan pers dan Kanwil DJP Jawa Barat I semakin baik. 

Baca juga: Lampaui Target Kepatuhan, Jabar I Raih Penghargaan

Selamat Hari Pers Nasional 2021 untuk seluruh insan pers, khususnya yang bertugas di wilayah Jawa Barat. Semoga Pers Indonesia semakin maju. Mari kita kuatkan kolaborasi  dalam memberikan informasi dan edukasi perpajakan kepada masyarakat luas, karena Pajak Kuat Indonesia Maju!” pungkasnya.

sumber: pajak.go.id

Kumpulkan Penerimaan Negara, DJP, DJBC, dan DJA Jabar Bersinergi

Video Conference 

Pradirwan - Jika ada orang yang pantas menjalankan perusahaan yang dinamai berdasarkan simbol buah dan sangat terkenal, orang itu adalah Steve Jobs. Di perusahaannya, Apple, ia mengumpulkan tim untuk kesuksesan yang terus bergema hingga hari ini.
Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Arif Priyanto.

Steve Jobs mengatakan, “Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.” Beban sebesar apa pun akan lebih mudah diangkat oleh 2 orang atau lebih daripada diangkat oleh seorang saja. Hal ini yang mendasari sebuah tim bersinergi. Tak hanya untuk lingkup satu instansi, sinergi sebuah tim dapat berisi pegawai lintas instansi atau dari bermacam latar belakang.


Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) pun mengambil filosofi ini. Sebuah sinergi dibentuk dalam bingkai Joint Programme yang berjuluk Program Sinergi Reformasi DJP-DJBC. Hasilnya tak main-main. Pada 2018, realisasi joint programme Kanwil DJP Jawa Barat I, II, III, dan Kanwil DJBC Jawa Barat sebesar Rp535 miliar dari target Rp500 miliar atau melampaui target sekitar 7 persen.

Berharap lebih sukses dari tahun sebelumnya, tahun ini Joint Programme mendapat “anggota baru” dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Rapat Monitoring dan Evaluasi Program Sinergi Reformasi DJP-DJBC-DJA di Jawa Barat ini pun digelar. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi selaku Ketua Pelaksana Harian Joint Team Pelaksanaan Reformasi Perpajakan dan Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai Tahun Anggaran 2019, Robert Leonard Marbun, memimpin rapat melalui fasilitas video conference.

Robert mengatakan monitoring dan evaluasi ini penting agar amanah mengumpulkan penerimaan Negara dapat sesuai target. “Kita ingin agar reformasi tetap dilakukan terus-menerus guna mewujudkan kondisi yang ideal dan menjawab berbagai tantangan pengumpulan Penerimaan Negara,” ujarnya, Selasa (18/06) lalu.

Dalam video conference ini dibahas kegiatan Joint Program DJP-DJBC-DJA wilayah Jawa Barat mulai dari potensi dan realisasi Joint Programme hingga kendala yang dialami. Hingga 17 Juni 2019, Realisasi Joint Programme Jabar 2019 berhasil mengumpulkan penerimaan sebesar Rp51,74 miliar.

“Tetap menjaga semangat dalam pelaksanaan Joint Programme, agar kita dapat mencapai target bersama,” pungkas Robert.

Rapat kerja yang berlangsung di Kanwil DJP Jawa Barat I itu diikuti sejumlah pejabat, diantaranya Kepala Kanwil DJBC Jawa Barat, Saepullah Nasution, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat III Catur Rini Widosari, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I diwakili oleh Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Arif Priyanto, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat II diwakili oleh Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyelidikan, Ade Lili, sejumlah Kepala Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat I, II, dan III serta jajaran Kanwil DJBC Jawa Barat.

Sebagaimana diketahui, Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 481/KMK.01/2018 tentang program sinergi reformasi DJP-DJBC memuat 8 (delapan) inisiatif Sinergi Utama yaitu Joint Analisis, Joint Audit, Joint Collection, Joint Investigasi, Joint Proses Bisnis, Single Profile, Secondment, dan Program Sinergi Lainnya menjadi landasan kerja kegiatan ini. (HP)

sumber: pajak.go.id

UIN SGD Siap Jadi Mitra DJP untuk Edukasi Perpajakan

Ketua Jurusan Administrasi Publik FISIP UIN SGD Bandung Khaerul Umam dalam Rapat Koordinasi Program Tax Center UIN SGD bersama Kanwil DJP Jawa Barat I melalui video conference di Bandung (Selasa, 5/1).

Pradirwan - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung siap menjalankan peran sebagai mitra DJP dalam meningkatkan kesadaran pajak dimulai dari civitas akademika di lingkungan kampus.

Demikian disampaikan Ketua Jurusan Administrasi Publik FISIP UIN SGD Bandung Khaerul Umam dalam Rapat Koordinasi Program Tax Center UIN SGD bersama Kanwil DJP Jawa Barat I melalui video conference di Bandung (Selasa, 5/1).

Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus Tax Center UIN SGD Bandung dan Perwakilan Pegawai Bidang P2Humas Kanwil DJP Jawa Barat I.
Bidang P2humas Kanwil DJP Jawa Barat I

Kepala Seksi Kerja Sama dan Humas Kanwil DJP Jawa Barat I Sintayawati Wisnigraha menyambut baik hal itu.

Menurut Sinta, UIN SGD dengan jumlah Dosen Pengajar/tenaga pendidik lebih dari seribu orang dan jumlah mahasiswa lebih dari 18 ribu orang, sangat potensial untuk menjadi kampus mitra edukasi perpajakan yang besar di wilayah Jawa Barat.

Tax Center di Jurusan Administrasi Publik FISIP UIN SGD dapat menjadi pusat informasi dan edukasi pajak bagi para dosen, tenaga pendidik maupun mahasiswa sebagai calon wajib pajak.

Lebih lanjut, Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Jawa Barat I Oki Rusdyar Kashmir Putra memaparkan program Relawan Pajak dan Inklusi Kesadaran Pajak di lingkungan Perguruan Tinggi.

Ia berharap melalui sinergi dan kerjasama yang baik antara kedua pihak, ke depan UIN SGD dapat menjadi salah satu kampus sadar pajak dan mendukung upaya Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak bagi negara. (ADA)

Sumber: pajak.go.id

Kanwil DJP Jabar I Beri Penghargaan Kantor Pelayanan Terbaik 2018

Para pemenang Penganugerahan Kantor Pelayanan Terbaik 2018 Kanwil DJP Jawa Barat I

Pradirwan - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat I menggelar Penganugerahan Kantor Pelayanan Terbaik tahun 2018 di Auditorium Gedung Keuangan Negara Bandung (Kamis, 18/10). 

Penganugerahan yang diberikan guna meningkatkan kualitas pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) serta mampu mempercepat reformasi birokrasi untuk mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Keuangan.

Neil : Jangan Bangga dengan Gaji Besar

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor memberikan santunan kepada anak-anak Khanzul Ummah Cikalong Wetan, KBB, Kamis (16/5).

Pradirwan - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I menggelar kegiatan sosial pada bulan suci Ramadan ini. Salah satu kegiatan tersebut adalah menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu, di Aula Kanwil DJP Jabar I, Jalan Asia Afrika No.114, Bandung, Kamis (16/5).

Pelepasan pegawai purnabakti, Maman Yusman Suhel.

Kanwil DJP Jawa Barat I mengundang 40 anak dari Khanzul Ummah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Acara diawali dengan pelepasan pegawai purnabakti, Maman Yusman Suhel. Selanjutnya, para pegawai mendengarkan pengarahan Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor.

Neil menuturkan untuk tidak lupa bersyukur. "Saya mengingatkan kembali pada diri saya dan teman-teman semua, jangan lupa bersyukur. Ini penting, karena kita seringkali lupa atau sulit bersyukur. Kita berbuat sesuatu lebih di kantor ini dengan bahan bakar rasa syukur itu,” ucapnya.

Ia lantas mengajak para pegawai untuk merenung. "Saya sudah tanya beberapa pegawai di KPP-KPP, siapa yang tidak bisa buka puasa bareng keluarga? Itu jumlahnya lebih sedikit daripada yang berbuka puasa dengan keluarganya. Coba renungkan, seandainya untuk bertemu keluarga saja teman-teman semua harus naik pesawat. Syukurilah kenikmatan itu. Ada sejuta alasan untuk kita bersyukur, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur," tegasnya.
Kakanwil DJP Jabar I menyampaikan arahan kepada seluruh pegawai

Lebih lanjut Neil meminta agar para pegawai meningkatkan kinerja. "Kita seringkali terperangkap dalam batasan rutinitas, ke kantor, bekerja seperti biasa, lalu pulang. Itu tidak salah. Tapi waktu kita sama. Kita bisa berbuat lebih dari itu. Acara ini untuk meningkatkan kebersamaan kita. Ayolah, kita jadikan kantor ini menjadi keluarga kedua, maksimalkan fungsi kita, peranan kita, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan kita. Terlebih kita berperan besar dalam kemajuan bangsa ini secara keseluruhan," kata Neil.

Neil lantas mengutip sebuah cerita. Suatu ketika ada seorang pemuda yang datang kepada Imam Syafi'i Rahimahullah lalu mengadukan tentang kesempitan hidup yang ia alami. Ia memberitahukan bahwa ia bekerja sebagai pekerja upahan dengan gaji 5 dirham. Dia meminta saran bagaimana melepaskan kesempitan hidup itu.

"Minta gajimu untuk dikurangi jadi 4 Dirham," kata Imam Syafi'i.

Orang itu pergi melaksanakan perintah Imam Syafi'i sekalipun ia tidak paham apa maksud dari perintah itu. Setelah berlalu beberapa lama, orang itu datang lagi kepada Imam Syafi'i untuk mengadukan tentang kehidupannya yang tidak banyak kemajuan.

"Kalau begitu minta gajimu untuk dikurangi jadi 3 Dirham," ujar Imam Syafi'i.

Orang itupun pergi melaksanakan anjuran Imam Syafi'i dengan perasaan sangat heran. Setelah berlalu sekian hari, orang itu kembali lagi menemui Imam Syafi'i dan berterima kasih atas nasehatnya. Ia menceritakan, uang 3 dirham justru bisa menutupi seluruh kebutuhan hidupnya, bahkan hidupnya menjadi lapang. Ia menanyakan apa rahasia di balik itu semua?

Imam Syafi'i menjelaskan, pekerjaan yang ia jalani itu tidak berhak mendapatkan upah lebih dari 3 dirham. Kelebihan 2 dirham itu telah mencabut keberkahan harta yang ia miliki ketika tercambur dengannya.

Menurut Neil, kisah tersebut bisa menjadi pelajaran sangat berharga dalam bekerja. Jangan terlalu berharap gaji besar bila pekerjaan hanya sederhana. Jangan berbangga dulu mendapatkan gaji besar, padahal etos kerjanya sangat lemah atau tidak seimbang dengan gaji yang diterima.

"Bila gaji yang diterima tidak seimbang dengan kerja yang kita lakukan, artinya kita sudah menerima harta yang bukan hak kita. Itu semua akan menjadi penghalang keberkahan harta yang ada, dan mengakibatkan hisab yang berat di akhirat kelak, Mari evaluasi diri, apakah penghasilan yang kita terima selama ini sudah sesuai dengan kinerja kita," katanya.
Ustad Harry Gunawan saat memberikan tausiah Ramadan

Dalam acara itu Kakanwil dan beberapa Kabid membagikan uang santunan dan goodie bag kepada anak-anak. Acara diakhiri tausiyah oleh Ustad Harry Gunawan dan buka puasa bersama. (*HP)

Sumber : 
Galamedia
Bisniscom

Ditjen Pajak Kunjungi Kanwil BPN Jabar, Ini yang Dibahas

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo bersama Kepala Kanwil BPN Prov. Jawa Barat Yusuf Purnama saat kunjungan kerja, Rabu (09/01/2019).

Pradirwan - Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo berkunjung ke Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat di Jl. Soekarno-Hatta No.638, Bandung, Rabu, (09/01). Kunjungan kerja tersebut untuk bersinergi dengan berbagai Instansi, Lembaga, Asosiasi, dan Pihak lainnya (ILAP) dalam rangka peningkatan penerimaan pajak, khususnya di Kanwil DJP Jawa Barat I.

“Selain bersilaturahmi, pertemuan ini untuk membahas bentuk-bentuk kerja sama yang dapat dilakukan terkait dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kedua belah pihak,” ungkap Yoyok.

Yoyok menuturkan bahwa koordinasi dengan Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat ini sudah pernah dilakukan. “Dengan Kakanwil BPN terdahulu pernah juga dibicarakan rencana kerja sama dalam hal pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak ( KSWP ) pada pendaftaran hak pertama kali dan pendaftaran peralihan hak, sekaligus penyelenggaraan layanan terpadu satu atap dari 3 instansi yaitu DJP, BPN, dan Pemda dengan sistem on-line,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) telah mengatur, kewajiban pemberian data dan informasi kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 35 dan 35A, dimana setiap ILAP, wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2012, jenis data dan informasi yang disampaikan kepada DJP berupa data dan informasi yang berkaitan dengan kekayaan atau harta dan utang yang dimiliki, penghasilan yang diperoleh atau diterima dan biaya yang dikeluarkan dan/atau yang menjadi beban, transaksi keuangan, dan kegiatan ekonomi orang pribadi atau badan.

“Data-data itu dapat menjadi bahan pengawasan kami kepada Wajib Pajak. Dengan dilakukan secara on-line, nantinya penelitian formal dapat dilakukan secara terintegrasi yang meliputi validasi keabsahan dokumen pembayaran, baik atas bukti pembayaran PPh final maupun BPHTB sehubungan dengan pengalihan hak atas tanah. Untuk PPh final, validasi mengacu kepada Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang rekonsiliasinya dilakukan secara on-line oleh DJP,” kata Yoyok.

Yoyok menegaskan, bahwa semua data yang diterima DJP dari BPN hanya digunakan untuk kepentingan perpajakan. “Secara keseluruhan, hasil sertifikasi tanah oleh BPN ataupun proses pengalihan hak dapat menjadi bahan bagi DJP untuk penggalian potensi melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi perpajakan,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat Yusuf Purnama menyambut baik. Menurutnya, berdasarkan tugas dan fungsinya, BPN bisa bersinergi dengan DJP. “Secara umum BPN memiliki tugas dan fungsi antara lain melaksanakan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah, dan melaksanakan kebijakan di bidang pengendalian dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan, pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi tanah. Mungkin, data-data itu bisa dimanfaatkan DJP untuk meningkatkan penerimaan Negara,” ujarnya.

Yusuf menambahkan, dengan adanya peningkatan target sertifikasi tanah dengan sistem Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilakukan di setiap jenjang pemerintahan, mulai dari setiap Desa, hingga Kabupaten/Kota, maka langkah berikutnya pihak Pemda akan menerbitkan Nomor Objek Pajak (NOP) baru. Khusus wilayah kota Bandung semua telah dipetakan dengan sistem PTSL.

“Sekitar 1.273 juta bidang yang menjadi target, 900-an ribu bidang telah bersertifikat. Semua bidang itu harus dipastikan memiliki Nomor Objek Pajak (NOP). Hingga bidang yang hanya berupa semak-semak pun harus terpetakan dan diketahui Wajib Pajaknya. Deangan PTSL itu langsung dapat diketahui seseorang punya berapa bidang, sehingga dapat dilakukan penggalian potensi,” tuturnya.

Ia menyebut, dari 27 satker di lingkungan Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat, nilai transaksi yang tercatat sehubungan dengan pendaftaran atau pengalihan hak mencapai Rp4,8 T selama tahun 2018.

“BPN telah menggunakan sistem untuk proses permohonan masyarakat baik pendaftaran, balik nama, roya, sehingga semua proses dapat dimonitor. Yang perlu diwaspadai adalah adanya itikad tidak baik dari pihak-pihak tertentu yang menimbulkan image negatif bagi BPN. Misalnya, permohonan telah diselesaikan oleh BPN, namun tidak segera disampaikan kepada pihak pemohon, sehingga terkesan dipersulit,” imbuhnya.

Sebagai langkah berikutnya, Kakanwil BPN Provinsi Jawa Barat merencanakan akan mengajak pihak Kanwil DJP Jawa Barat I pada Rapat Kerja BPN Provinsi Jabar yang akan diselenggarakan pada akhir Januari 2019. (HP/SW)

***

artikel ini ditulis untuk pajak.go.id dan telah ditayangkan sejak tanggal 14/01/2018

Bea Cukai Jabar Antusias Lapor SPT Tahunan Lebih Awal

Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Jawa Barat I Oki Rusdyar Kashmirputra

Pradirwan - Kanwil DJP Jawa Barat I menggelar sosialisasi dan asistensi pengisian Surat Pembertahuan (SPT) Tahunan secara e-Filing melalui aplikasi Zoom Meeting di Bandung (Kamis, 11/2). Sosialisasi ini diikuti sekitar 60-an pegawai Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Jawa Barat.

Baca juga: HPN 2021, Jabar I Ajak Media Bantu Edukasi Pajak

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kanwil DJBC Jawa Barat Nurtanti Widyasari menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara ini. “Pengisian SPT Tahunan ini penting. Sebagai warga negara yang baik, harus memenuhi kewajiban kita terhadap negara, salah satunya dengan mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas dan menyampaikannya ke DJP,” ujarnya.  

Lebih lanjut ia mengatakan, kewajiban menyampaikan SPT Tahunan ini bagi sebagian pegawai mungkin sudah menjadi hal rutin. Namun tidak menutup kemungkinan ada sebagian pegawai lainnya yang baru melakukan pengisian dan penyampaian SPT Tahunan ini. “Sebagai jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kami harus memberi contoh bagi (pegawai di) intansi lain,” ungkapnya.

Baca juga: Lampaui Target Kepatuhan, Jabar I Raih Penghargaan

Menurutnya, penyampaian SPT Tahunan para pegawai Kemenkeu disampaikan lebih awal. “Jika wajib pajak lain paling lambat 31 Maret 2021, tetapi kami harus menyampaikan SPT Tahunan paling lambat akhir Februari ini. Jadi harus lebih awal,” ungkapnya.  

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Jawa Barat I Oki Rusdyar Kashmirputra menjelaskan, dalam sistem perpajakan self assessment, setiap wajib pajak yang telah memiliki NPWP memiliki kewajiban untuk melakukan perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajaknya secara mandiri.

“Kami mengarahkan pelaporan SPT Tahunan dilakukan wajib pajak secara online (e-Filing). Terlebih saat ini kita sedang dalam masa pandemi Covid-19. Layanan DJP diarahkan ke online untuk meminimalkan penyebaran virus tersebut,” ujar Oki.

Baca juga: Jabar I Dorong Peran Konsultan Bantu Kejar Target Pajak

Oki menambahkan, untuk para pegawai atau karyawan, setidaknya ada tiga hal yang harus disiapkan saat akan menyampaikan SPT Tahunan secara online melalui e-Filing. “Yaitu NPWP, EFIN, dan bukti potong 1721-A1 untuk pegawai swasta dan 1721-A2 untuk ASN. Sepanjang sudah punya akun djp online dan tidak lupa password-nya, EFIN tidak diperlukan,” jelas Oki.

Dalam bukti potong yang diperoleh dari bendahara, wajib pajak harus memperhatikan penghasilan neto, jumlah pajak yang telah dilakukan pemotongan, dan tanggal pemotongan pajak. Beberapa informasi tersebut nanti dimasukkan ke laman pajak.go.id dalam menu e-Filing.

Baca juga: Bangun Sinergi, Jabar I Kunjungi Satpol PP Provinsi Jabar

Oki berharap, acara ini dapat menambah wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan secara mandiri melalui e-Filing sehingga kepatuhan wajib pajak di Kanwil DJP Jawa Barat I akan semakin meningkat. (HP)

sumber: pajak.go.id

DJP Dorong UMKM Menuju Sistem Digital

Pembukaan Gebyar UMKM Sahabat Pajak
Pembukaan Gebyar UMKM Sahabat Pajak

Pradirwan - Kanwil DJP Jawa Barat I menggelar acara Business Development Services (BDS) 2019 dengan tajuk “Gebyar UMKM Sahabat Pajak” di Auditorium Gedung Keuangan Negara (GKN), Jalan Asia Afrika No.114 Kota Bandung (Selasa, 02/07). Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda menyambut Hari Pajak Nasional yang diperingati setiap 14 Juli.

Baca juga: 
Berburu Hikmah dari Kumpulan Kisah

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor mengatakan BDS ini merupakan program rutin yang dilaksanakan sejak 2015 lalu dalam rangka membina dan mendorong pengembangan UMKM. "Melalui BDS ini, kami mendorong dan membina secara berkesinambungan sehingga meningkatkan kesadaran, keterikatan, dan kepatuhan terhadap pajak," ujarnya.

Baca juga: 
KPP Ciamis-BNI Ajarkan ‘Berbisnis Out Of The Box’

Menurutnya, saat ini jumlah pelaku UMKM mencapai sekitar 60 juta dan berkontribusi sebanyak 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) skala nasional. Namun, kata dia, hanya 1,5 juta yang tercatat sebagai pembayar pajak. "Dari UMKM tersebut, jumlah kontribusinya sebesar 2,2% terhadap total penerimaan pajak penghasilan yang dibayarkan sendiri oleh wajib pajak," ungkapnya.

Neil menjelaskan, Kanwil DJP Jawa Barat I berupaya memberikan pembinaan yang tepat untuk pelaku UMKM agar bisa melakukan manajemen usaha yang baik. Hal ini dimaksudkan agar bisnisnya dapat terus berkembang dan menjadi besar. "Sejalan dengan Era Revolusi Industri 4.0, maka para pelaku UMKM juga harus terbuka untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru," ucapnya.

Baca juga:   
Neil Bekali Pegawai Baru Visi DJP dan Reformasi Pajak

Neil berharap, secara bertahap UMKM diharapkan dapat bertransformasi dari sistem konvensional menuju sistem digital. Menurutnya, dengan menggunakan sistem digital UMKM bisa berdaya saing lebih tinggi. "Dari sisi pemasaran, adopsi teknologi informasi memberikan jangkauan pasar yang jauh lebih luas. Sementara dari sisi operasional, adopsi teknologi digital akan memberikan efektivitas dan efisiensi yang besar," jelasnya.

Ia menambahkan, penggunaan teknologi juga akan meningkatkan penerimaan perpajakan. "Jika usaha makin mapan dan berkembang, maka peluang berkontribusi kepada negara lewat pembayaran pajak akan semakin baik," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam acara tersebut diisi seminar pengembangan bisnis UMKM. Ketua Komunitas Benua Citra Niaga Balantik, Mohammad Fadli, menjadi pembicara. Fadli menyampaikan materi tentang Perencanaan Usaha dan Perijinan yang dilakukan komunitasnya sejak tahun 2015. "Komunitas kami berdiri sejak 2015, terus berkembang hingga saat ini beranggotakan 300 UMKM di Bandung," ujar Fadli.

Selain peserta dari Komunitas Benua Citra Balantik, Asosiasi Industri Menengah Kecil Agro (AIKMA) turut serta meramaikan acara ini. Komunitas yang berdiri sejak 2006 itu beranggotakan UMKM yang sebagian besar bergerak di industri makanan minuman, dan lebih spesifik lagi anggotanya didominasi oleh kaum ibu-ibu. Dua komunitas UMKM inilah yang menjadi "UMKM Sahabat Pajak” Kanwil DJP Jawa Barat I.

Hal ini ditandai dengan Penandatanganan MoU antara Kanwil DJP Jawa Barat I dengan Benua Citra Niaga Balantik dan AIKMA. MoU ini berupa kesepakatan kerjasama dalam membina dan mendorong pengembangan usaha UMKM secara berkesinambungan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kontribusi UMKM kepada negara.

Anggota Benua Citra Niaga Balantik dan AIKMA meramaikan bazar dengan berbagai pilihan menarik berupa produk fashion, craft, dan kuliner beraneka ragam. Pengunjung yang terdiri dari pegawai di lingkungan Gedung Keuangan Negara dan kantor-kantor di sekitar jalan Asia Afrika tampak memadati Auditorium GKN.

Kegiatan BDS ini menjadi langkah awal bersama antara Kanwil DJP Jawa Barat I dengan para UMKM Sahabat Pajak untuk bersinergi dan menjalin kerja sama yang berkesinambungan dengan semangat memberikan kontribusi terbaik untuk negeri Indonesia sekaligus meningkatkan kesadaran pajak UMKM. (HP)

sumber : pajak.go.id

Kisah Haru dari Rumah Pejuang Kanker Ambu

Rumah Pejuang Kanker Ambu

Pradirwan
- Jalan selebar satu mini bus itu membentang tak jauh dari jalan utama menuju pasar Sederhana, Bandung. Jalan Bijaksana Dalam, nama jalan itu, lebih mirip gang yang bisa dilewati mobil. Ujung jalannya cenderung menyempit. Tak bisa lagi dilalui kendaraan beroda empat. 

Sayup-sayup suara anak-anak bernyanyi dari dalam sebuah rumah bernomor 11 yang terletak di sisi kiri jalan itu. Keriuhan khas anak-anak, seperti sebuah pesta ulang tahun. Rupanya beberapa badut menyambangi rumah itu. Mereka datang menghibur sekitar 20 anak. Beberapa di antaranya berusia di bawah 5 tahun. Dari wajah riangnya, nampaknya anak-anak itu melupakan sejenak derita yang sedang mereka alami.

"Mereka ini datang dari jauh dengan semangat meraih kesembuhan. Anak-anak ini tak hanya berasal dari sekitar Jawa Barat. Ada dari Samarinda, Lampung, Jambi, Batam, dan daerah lainnya," ungkap Dewi Nurjannah, Jumat (10/7). 

Wanita berusia 48 tahun itu bercerita ihwal kedatangan mereka berkumpul di Rumah Pejuang Kanker Ambu, rumah singgah untuk penderita kanker yang sedang berobat.

"Saya seorang ibu yang memperjuangkan anaknya. Saya mengerti bagaimana rasanya memperjuangkan anak supaya sehat itu seperti apa," tuturnya.

Ambu, demikian wanita itu akrab disapa, mengisahkan pengalamannya dulu memperjuangkan hidup anaknya.

"Ambu dulu kekurangan materi sama sekali. Alhamdulillah diberikan kesempatan selama 2,5 tahun. Selama 2,5 tahun itu Ambu tak pernah pulang," tutur wanita yang berasal dari Banyuresmi, Garut itu.

Kehidupan sehari-harinya berjalan hanya sekitar kontrakan dan rumah sakit. 

"Waktu itu anak Ambu terkena retino blastoma (kanker mata). Benjolannya baru segede gini (masih kecil). Ternyata di rumah sakit banyak yang benjolannya lebih besar. Di situ Allah menunjukkan berbagai macam-macam penyakit. Dari situlah Ambu bisa bersyukur dan menerima apa arti hidup ini yang sesungguhnya," imbuhnya.

Pengalaman pedih itu membuatnya banyak belajar tentang makna kehidupan. Hari-hari yang dilaluinya di rumah sakit dan kontrakan membuatnya tersadar bahwa ia harus lebih banyak bersyukur. Baginya, syukur tak cukup diucapkan, namun harus diwujudkan dalam perbuatan. 

"Setelah masa perjuangan itu, akhirnya Allah memberikan takdir terbaik kepada anak Ambu. Anak Ambu meninggal di usia 3,5 tahun," kenangnya. 

Ambu

Berkaca dari pengalamannya, ia jadikan Rumah Pejuang Kanker Ambu sebagai representasi rasa syukur itu, agar semakin banyak masyarakat kurang beruntung yang terbantu. 

"Saat berobat, mereka butuh "rumah kedua" sebagai tempat tinggal sementara, obat-obatan (yang tidak ditanggung BPJS), operasional (biaya hidup) sehari-hari, hingga biaya antar-jemput dari dan ke setiap daerah asal mereka. Mohon maaf, mereka ini benar-benar tidak mampu. Karena pernah merasakan di posisi mereka, alhamdulillah Allah membangkitkan lagi jiwa dan raga Ambu, supaya tetap disiplin memperjuangkan mereka. Alhamdulillah Allah mudahkan menolong mereka," ungkapnya. 

Untuk menopang operasional yayasannya, Ambu dibantu donasi dari para donatur. Sejak didirikan 9 tahun lalu, ia mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, ia selalu berpikir positif. 

"Kami yakin, Allah akan mendatangkan orang-orang yang diketuk hatinya supaya datang kesini tanpa perlu meminta. Seperti saat ini. Ambu juga tak pernah mengira akan bertemu dengan Bapak-bapak dari Kanwil Pajak Jabar I yang datang ke rumah perjuangan ini. Ini atas kuasa Allah. Kami bersyukur kepada Allah SWT," pungkasnya.

Kedatangan rombongan Kanwil DJP Jawa Barat I ke Rumah Pejuang Kanker Ambu untuk menyerahkan donasi hasil penggalangan dana para pegawai Kanwil DJP Jawa Barat I. 

Penyerahan Donasi dari Kanwil DJP Jawa Barat I kepada Rumah Pejuang Kanker Ambu

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor mengatakan, penggalangan dana tersebut merupakan wujud kepedulian Kanwil DJP Jawa Barat I terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. 

“Selain itu, kegiatan DJP Peduli ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Pajak tahun 2020 yang jatuh pada tanggal 14 Juli,” katanya. 

Neil menjelaskan, sesuai dengan tema Hari Pajak 2020 yaitu “Bangkit Bersama Pajak dengan Semangat Gotong Royong”, diharapkan kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh insan pajak ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan dan akan bangkit bersama-sama menghadapi kondisi saat ini. 

“Kami mengajak untuk bersama-sama bangkit, bergotong-royong, saling membantu, dan sebagainya. Bagi kami, bukankah akan lebih menyenangkan hati ketika kita semua bisa bersilaturahmi dan berbagi? Semoga (donasi yang diberikan) dapat bermanfaat,” ujar Neil. (HP)

*) artikel ini dipublikasikan juga di Ayo Bandung

Baca juga: 

Wujudkan Sinergisme, Kedua Kanwil di Jabar Ini Jalin Kerjasama


Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Yoyok Satiotomo dan Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Ibnu Chuldun menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Jl. Jakarta No. 27, Bandung, Senin (17/12).


Pradirwan - Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Yoyok Satiotomo dan Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Ibnu Chuldun menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang merupakan wujud upaya sinergi kedua instansi dalam pelaksanaan tugas dan dedikasi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bangun Strategi Penyuluhan Efektif, DJP Jabar I Gelar Forum

Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Ani Natalia saat menjadi pemateri Public Speaking dalam Forum Penyuluhan Kanwil DJP Jawa Barat I, (Senin, 20/08/2018)

Pradirwan - Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I menggelar Forum Penyuluhan di Gedung Keuangan Negara Bandung, Senin (20/8) hingga Selasa (21/8).

Kegiatan yang mengambil tema "Membangun Strategi Penyuluhan Efektif sebagai Penunjang Penerimaan" ini diikuti para Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, Kepala KP2KP, dan para penyuluh pajak di lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat I.

Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Ani Natalia berkesempatan memberikan materi public speaking di hari pertama forum ini.

"Pastikan semua hal yang ditampilkan, berbicara atau diam seribu bahasa, harus memiliki makna," pesannya.

Sementara itu, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo disela-sela acara mengatakan agar strategi penyuluhan bertujuan kepada peningkatan kepatuhan. "Saya meminta agar setiap penyuluhan bisa menyadarkan para Wajib Pajak untuk menyampaikan SPT Tahunan. Kepatuhan penyampaian SPT Tahunan bisa meningkatkan penerimaan," ujarnya.

Memasuki hari kedua, peserta diberikan materi Powerful Points with Powerpoint oleh pelaksana Subdit Penyuluhan Adhika Bibing Purwanto.

"A good set of slide won't magically make your talk great. But a great talk is really hurt by terrible slides," ujar Bibing mengutip pernyataan Zach Holman saat memulai sesinya, Selasa (21/8). Menurutnya, pernyataan Holman tersebut masih relevan hingga saat ini dan menjadi pegangan agar membuat presentasi semakin powerful.

Bibing menyampaikan 3 materi pokok yaitu kesalahan-kesalahan dalam pembuatan slide, persiapan perencanaan, dan kiat-kiat membuat slide yang baik.

Acara selanjutnya diisi dengan evaluasi kegiatan penyuluhan semester I/2018 oleh Kepala Bidang P2Humas Kanwil DJP Jawa Barat I, Reny Ravaldini, serta sesi berbagi oleh dua Kepala Seksi (Kasi) Ekstensifikasi dan Penyuluhan, Pulung Setio Wibowo dari KPP Pratama Bandung Tegallega dan Nur Hidayat dari KPP Pratama Bandung Cicadas.

Pulung menyampaikan motivasi dalam memberikan edukasi perpajakan. "Menjadi apa pun kita, haruslah bermanfaat untuk sesama. Termasuk menjadi Penyuluh Pajak, karena dapat memberi manfaat bagi Wajib Pajak," ungkap Pulung.

Sementara itu, Nur Hidayat menekankan pentingnya manajemen penyuluhan. "Setiap akan melaksanakan penyuluhan, tahapan-tahapan penyuluhan harus dilakukan. Sebagai contoh, membuat check list perlengkapan penyuluhan dan penanggung jawabnya, agar ketika terjadi hal diluar rencana, lebih cepat mitigasi dan mencari solusinya," ungkap pria yang akrab disapa Enha ini.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta memiliki bekal ilmu lebih banyak sebagai tenaga penyuluh sehingga edukasi perpajakan dapat lebih mudah dipahami wajib pajak. (/*HP)

sumber: pajak.go.id

TASYA, Layanan Konsultasi Online Ala DJP Jabar I

Tasya jabar I
TASYA, layanan konsultasi perpajakan Kanwil DJP Jawa Barat I resmi diluncurkan Kamis (26/03) untuk membantu wajib pajak menunaikan hak dan kewajibannya. 

Pradirwan –  Kanwil DJP Jawa Barat I mengembangkan Layanan Konsultasi via Chat Otomatis agar pelayanan terhadap Wajib Pajak berjalan lebih baik.

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor mengatakan, layanan konsultasi ini diberi label TASYA yang merupakan akronim dari TAnya SaYA. 

"TASYA berangkat dari semangat melayani Wajib Pajak dan membantu memberikan kemudahan agar Wajib Pajak dapat menunaikan hak dan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap Neil dalam keterangan resminya, Kamis (26/03/2020).

TASYA dapat dihubungi via chat WhatsApp di nomor 081326422117 (wa.me/6281326422117) atau melalui Direct Message (DM) akun instagram @pajakjabar1 (https://www.instagram.com/pajakjabar1).

"Layanan ini bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan umum perpajakan kapan dan di manapun karena bisa diakses 7 x 24 jam," imbuhnya. 

Sebagaimana diketahui, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meniadakan sementara pelayanan perpajakan langsung di Tempat Pelayanan Terpadu pada Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia mulai 16 Maret hingga 5 April 2020. 

Peniadaan sementara pelayanan perpajakan yang dilakukan secara langsung ini, termasuk juga pelayanan perpajakan yang dilakukan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTST) dan Layanan Luar Kantor (LDK). 

"Untuk mengantisipasi permintaan layanan online yang semakin meningkat, terlebih selama masa darurat wabah Covid-19, kami memperkenalkan TASYA," jelasnya.

Ada 6 fitur utama TASYA, yaitu panduan pajak, persyaratan pajak, formulir pajak, tenggat pajak, tanya dan konsultasi, serta daftar kontak KPP se-Kanwil DJP Jawa Barat I. 

Kehadiran TASYA akan menambah akses Wajib Pajak untuk mendapatkan informasi selain melalui call center 1500 200, chat @kring_pajak baik via twitter maupun website www.pajak.go.id, dan telepon atau media sosial kantor pajak.

Peluncuran TASYA juga bertujuan membuat layanan kepada wajib pajak semakin efektif dan dapat menjangkau Wajib Pajak milenial yang sudah terbiasa dengan chatting.

"Semoga bisa berdampak positif terhadap kepatuhan wajib pajak, karena #PajakKuatIndonesiaMaju," tutur Neil. 

Berdasarkan data pada sistem administrasi Kanwil DJP Jawa Barat I, sampai dengan Selasa (24/3/2020) tercatat sebanyak 536.164 SPT Tahunan yang masuk secara on line atau 35,47% dari jumlah 1.470.350 wajib pajak terdaftar yang wajib menyampaikan SPT. 

Dari keseluruhan SPT yang masuk tersebut, 90,24% nya atau sejumlah 483.821 SPT dilaporkan melalui e-filing, sedangkan sisanya melalui kanal lainnya.

"Masih terdapat 934.186 wajib pajak yang belum melaporkan SPT Tahunan dan berpotensi membutuhkan layanan konsultasi pengisian SPT maupun perpajakan lainnya," pungkasnya. (*HP)


Inilah Juara Lomba Spectaxcular 2021 Kanwil DJP Jabar I

Spectaxcular 2021 Kanwil DJP Jawa Barat I digelar secara daring, Senin (22/3) 

Pradirwan - Kanwil DJP Jawa Barat I menggelar Spectaxcular 2021 secara daring melalui zoom meeting di Gedung Keuangan Negara, Bandung, Senin, 22 Maret 2021.

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Erna Sulistyowati menyampaikan, saat ini pemerintah terus berupaya melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional termasuk di dalamnya program vaksinasi Covid-19, perlindungan sosial, pemulihan sektor pariwisata, dukungan UMKM, dan pembiayaan korporasi serta insentif perpajakan.

“Menunaikan kewajiban pajak dengan baik dan benar termasuk salah satu cara berkontribusi kepada negara. Manfaatkan kemudahan layanan on line DJP untuk melaporkan pajak Anda,” tutur Erna.

Acara yang dikemas dalam format talkshow dengan tema “Pajak Untuk Vaksin Kita” ini diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari perwakilan pegawai di lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat I, wajib pajak, relawan pajak, Tax Center dan masyarakat umum. 

Narasumber yang hadir yaitu Dr. dr. Tauhid Nur Azhar (Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 BPPT Kemenristek RI) dan Andi Setiawan (Kepala KPP Madya Bandung), dengan Moderator Aditya Wibisono (Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi KPP Pratama Bandung Bojonagara).

Selain talkshow, rangkaian acara Spectaxcular kali ini juga diramaikan dengan pengumuman Lomba Artikel dan Foto dengan tema “Pajak Untuk Vaksin Kita” untuk menggugah kepedulian dan kesadaran pajak masyarakat.

Plh. Kepala Bidang P2Humas Kanwil DJP Jawa Barat I Denny Surya Sentosa mengatakan, penilaian lomba ini tak hanya melibatkan pihak internal DJP, tetapi melibatkan juga pihak eksternal yang kompeten di bidangnya masing-masing. 

"Untuk penilaian artikel ada beberapa kriteria yang kami nilai di antaranya kesesuaian dengan tema dan ketentuan lomba, kaidah penulisan, dan gagasan atau makna yang disampaikan," ujar Denny seusai acara. 

Denny menambahkan, sejak dibuka pada Senin pekan lalu (15/3/2021), puluhan artikel opini disampaikan peserta. 

"Hanya berselang 5 hari, kami menerima lebih dari 30 artikel. Menariknya, pesertanya beragam, ada dari masyarakat biasa, kalangan akademisi, dan mungkin dari wartawan—terlihat dari cara menulisnya," jelas Denny. 

Sedangkan kriteria penilaian untuk lomba foto di antaranya foto yang dilombakan sesuai tema, teknis pengambilan foto, dan ide yang disampaikan, juga narasi yang menyertai foto (caption).

"Secara keseluruhan, foto-foto yang dilombakan secara teknis (pencahayaan, komposisi, fokus) sudah bagus. Idenya juga bervariasi. Ada yang mengambil konsep foto pelayanan pajak dengan digitalisasinya, hingga pelaksanaan vaksinasi," ungkapnya.

Untuk lomba foto, Denny mengatakan pihaknya juga menambahkan juara favorit untuk foto dengan jumlah like terbanyak di Instagram @pajakjabar1 yang dimenangkan oleh @irhanz_  dengan 238 likes. 

Berikut daftar pemenang Lomba Spectaxcular 2021 Kanwil DJP Jabar I selengkapnya. 

Lomba Artikel:

Juara 1: Peran Pajak sebagai Akselerator Vaksinasi Covid-19, karya Pradikta Andi Alvat;

Juara 2: Pajak untuk Vaksin Kita, karya Abdullah Faqih

Juara 3: Sudahkah Kau Memeluk Orang-orang Hari Ini?, karya Muhammad Naufal Hafizh

Lomba Foto:

Juara 1: Vaksin dari Pajak, karya @agingninja

Juara 2: Program Vaksinasi Covid-19 secara Gratis, Kunci Pemulihan Ekonomi, karya @adi_____p

Juara 3: Akhiri Pandemi dengan Prokes dan Vaksinasi, karya @d14nh4rd14n4

Jabar I Gas Poll Tingkatkan Kepatuhan

Kakanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor saat membuka acara bimtek dan forum pelayanan dan konsultasi di Purwakarta (Rabu, 24/7)
Pradirwan - Setiap pegawai memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, tak terkecuali pegawai dalam bidang pelayanan. Mereka pun memiliki peranan penting untuk institusi Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan kepatuhan sukarela.

Demikian disampaikan Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor, saat membuka acara Bimbingan Teknis dan Forum Pelayanan dan Konsultasi Kanwil DJP Jawa Barat I, di Purwakarta (Rabu, 24/7).

Acara ini berlangsung selama 3 hari yaitu mulai tanggal 24 sampai dengan 26 Juli 2019 dengan membahas Evaluasi Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi serta Peningkatan Kepatuhan tahun 2019.

Menurutnya, keberhasilan mencapai penerimaan pajak tak bisa dilepaskan dari fungsi pelayanan. "Penerimaan Pajak tergantung pada voluntary compliance (kepatuhan sukarela) para Wajib Pajaknya. Wajib Pajak akan menjadi patuh apabila merasakan kepuasan atas pelayanan yang kita berikan," ungkap Neil dalam acara yang bertema 'Tingkat Kepatuhan Jabar I Gas Poll Gaes!!!' itu.

Neil menyebutkan, sebagai insan pelayanan harus memiliki empat hal dalam memberikan pelayanan yaitu senyum, sabar, ketelitian, dan kreativitas.

"Semua hal itu merupakan faktor penting, karena teman-teman pelayanan adalah 'wajah' Kanwil DJP Jawa Barat I dan 'wajah' DJP secara keseluruhan," katanya kepada para Kepala Seksi Pelayanan, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi di wilayah kerja Kanwil DJP Jawa Barat I beserta Pelaksana dan AR seksi tersebut.

Oleh karena itu, Neil meminta jajarannya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam bekerja.

"Kita harus bekerja secara skillfull dan juga melayani dengan ketulusan. Ketulusan kita dalam memberikan pelayanan, akan dirasakan juga oleh WP yang kita layani. Kita harus memahami substansi dari pelayanan. Bahwa kepintaran dan kecermatan kinerja pelayanan, dapat meningkatkan kepatuhan sekaligus membantu fungsi pengamanan penerimaan," pungkasnya.

sumber : pajak.go.id

KPP Sukabumi Lolos Babak 10 Besar Tax Factor 2020

grup band Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi CH405 Band

Pradirwan
- Ajang adu bakat menyanyi dan bermusik pegawai DJP "Tax Factor 2020" memutuskan grup band Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi CH405 Band, menjadi salah satu peserta yang masuk ke babak grand final. Pengumuman kontestan Tax Factor 2020 ini diunggah di kanal youtube @ditjenpajakri di Jakarta (Jumat, 10/7).

Band yang mewakili Kanwil DJP Jawa Barat I ini beranggotakan Agung Trihartanto, Bakti Budiman, Putra Adi Pratama, Bintang Ramadhan Redika Permana, Yuga Kelana Adzani, dan Syaiful Makmun. Mereka akan bersaing di babak final yang akan diselenggarakan pada puncak peringatan Hari Pajak, 14 Juli 2020 mendatang.

Penyanyi Elfa's Singer, Ucie Nurul yang menjadi salah satu juri ajang ini mengatakan ia bersemangat mendengar ajang Tax Factor ini. "Karena memang kualitas pesertanya bagus-bagus, dan tahun ini bagus-bagus banget," katanya. 

Uchie mengaku kebingungan memilih 10 besar finalis kategori vokalis dan kategori group band. "Saya sama mas Indra (Indra Azis, Vokal Plus) sampai bingung, karena dari sekian banyak peserta yang bagus-bagus, kita hanya boleh memilih 10 grand finalis," imbuhnya.

Senada dengan Uchie, Indra pun merasa bingung memilih top ten untuk tiap-tiap kategori. Ia menilai kualitas peserta Tax Factor tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. "Walaupun dalam kondisi pandemi seperti ini, (peserta) tetap semangat, tidak surut, luar biasa! Saya dan mbak Uchie walaupun jauh-jauhan dalam menjuri, sampai dibuat bingung dengan submission yang keren-keren dan pastinya ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Top banget!" ujarnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor menjelaskan proses seleksi peserta. "Sama seperti tahun sebelumnya, proses seleksi peserta dimulai dengan seluruh KPP/Kanwil mengirimkan perwakilannya untuk dilalukan penjurian di Kanwil DJP masing-masing. Untuk tahap ini, terpilihlah Band dari KPP Pratama Sukabumi, dan Sari Cahyani (kategori vokalis) mewakili Kanwil DJP Jawa Barat I di seleksi tahap berikutnya," jelas Neil.

Lebih lanjut, Neil mengatakan penjurian tahap selanjutnya dilakukan oleh juri yang berkompeten di bidangnya yaitu Indra Aziz (Vokal Plus) dan Ucie Nurul (Elfa's Singe). "Nah, hasil penjurian mereka itulah yang diumumkan hari ini di Youtube DJP," imbuhnya.

Berikut daftar 10 finalis kategori Grup Band:

1. Kanwil DJP Jawa Barat I

2. Kanwil DJP Jakarta Khusus

3. Kanwil DJP Aceh

4. Kanwil DJP Sumatra Utara II

5. Kanwil DJP Jakarta Selatan I

6. Kanwil DJP Jawa Timur II

7. KLIP DJP

8. Kanwil DJP Bali

9. PPDDP DJP

10. Kanwil DJP Wajib Pajak Besar

 

Daftar 10 finalis kategori Vokalis:

1. Cindy Febrina Pakpahan (Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung)

2. Septyandri (Kanwil DJP Riau)

3. Annisa Larasati Pranadita (Kanwil DJP Jakarta Utara)

4. Shan Reyhan (Kanwil DJP Jawa Barat II)

5. Octa Diandaru (Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara)

6. M. Farid Naufal (Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara)

7. Victoria Christine Tampubolon (Kanwil DJP Kepulauan Riau)

8. Salsabilla Luthfi dan Donny Wijaya (Kanwil DJP Papua dan Maluku)

9. Raden Roro Rai Sukhufi Dewi (Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi)

10. Ni Kadek Meyantika Florensy (Kanwil DJP Nusa Tenggara)

(HP)

Sumber: pajak.go.id

baca juga:

Realisasi Pajak Kanwil DJP Jabar I Tumbuh 5,8 Persen

Kakanwil DJP Jawa Barat Neilmaldrin Noor saat memimpin Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) II 

Pradirwan - Realisasi penerimaan Kanwil DJP Jawa Barat I per 15 Juli 2019 mencapai 43,16% dari target penerimaan pajak sebesar Rp34,79 triliun. Prosentase realisasi ini di atas capaian nasional sebesar 41,45%.

Demikian disampaikan Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Neilmaldrin Noor saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) II di Cianjur, Selasa (16/7). Rapat yang bertemakan "Jabar Hiji Ngahiji: Sinergi Untuk Mencapai Penerimaan Pajak yang Optimal" ini diikuti oleh 70-an peserta dan berlangsung hingga Kamis (18/7).

“Penerimaan kita (Kanwil DJP Jawa Barat I) masih baik. Pertumbuhan penerimaan netto hingga Juni 2019 tumbuh positif sebesar 5,8%,” ungkapnya.

Neil menilai, saat ini kondisi ekonomi makro sedang menurun. Meski begitu, itu bukan kendala untuk terus meningkatkan kinerja secara optimal. "Ekonomi boleh slow down, tapi Jabar I tidak boleh slow down. Kita bisa meningkatkan basis pajak melalui proses ekstensifikasi, pengawasan, dan pemeriksaan,” ujarnya.

Ia menambahkan untuk tidak cepat puas dengan hasil yang telah dicapai. “Masing-masing KPP jangan mudah puas dengan target semester I yang telah dicapai, tetap harus diperhatikan sisa target semester II, karena belum tentu target per bulan yang telah direncanakan di awal tahun merupakan angka yang akurat, bisa saja meleset. Kita harus waspadai itu,” imbuhnya.

Setelah pembukaan dan sambutan, Rakorda II diisi dengan paparan dari 16 KPP di wilayah Kanwil DJP Jawa Barat I. Neilmaldrin Noor memberikan arahan sesuai dengan masalah-masalah yang ada untuk kemudian merencanakan aksi atau kegiatan dalam 5 setengah bulan ke depan.

Rakorda II ini pun menjadi ajang evaluasi rencana kegiatan komite-komite yang telah dibentuk pada Rakorda sebelumnya. Komite tersebut yakni Komisi Penggalian Potensi, Komisi Penegakan Hukum, dan Komisi Kepatuhan. Evaluasi dilakukan melalui rapat pleno masing-masing komite untuk kemudian dibahas melalui diskusi bersama seluruh peserta Rakorda II.

Di penghujung acara, Neil mengajak untuk tidak takut dalam menuju kesuksesan. "Amanah kita itu 100%. Prognosa bukan alat untuk menurunkan target menjadi target baru. Selisih persentase justru harus jadi pemicu mencari cara yang tidak biasa menuju penerimaan optimal," pungkasnya. (HP)






sumber: pajak.go.id

Kakanwil DJP Jabar I Kunjungi SLB, Arriva: Saya ngefans sama Bapak

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Yoyok Satiotomo berfoto bersama dengan salah satu siswa SLB ABCD Caringin Bandung, Mochamad Arriva Avrial Maulana (Senin, 07/01/2019)

Pradirwan - Perhatian khusus yang diberikan para pegawai Kanwil DJP Jawa Barat I kepada kaum difabel dan orang-orang tak beruntung lainnya begitu besar. Ini dibuktikan dengan rutin bersilaturahmi dengan mereka. Awal pekan ini, giliran Sekolah Luar Biasa ABCD Caringin Bandung yang dikunjungi.

Sekolah khusus anak-anak difabel itu berada dalam naungan Yayasan Lara Adam Mulia. Adalah Tatang, seorang tuna netra dengan hati mulia. Beliau menghibahkan tanahnya yang tidak terlalu luas itu untuk dijadikan yayasan. Tujuannya, agar anak-anak berkebutuhan khusus di sekitarnya bisa mendapat pendidikan seperti layaknya anak-anak lain.

“Kami disini berharap, kelak mereka bisa mandiri, tidak tergantung dengan orang lain, dan selalu punya semangat belajar yang tinggi,” ungkap Tatang saat menerima kunjungan pegawai Kanwil DJP Jawa Barat I, (Senin, 07/01).

Kunjungan Kanwil DJP Jawa Barat I ke SLB ABCD Caringin Bandung, (Senin, 07/01).


Sudah menjadi rahasia umum, jika anak-anak istimewa itu kurang mendapat perhatian, khususnya pada bidang pendidikan. Stigma bahwa kaum difabel tak bisa hidup setara masih jamak di benak banyak orang. Berbekal keprihatinan seperti itu,dirinya termotivasi untuk membangun yayasan tersebut.

“Sekitar 75% siswa disini berasal dari keluarga tidak mampu. Beberapa anak diantaranya mempunyai orang tua yang kesehariannya mengandalkan berjual sayuran, menjadi tukang becak, dan lain-lain. Bahkan ada yang tuna netra juga,” jelas laki-laki yang baru saja mendapat penghargaan sebagai guru Inspiratif tahun 2018 dari kota Bandung itu.

Oleh karena itu, menurut Tatang, pihaknya sangat membutuhkan dukungan dan motivasi. “Karena kami di sini mendidik anak yang luar biasa, perlu kesabaran, dan keiklasan yang besar. Terima kasih pak Yoyok dan pegawai pajak sudah sering membantu dan silaturahmi kesini,” pungkasnya.

Foto bersama dengan anak-anak dan pengurus yayasan Lara Adam Mulia.


Sementara itu, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo mengatakan bahwa dirinya tidak ada apa-apanya dengan yang telah dilakukan Tatang dan para pengurus yayasan. "Kami rasanya tidak bisa memberikan motivasi, karena Bapak/Ibu sudah melakukan hal yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan Bapak dan Ibu semua tetap sabar dan ikhlas menjalankan profesi yang sangat mulia ini,” kata Yoyok.

Usai penyerahan donasi, salah seorang siswa, Mochamad Arriva Avrial Maulana (17), meminta foto bersama Yoyok. Anak SMA kelas 2 itu mengaku menjadi pengagum Yoyok. Sebagai bobotoh, Arriva, nama panggilan anak itu, tentu selalu mengikuti berita-berita terkait klub kebanggaannya, Persib Bandung. Dalam sebuah berita, ia mengaku pernah melihat Yoyok berfoto bersama para pemain dan pelatih Persib, klub sepakbola yang menjadi idolanya. “Saya ngefans sama Bapak,” kata anak asal Cibolerang- Bandung itu tulus. (HP)

artikel ini telah ditayangkan di pajak.go.id dan AyoBandung
 
 
Copyright © 2021 Pradirwan and OddThemes